Senin, 26 Maret 2012

TIMELINE KERAJAAN MAJAPAHIT

Kerajaan Majapahit adalah nama sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada 1293. Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1351-1389) yang didampingi oleh Patih Gajah Mada (1331-1364), Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasannya.

1292 – Setelah Raja Kertanegara gugur dalam peristiwa penyerangan Raja Jayakatwang (Raja Kediri), berakhirlah riwayat Kerajaan Singasari. Raja Kertanegara beserta petinggi kerajaan lainnya tewas dalam penyerangan tersebut. Raden Wijaya (menantu Raja Kertanegara) segera melarikan diri ke Sumenep, Madura, dan mendapat perlindungan dari Arya Wiraraja, penguasa Sumenep. Raja Jayakatwang sangat menghormati Arya Wiraraja sehingga Raden Wijaya diampuni. Setelah mendapat pengampunan dari Raja Jayakatwang, Raden Wijaya beserta pengikutnya diizinkan untuk membabat hutan Tarik (sekarang menjadi Desa Trowulan, Jawa Timur) untuk dijadikan desa perburuan. Disinilah kemudian berdiri pusat Kerajaan Majapahit.

1293 – [awal tahun] Pasukan Kubilai Khan dari Cina [dinasti Yuan] datang ke Pulau Jawa dengan tujuan untuk menghancurkan Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari yang telah menghina utusannya. Mereka tidak mengetahui bahwa Singasari telah hancur. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk membalas dendam kepada Raja Jayakatwang, Kediri.
Tanggal 15 bulan kartika tahun 1215 Saka [12 november 1293] – pranyatan kamardikan (Pranyatan kamardikan, Jawa, pernyataan kemerdekaan atau proklamasi] Kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya setelah berhasil mengusir pasukan tartar [Mongol] dari Pulau Jawa. Raden Wijaya naik tahta sebagai Raja pertama Kerajaan Majapahit. Nama abhisekanya adalah Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana.
1293 – Indrawarman, wakil pasukan kerajaan Singasari di sumatera utara, tidak mengakui kedaulatan Kerajaan Majapahit, mendirikan kerajaan Silo.
1293 – Rangga Sentap, wakil pasukan kerajaan Singasari di Kalimantan Barat, tidak mengakui kedaulatan kerajaan Majapahit, kerajaan Tanjungpura berdiri sendiri.

1295 – Pemberontakan Ranggalawe, Putra Arya Wiraraja, di Tuban akibat hasutan Mahapati/Dyah Halayudha. Setelah tewasnya Ranggalawe, Arya Wiraraja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Pasangguhan. Lalu menagih janji kepada Raden Wijaya untuk membagi kerajaan menjadi dua, dengan ibukotanya di Lumajang.
1295 – Malik Al Mansur ditunjuk ayahnya menjadi gubernur daerah Aru Barumun.

1297 – Sultan Muhammad Malik az-Zahir memerintah kerajaan Pasai di Aceh, menggantikan ayahnya, Sultan Malik as-Saleh [Marah Silu].
1297 – Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu wafat, tahta Kerajaan Sunda Galuh digantikan oleh Ragasuci.

1298 – Kaicil Bakuku menggantikan ayahnya, Kaicil Kamalu, memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-4.

1299 – Kerajaan Aru Barumun didirikan oleh anak ke-2 Marah Silu, Sultan Malik Al Mansur.

1300 – terjadi peristiwa pembunuhan Lembu Sora, paman Ranggalawe. Dalam pemberontakan Ranggalawe, Sora memihak Majapahit. Namun, ketika Ranggalawe dibunuh dengan kejam oleh Kebo Anabrang, Sora merasa tidak tahan dan berbalik membunuh Anabrang. Peristiwa ini diungkit-ungkit oleh Mahapati sehingga terjadi suasana perpecahan. Pada puncaknya, Sora dan kedua kawannya, yaitu Gajah Biru dan Juru Demung tewas dibantai kelompok Nambi di halaman istana Majapahit.
1300 – di Kalimantan Timur, berdiri kerajaan Kutai Kartanegara, dipimpin oleh Aji Bhatara Agung Dewa Sakti.
1300 – Raja Po Dinok di Tamiang naik tahta menggantikan ayahnya, Raja Po Dewangsa.

1301 – Daerah Kuntu-kampar direbut oleh Kerajaan Aru Barumun dari Indrawarman, Kerajaan Silo.

1303 – Citraganda naik tahta kerajaan Sunda Galuh menggantikan Ragasuci.

1304 – Kaicil Nagarah Malamo memerintah kerajaan Gapi di Ternate, Maluku. Raja ke-5.

1309 – di Kalimantan Selatan, berdiri kerajaan Nan Sarunai dipimpin oleh Raden Japutra Layar.

1309 – Aji Beruwing Sakti menjadi raja kerajaan Tidung di Kalimantan Timur menggantikan ayahnya, Itambu.

1309 – Raden Wijaya wafat dan digantikan oleh putranya, Jayanegara menjadi raja ke-2 Kerajaan Majapahit. Nama abhisekanya adalah Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sunda Galuhrapandya Dewa Adhiswara.

1311 – Citraganda wafat, tahta Kerajaan Sunda Galuh diwariskan kepada Prabu Linggadewata.

1316 – Pemberontakan Nambi di Lumajang, akibat hasutan Mahapati/Dyah Halayudha. Gugurnya Mandana, Pawagal dan Ra Semi bersama Nambi. Kembalinya wilayah Majapahit Timur ke Majapahit Barat.

1317 – Kaicil Patsarangah Malamo memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-6.

1319 – Pemberontakan Ra Kuti dan para Dharmaputra Winehsuka. Nama Gajah Mada mulai dikenal saat ini, sebagai kepala pengawal pasukan Bhayangkara, yang berhasil melindungi Raja ke desa Bedander dan mengembalikan tahta kerajaan.

1322 – Kaicil Sidang Arif Malamo memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-7.
1322 – Sultan Hassan Al Gafur naik tahta kerajaan Aru Barumun, Raja ke-2.

1325 – Aji Batara Agung Paduka Nira menjadi raja ke-2 di kerajaan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.
1325 – Adityawarman diutus ke Tiongkok oleh Jayanegara sebagai duta besar Majapahit.

1326 – Sultan Mahmud Malik Az-Zahir menjadi raja ke-3 kerajaan Pasai.

1328 – Mangkatnya Raja Jayanegara akibat diracun tabib istananya, Ra Tanca. Adik tirinya, Dyah Gitarja naik tahta Kerajaan Majapahit dengan gelar abhiseka Sri Tribhuwanatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.

1329 – Arya Tadah jatuh sakit dan menyatakan ingin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Mahapatih Majapahit, namun ditunda oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi.
1329 – Kerajaan Nan Sarunai di Kalimantan Selatan diperintah oleh Raden Neno.

1330 – Raja Po Dinok dari Tamiang tewas ketika menyerang pasukan Sultan az-Zahir dari Pasai. Sultan Muda Setia menjadi gubernur wilayah Tamiang, tunduk pada kerajaan Pasai.

1331 – Pemberontakan Keta dan Sadeng. Ditumpas oleh Gajah Mada, dibantu oleh Adityawarman.
1331 – Kaicil Paji Malamo memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-8.

1332 – Adityawarman diutus ke Tiongkok oleh Dyah Gitarja sebagai duta besar Majapahit.
1332 – Kaicil Sah Alam memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-9.
1332 – Sri Tapa Ulung, menjadi Raja kerajaan Bedahulu, Bali.

1333 – Prabu Ajiguna Linggawisesa memerintah kerajaan Sunda Galuh, menggantikan ayahnya Prabu Linggadewata yang wafat.

1334 – Gajah Mada ditunjuk sebagai Rakryan Mahapatih Amangkubhumi Majapahit oleh Tribuwanatunggadewi. Sumpah Palapa dikumandangkan oleh Gajah Mada untuk menyatukan seluruh nusantara. Meletusnya gunung kelud, gempa bumi di pabanyu pindah, lahirnya Hayam Wuruk. Dimulainya ekspansi Majapahit menyatukan seluruh nusantara.

1336 – Sultan Firman Al Karim naik tahta kerajaan Aru Barumun, Raja ke-3.

1339 – Kerajaan Silo ditundukkan pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Adityawarman bersama Gajah Mada.
1339 – Aji Surya Sakti menjadi raja di Kerajaan Tidung, Kalimantan Timur.

1340 – Prabu Ragamulya Luhurprabawa memerintah kerajaan Sunda Galuh.
1340 – Raja Indra Zamrud memerintah kerajaan Bima.

1343 – Gajah Mada menundukkan Kerajaan Bali dibantu oleh Adityawarman. Sri Kresna Kepakisan ditunjuk Majapahit untuk memerintah Bali.
1343 - Kaicil Tulu Malamo memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-10.

1345 – Majapahit menyerang Kerajaan Pasai di Aceh, namun gagal menguasainya.

1347 – Adityawarman menaklukkan kerajaan2 di Swarnabhumi [Sumatera] & Hujung Medini [Semenanjung Malaka] dan mendirikan kerajaan Malayapura, menggantikan tahta pamannya di Dharmasraya, Akarendrawaman.
1347 – Kaicil Kie Mabiji memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-11.
1347 - Majapahit menumpas pemberontakan Bali Aga, Dalem Mamabika tewas.

1349 – Kerajaan Nan Sarunai di Kalimantan Selatan diperintah oleh Raden Anyar.

1350 – Majapahit menundukkan Kerajaan Pasai, Sultan Ahmad Malik Az-Zahir melarikan diri dari ibukotanya. Diperkirakan serbuan ke Tumasek oleh pasukan Majapahit dipimpin oleh Gajah Mada. Kisah Rajuna Tapa, menteri Tumasek yang berkhianat.
1350 – Prabu Maharaja Linggabuanawisesa memerintah kerajaan Sunda Galuh.
1350 – Kaicil Ngolo Macayah memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-12.

1351 – Hayam Wuruk naik tahta kerajaan Majapahit menggantikan ibunya, Tirbuawanatunggadewi. Nama Abhisekanya adalah Maharaja Sri Rajasanagara.

1352 – Serbuan Majapahit ke Tamiang, digagalkan oleh mangkubhumi Muda Sedinu.

1355 – Penaklukkan kerajaan Tanjungpura di Kalimantan Barat oleh pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Gajah Mada.
1355 – Pendirian kerajaan Negara Dipa di Kalimantan Selatan oleh Empu Jatmika yang menerima warisan kerajaan dari raja sebelumnya.

1357 – Penaklukkan Dompo oleh kerajaan Majapahit yang dipimpin Mpu Nala. Diperkirakan lanjut ke ekspedisi ke timur, kerajaan luwuk, Ternate, dsb.
1357 – Peristiwa Bubat, Prabu Maharaja Linggabuanawisesa, ratu dan putrinya gugur di lapangan Bubat, Majapahit.
1357 – Prabu Bunisora naik tahta sebagai penguasa kerajaan Sunda Galuh.
1357 - Kaicil Mamole memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-13.

1358 – Laksamana Nala memimpin pasukan majapahit dan berhasil menaklukkan kerajaan Nan Sarunai di Kalimantan Selatan.

1359 – Kaicil Gapi Malamo memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-14.

1360 – Aji Maharaja Sultan menjadi raja ke-3 di kerajaan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

1361 – Sultan Sadik Al Quds naik tahta kerajaan Aru Barumun, Raja ke-4, hanya memerintah singkat [kurang dari 1 tahun, wafat karena serangan jantung]. Lalu pada tahun yang sama, digantikan oleh Sultan Alwi Al Musawwir, sebagai raja ke-5.

1362 – Suryanata menjadi raja Negara Dipa, sebagai perwakilan Majapahit di Kalimantan, menguasai Sukadana, Sambas, Batang Lawai, kota waringin, pasir, kutai, karasikan, berau, Barito, Tabalog, dan Sawuku.

1364 – Wafatnya Gajah Mada. Hampir seluruh nusantara telah bersatu dalam kerajaan Majapahit, kecuali tanah Sunda Galuh.

1367 – Gajah Enggon ditunjuk sebagai pengganti Gajah Mada.

1369 – Aji Pengiran Kungun menjadi raja kerajaan Tidung.

1369 – Sultan Po Malat memerintah di Tamiang, menggantikan mangkubhumi muda sedinu.

1371 – Prabu Niskala Wastu Kancana naik tahta kerajaan Sunda Galuh menggantikan Prabu Bunisora.

1372 – Kaicil Gapi Baguna memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-15.

1375 – Adityawarman digantikan oleh anaknya Ananggawarman untuk memerintah kerajaan Malayapura, ditandai dengan upacara Hewajra. Prasasti Batusangkar.

1377 – Pasukan Majapahit menumpas pemberontakan di Palembang.
1377 – Kaicil Kamalu memerintah kerajaan Gapi di Ternate. Raja ke-16.

1379 – Sultan Ridwan Al Hafidz naik tahta kerajaan Aru Barumun, Raja ke-6,.

1383 – Kerajaan Pasai merdeka dari Majapahit di bawah pemerintahan Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir.

1383 – Sultan Muhammad Shah memerintah kerajaan Brunei di Kalimantan Utara.

1385 – Aria Dewangsa menggantikan ayahnya, Suryanata untuk memimpin kerajaan Negara Dipa di Kalimantan.

1389 – Wikramawardhana naik tahta kerajaan Majapahit, menggantikan mertuanya yang wafat. Nama abhisekanya adalah Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama.

1390 – Raja Bagindo melepaskan diri dari pengaruh Majapahit dan mendirikan kerajaan Sulu.

1392 – Matasilampoe melepaskan diri dari kerajaan Majapahit dan mendirikan kerajaan Bone di Sulawesi.

1394 – Pengiran Tempuad menjadi raja kerajaan Tidung.

1399 – Wafatnya putra mahkota kerajaan Majapahit bernama Rajasakusuma bergelar Hyang Wekasing Sukha, sebelum sempat menjadi raja.

Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta. Perang saudara yang disebut Perang Paregreg diperkirakan terjadi pada tahun 1404-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, sementara Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya di seberang.

disadur dari berbagai sumber