Sabtu, 28 Juli 2007

Yang patut diketahui > Perbedaan Struktur Otak Cewe dan Cowo

Dalam struktur otak Cewe, kemampuan untuk berbicara terutama ada di bagian depan otak kiri dan sebagian kecil di otak sebelah kanan.

Sementara buat Cowo, kemampuan berbicara dan bahasa itu bukan kemampuan otak yang kritis. Adanya pun cuma di otak kiri dan tidak ada area yang spesifik. Jadi jangan heran kalau Cewe seneng ngomong dan banyak pula yang diomongin, karena kedua belah otaknya mampu bekerja sekaligus.

Otak Cowo itu terkotak-kotak dan mampu memilah-milah informasi yang masuk. Di malam hari, setelah seharian penuh aktivitas, Cowo bisa menyimpan semuanya di otaknya. Sementara otak Cewe tidak bekerja seperti itu - informasi atau masalah yang diterimanya akan terus berputar-putar dalam otaknya. Dan ini nggak akan berhenti sampe dia bisa mencurahkan isi otaknya alias curhat. Oleh sebab itu, kalo Cewe bicara,tujuannya adalah untuk mengeluarkan uneg-unegnya, bukan untuk mencari kesimpulan atau solusi.

Cewe juga berusaha membangun hubungan lewat pembicaraan. Rata-rata Cewe bisa bicara 20 ribu kata dalam sehari. Sementara Cowo hanya sekitar7 ribu kata sehari. Perbedaan ini kelihatan jelas ketika jam makan malam tiba. Cowo sudah menghabiskan 7 ribu katanya dan nggak mood untuk bicara lebih lanjut. Persediaan si Cewe tergantung dari apa yang sudah ia lakukan sepanjang hari. Kalau dia sudah banyak berbicara dengan orang lain hari itu, dia pun akan sedikit berbicara. Kalau dia tinggal di rumah saja, mungkin ia sudah menggunakan 3 ribuan kata. Masih ada 17 ribu lagi!

Cowo cuman bisa melakukan satu hal pada suatu waktu! Semua penelitian yang ada menemukan bahwa otak Cowo lebih terspesialiasi, terbagi-bagi.Otak Cowo berkembang sedemikian sehingga mereka hanya dapat berkonsentrasi pada satu hal yang spesifik pada suatu saat, sehingga sering mereka bilang mereka bisa ngerjain semuanya tapi satu-satu donk.

Kalo Cowo minggirin mobil untuk baca peta, biasanya dia juga akan ngecilin suara radio atau tape. Banyak Cewe yang bingung kenapa. Kan bisa aja baca peta sambil denger radio dan bicara. Kenapa Cowo bersikeras ngecilin suara TV kalo ada telepon? Atau kadang Cewe suka bingung Kalo dia lagi baca koran atau nonton TV, kok dia nggak bisa denger tadi gue bilang apa? Jawabannya adalah karena sedikit sekali jaringan yang menghubungkan otak kiri dan kanan Cowo, sehingga kalo Cowo yang lagi baca koran atau nonton TV di-scan otaknya, kita bakal tau bahwa dia seketika itu juga jadi tuli.

Sementara otak Cewe punya konstruksi yang memungkinkan Cewe melakukan banyak hal sekaligus. Cewe bisa melakukan banyak hal yang sama sekali nggak berhubungan pada waktu bersamaan, dan otaknya nggak pernah putus,selalu aktif! Cewe bisa bicara di telpon, pada saat yang sama masak di dapur dan nonton TV. Atau dia bisa nyetir, dandan, dengerin radio dan bicara lewat hands-free. Bayangin aza cewe yang lagi telp pake HP-nya terus sambil melakukan sesuatu yang laen (misalnya makan atau masak). Kalo dia cuma bisa melakukan 1 hal pada suatu waktu, wah gawat, bisa kebakaran jenggot kali, nanti kerjanya cuma telpon terus dong, he he he

Lain halnya dengan Cowo, pernah terjadi juga kejadian begini.

Si Cowo emang udah lapar banget dan dia makan dengan lahapnya di meja makan. Nah, kebetulan di atas meja itu ada beberapa surat yang hariitu dikirim untuk setiap penghuni flat. Sambil si Cowo makan, tangannya membuka satu amplop surat, maksudnya ingin makan sambil baca surat miliknya ... tapi apa yang terjadi, Cowo itu salah buka surat, dia buka surat orang lain, he he he, bener-bener dah terbukti kalo Man cant do more than one task at the same time.

Tapi karena Cewe bisa pakai 2 sisi otaknya secara bersamaan, banyak Cewe yang bingung ngebedain kanan dari kiri.Sekitar 50% Cewe nggak bisa secara langsung nunjuk mana kanan dan mana kiri kalau ditanya. Tapi Cowo bisa secara langsung mengidentifikasi kanan dari kiri. Sebagai akibatnya, Cewe sering dimarahin Cowo karena ketika nyuruh mereka belokin mobilnya ke kanan, eh malah kiri .....

4 ISTRI

Dahulu kala …

Ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri.
Raja ini sangat mencintai istri keempatnya dan selalu menghadiahkannya pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak.
Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri.

Dia juga sangat memuja isteri ketiganya dan selalu memamerkannya
ke pejabat-pejabat kerajaan tetangga.
Itu karena dia takut suatu saat nanti, isteri ketiganya ini akan meninggalkannya.

Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang satu ini merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli, dan sabar terhadapnya.
Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri kedua karena dia bisa membantunya melalui masa-masa sulit itu.

Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk kerajaannya.
Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya ini, meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja untuk memperhatikan isterinya itu.

Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya sudah dekat.

Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu berpikir,
“Saat ini aku memiliki 4 isteri di sampingku,
tapi ketika aku pergi, mungkin aku akan sendiri.”

Lalu bertanyalah ia pada isteri keempatnya, “Sampai saat ini, aku paling mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaian yang paling indah dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?”.

“Tidak akan!”, balas si isteri keempatnya itu,
ia pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya.

Raja yang sedih itu kemudian bertanya pada isteri ketiganya, “Aku sangat memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap mengikuti dan selalu bersamaku?”.

“Tidak!”, sahut sang isteri.
“Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal, akupun akan menikah kembali!”.

Perasaan sang rajapun hampa dan membeku.

Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada isteri keduanya, “Selama ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku. Jika nanti aku akan meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus di sampingku?”.

“Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaanmu!”, jawab isteri keduanya. “Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju pemakamanmu.”

Lagi-lagi, jawaban si isteri bagaikan petir menyambar dan menghancurkan hatinya.

Tiba-tiba, sebuah suara berkata,
“Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi.”
Sang raja menolehkan kepalanya mencari siapa yang berbicara,
dan terlihatlah olehnya isteri pertamanya.
Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi.

Dengan penyesalan yang sangat mendalam dan kesedihan yang amat sangat,
sang raja berkata sendu,
“Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya banyak kesempatan.”

Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai ‘4 isteri’ dalam hidup kita …

‘Isteri keempat’ kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal.

Kemudian ‘Isteri ketiga’ kita adalah ambisi, kedudukan, dan kekayaan kita.
Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain.

Sedangkan ‘Isteri kedua’ kita adalah keluarga dan teman-teman kita.
Tak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman.

Dan akhirnya ‘Isteri pertama’ kita adalah kesadaran atau nilai spiritual kita,
Yang telah sering terabaikan oleh kita karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal justru kesadaran atau nilai spiritual inilah yang akan mengikuti kita terus kemanapun kita pergi.

Jadi perhatikan, tanamkan dan simpan baik-baik dalam hatimu sekarang!
Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan pada dunia.
Let it Shine!


Sumber : Buletin Gema Dharmakirti. Edisi no.15/2006.

Kritik dan Saran

Aku nggak gitu ngerti ttg Blog.
Mungkin sejenis website ya?
Karena itu, bila ada masukan dari temen-temen, inilah tempatnya.
Silahkan posting komentar2, pendapat2, kritik2 atau pun saran2 ttg Blog ini.
Mohon untuk tidak ragu-ragu untuk menyampaikan pendapat Anda, dan tidak usah kuatir, akan menyinggung saya.
Soalnya kita sama-sama belajar kan? ^^
Thanks for your Attention !


By : Zen

Empat orang buta

Oleh Shian (NamoAmitofuo), The Daily Enlightenment, disebar luaskan di the Buddhist Channel, 11 Januari 2005

Singapura - Seorang buta akan meninggalkan rumah temannya dimalam hari ketika dia disarankan untuk membawa sebuah lentera. Tertawa terbahak-bahak, orang buta itu menukas, "Apa gunanya lampu bagi saya? Saya tahu jalan kerumah saya!" Temannya dengan sabar menjawab, "Lampu itu untuk orang-orang lain supaya bisa melihat - sehingga mereka tidak akan menabrak anda." Sambil mencibir, orang buta itu setuju untuk menggunakannya. Belum terlalu jauh diperjalanan, seseorang tidak sengaja menabrak orang buta itu, mengagetkannya. Sambil menahan amarah, dia berteriak, "Hey! Kamu kan tidak buta! Jadi beri jalan kepada orang buta!"

Setelah berjalan beberapa lama lagi, orang lain menabrak dia. Kali ini, orang buta itu bertambah marah, dan berteriak, "Apa kamu buta? Apa kamu tidak bisa melihat lentera ini? Saya menentengnya untuk kamu! (supaya bisa melihat si orang buta datang). Sipenabrak menjawab, "Kamulah yang buta! Tidak bisakah kamu melihat lenteramu itu sudah padam?" si orang buta tertegun. Setelah melihat dengan lebih jelas, si penabrak meminta maaf, "Mohon maaf, sayalah yang 'buta'. Saya tidak melihat bahwa anda memang buta!" Si orang buta menjawab, "Tidak tidak, sayalah yang seharusnya minta maaf atas kekasaran saya." Keduanya merasa sangat malu, ketika si penabrak membantu si orang buta untuk menyalakan lenteranya kembali.

Beberapa lama lagi berjalan, lagi-lagi ada orang yang menabrak orang buta itu. Si orang buta kali ini lebih berhati-hati, dengan sopan bertanya, "Maaf, apakah lentera saya padam?" Lawan bicaranya kali ini menjawab, "Aneh! Saya baru saja akan menanyakan hal itu pada anda! Apakah lentera saya padam?" Keduanya terdiam sesaat... sebelum keduanya saling bertanya, "Apakah kamu buta?" "Ya!" mereka bersamaan menjawab, sambil mentertawakan kecanggungan mereka, sambil mengotak-atik lentera mereka, sambil berusaha saling menolong menyalakan lentera masing-masing.

Pada saat itu, seseorang melewati mereka. Dia melihat kilatan pemantik api mereka tepat pada waktunya, dan dapat menghindari tabrakan pada saat-saat terakhir. Dia tidak tahu bahwa mereka buta, kalau tidak dia sudah menolong mereka. Sambil melewati mereka, dia berpikir, "Mungkin saya perlu membawa sebuah lentera juga, sehingga saya dapat melihat jalanku dengan lebih jelas, sehingga orang lain juga dapat melihatnya juga." Tanpa diketahui oleh semua orang, sahabat orang buta itu sebenarnya mengikuti dengan diam-diam dengan membawa sebuah lentera, sambil tersenyum, memastikan bahwa si orang buta itu sampai di rumahnya dengan selamat, berharap bahwa dia akan belajar lebih banyak tentang dirinya sendiri diperjalanan itu. -

Paling tidak ada sepuluh nasehat Dharma dalam cerita ini. Apakah anda dapat melihatnya? Bacalah terus untuk mengetahuinya.
--------------------------------------------------------------------------------
10 nasehat dari cerita iniSebuah versi non-konvensional yang panjang dari sebuah cerita Zen klasik.

1. Sahabat baik itu seperti halnya Buddha, yang dengan bebas dan berbelas kasih menawarkan cahaya kebijaksanaan, yang dilambangkan dengan lentera, untuk menuntun semua mahluk di perjalanan "pulang kerumah", yang melambangkan Penerangan Sempurna.

2. Menggunakan lentera itu melambangkan mempraktekkan Dharma (ajaran Buddha yang membawa kearah Kebahagiaan Sejati), tidak hanya untuk orang itu, tetapi juga untuk orang-orang lain. Buddha hanya dapat menawarkan kepada kita cahaya kebijaksanaan. Kitalah yang harus membawa dan menggunakan lentera itu, dan membuatnya menyala lebih terang dan lebih terang lagi. Sama seperti lentera itu melindungi orang-orang lain dan sipembawanya dari bahaya, seperti itu juga sifat praktek Dharma. Cahaya Dharma menunjukkan jalan ke Penerangan Sempurna dan menghindarkan kita dari rintangan-rintangan dijalan.

3. Orang buta yang pertama melambangkan orang-orang yang tertutupi oleh kegelapan dari pandangan salah, berpuas diri, kesombongan, kekerasan hati, sikap mementingkan diri sendiri, kesembronoan dan kemarahan. Dengan semangat menuduh orang lain dan tidak mau melihat dirinya sendiri, dia buta terhadap kesalahan-kesalahannya sendiri sementara dia berpikir bahwa semua orang yang ditemuinya adalah salah. Di perjalanan "pulang ke rumah"nya, dia mempelajari Dharma melalui peristiwa-peristiwa yang dialaminya dan mengubah dirinya secara spiritual, menjadi rendah hati oleh kebutaanya serta kasih saying yang tulus dari orang-orang lain. Dia juga belajar untuk lebih bisa memaafkan.

4. Orang yang lewat pertama kali melambangkan orang-orang yang mempunyai kapasitas spiritual rata-rata, yang tidak cukup rajin melatih kesadarannya, yang tidak memperhatikan Dharma secara bersungguh-sungguh. Kadang-kadang, mereka memilih untuk menjadi "buta" meskipun mereka sebenarnya bisa melihat.

5. Orang kedua yang melintas melambangkan orang-orang yang seolah-olah menentang kita, yang sebenarnya menunjukkan kepada kita kesalahan-kesalahan kita sendiri, disengaja ataupun tidak. Seringkali mereka adalah guru-guru kita yang terbaik. Dia menyadari bahwa tidak ada gunanya menyalahkan orang-orang yang buta terhadap kesalahan-kesalahan mereka sendiri. Tidak ada orang yang ingin menjadi buta. Mari kita memaafkan orang-orang yang buta dan membantu mereka untuk melihat.

6. Orang buta yang kedua melambangkan orang-orang yang mencerminkan kegelapan batin kita sendiri. Mereka memungkinkan kita untuk melihat dengan jelas bayangan diri kita sendiri. Sulit untuk menyalakan sebuah lentera ketika anda bahkan tidak bisa melihat lentera itu atau cahaya. Orang buta tidak bisa membimbing orang buta lain dengan baik. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu mempraktekkan Dharma untuk melihat Kebenaran dengan makin dan makin jernih lagi, dan tidak berpuas diri dalam mempraktekkannya.

7. Orang yang terakhir lewat melambangkan mereka yang telah mencapai pencerahan dalam hal perlunya mempunyai cahaya kebijaksanaan. Dia juga mengerti nilai universal belas kasih untuk dirinya dan semua mahluk.

8. Kehadiran si sahabat baik sepanjang perjalanan si orang buta mengingatkan pada kita bahwa Buddha selalu mendampingi kita dengan belas kasih dan kebijaksanaan yang tak terbatas. Dia selalu mendampingi bahwa untuk mahluk-mahluk menderita yang paling "buruk." Kita hanya perlu membuka perasaan dan pikiran kita dan mempraktekkan Dharma yang telah diajarkanNya untuk mendapatkan manfaat dari Dia.

9. Peristiwa tabrakan antara orang buta dan orang-orang lain melambangkan saat kita menabrak rintangan dalam perjalanan mempraktekkan Dharma. Tetapi setiap dan semua rintangan tidak perlu dilihat sebagai rintangan melainkan sebagai sebuah kesempatan atau batu pijakan berharga untuk belajar lebih banyak lagi tentang diri sendiri, sebuah kesempatan untuk menjadi lebih bijaksana dan baik hati.

10. Jika anda memikirkannya dengan cermat, selain sahabat orang buta itu, semua tokoh-tokoh dalam cerita ini buta secara spiritual dalam tingkatan-tingkatan yang berbeda. Tokoh mana yang mewakili anda? Apakah anda sudah menyalakan lentera anda? Jika sudah, apakah lentera itu menyala dengan stabil, atau apakah lentera itu telah padam? Anda yakin?

Jumat, 27 Juli 2007

Perbedaan Pria dan Cowok

Tidak semua pria dewasa menjadi 'pria', ada juga yang masih begitu kekanakan setelah umurnya mencapai 40. Tenaaaang, jangan keburu marah dulu dengan kenyataan ini, mungkin memang sebagian orang dilahirkan untuk jadi 'pria', tapi memang ada juga yang cukup menjadi 'cowok' saja. Sekali lagi, jangan kawatir, terima saja diri Anda sebagai pria (P) atau sebagai cowok (C), toh semua punya nilai lebih dan kurang tersendiri. Dan yang tak kalah penting, percayalah kadang wanita tidak peduli.

Inilah Perbedaan mendasar antara seorang PRIA dan COWOK

P : Tahu jelas lima tahun lagi ia mau jadi apa
C : Tidak jelas lima menit lagi ia mau berbuat apa

P : Jago membuat wanita merasa tenang
C : Jago membuat cewek merasa senang

P : Bacaannya Jhon Grisham, mainannya golf, tontonannya CNN
C : Bacaannya Harry Potter, mainannya bilyar, tontonannya MTV

P : Sebelum umur 30 sudah banyak uang
C : Sebelum umur 30 sudah banyak dosa

P : Seimbang antara penghasilan dan pemasukan
C : Seimbang antara hutang dan pembayaran minimum

P : Mendukung emansipasi wanita, tapi tetap membayari bon makan wanita
C: Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri

P : Punya akuntan, penjahit dan dokter langganan
C : Punya salon, kafe dan bengkel langganan

P : Meminta Anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon
C : Pura-pura Anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon

P : Putus dengan pasangannya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya menjembatani perbedaan antar mereka berdua, diiringi ucapan, "Kita tetap bisa berteman selamanya."
C : Putus dengan pasangannya sambil kabur dari rumah, merokok berbatang-batang, plus ucapan, "Jangan undang aku ke pernikahanmu nanti!"

P : Mencintai wanita 10 % pada pertemuan awal dan meningkat terus
C : Mencintai wanita 100 % pada pertemuan awal dan menurun terus

P : Berpikir dewasa seperti orang usia 40 tahun saat berusia 17 tahun
C : Berpikir kekanakan seperti orang usia 17 tahun saat berusia 40 tahun

P: Bisa menang hanya dengan otak dalam konflik
C: Cuma bisa ngamuk, adu mulut, n adu otot kalo konflik

P : Mikirnya "Aku masih kurang pengetahuan, harus belajar lebih banyak"
C : Mikirnya "Aku yang terhebat di muka bumi, siapapun aku hadapin !!!"

P: Otak no 1, digabungin otot kalo kepaksa
C: Otot no 1, ditambah otak kalo punya

Dimanakah Kebahagiaan?

Ada dua ekor anjing yang bersahabat. Anjing yang besar dan anjing yang kecil. Anjing yang kecil selalu mengeluh tentang penderitaan hidupnya dan selalu berharap kapan kiranya dewa keberuntungan akan datang untuk menolongnya agar terlepas dari penderitaan dunia.

Anjing yang tua selalu menasehati anjing yang kecil dan berkata, "Meskipun tak punya rumah tetapi kita bisa tinggal di manapun. Hidup di dunia ini asal tidak mengalami kelaparan dan kedinginan sudah cukup. Jika dipelihara oleh manusia dan menjadi seekor anjing yang meminta belas kasihan majikan, maka akan kehilangan kebebasan dan kehormatan."

Anjing kecil tersebut tidak mau mendengar nasehat anjing tua, selalu bermimpi bahwa dirinya --dari anjing yang bebas mengembara—menjadi anjing yang dipelihara manusia.

Pada suatu hari, anjing kecil tersebut pergi ke tempat peramal dan bertanya,
"Dimanakah kebahagiaan itu berada?"
"Kebahagiaan itu berada pada ekor kamu!"

Setelah mendengar kata-kata tersebut, anjing kecil tersebut mati-matian berputar ingin menggigit ekornya untuk menangkap kebahagiaan. Dia lari sekuat-kuatnya hingga berkeringat, tetapi tetap tidak dapat menggigit ekornya.

Akhirnya dengan letih dia berkata kepada anjing tua, "Menurut ramalan, kebahagiaan saya berada pada ekor saya. Tetapi saya tidak dapat menangkap kebahagiaan. Tolong beritahu, bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan kebahagiaan?"

Anjing tua dengan tersenyum berkata, "Saya mencari kebahagiaan dengan berjalan menuju ke depan. Tidak pernah berkeluh kesah tentang masa lampau, tidak pernah kuatir dan takut tentang keadaan sekarang dan juga tidak pernah kuatir tentang masa yang akan datang. Asalkan kaki saya melangkah ke depan maka kebahagiaan yang berada di ekor saya pasti
mengikuti saya."

Dimanakah sesungguhnya kebahagiaan berada? Rasa curiga sering membuat kita jauh dari pandangan kebahagiaan. Keragu-raguan sering membuat kita kehilangan kesempatan untuk memperoleh kebahagiaan. Demikian pula rasa iri hati membuat pandangan kita kabur terhadap kebahagiaan, dan melamun membuat kita lepas dari pelukan kebahagiaan.

Jangan mencari kebahagiaan di luar diri, jangan mengemis kepada siapapun.

Kebahagiaan berada di dalam batin kita sendiri.

Disadur oleh : Tan Chau Ming dari bukunya Maha Bhiksu Shing Yun "I Zhe
Lu Hwa Liang Yang Ching"

Buletin Maya Indonesia, Dharma Mangala.

Membalas Budi Orang Tua

Kunyatakan, O para bhikkhu, ada dua orang yang tidak pernah dapat dibalas budinya oleh seseorang. Apakah yang dua itu? Ibu dan Ayah.

Bahkan seandainya saja seseorang memikul ibunya ke mana-mana di satu bahunya dan memikul ayahnya di bahu yang lain, dan ketika melakukan ini dia hidup seratus tahun, mencapai usia seratus tahun; dan seandainya saja dia melayani ibu dan ayahnya dengan meminyaki mereka, memijit, memandikan, dan menggosok kaki tangan mereka, serta membersihkan kotoran mereka di sana – bahkan perbuatan itupun belum cukup, dia belum dapat membalas budi ibu dan ayahnya. Bahkan seandainya saja dia mengangkat orang tuanya sebagai raja dan penguasa besar di bumi ini, yang sangat kaya dalam tujuh macam harta, dia belum berbuat cukup untuk mereka, dia belum dapat membalas budi mereka.

Apakah alasan untuk hal ini?

Orang tua berbuat banyak untuk anak mereka: mereka membesarkannya, memberi makan dan membimbingnya melalui dunia ini.

Tetapi, O para bhikkhu, seseorang yang mendorong orang tuanya yang tadinya tidak percaya, membiasakan dan mengukuhkan mereka di dalam keyakinan; yang mendorong orang tuanya yang tadinya tidak bermoral, membiasakan dan mengukuhkan mereka di dalam moralitas; yang
mendorong orang tuanya yang tadinya kikir, membiasakan dan mengukuhkan mereka di dalam kedermawanan; yang mendorong orang tuanya yang tadinya bodoh batinnya, membiasakan dan mengukuhkan mereka di dalam kebijaksanaan - orang seperti itu, O para bhikkhu, telah
berbuat cukup untuk ibu dan ayahnya: dia telah membalas budi mereka dan lebih dari membalas budi atas apa yang telah mereka lakukan.

[Petikan Anguttara Nikaya, Nyanaponika Thera dan Bhikkhu Bodhi, Bab II, no.15]

Sumber : Buletin Maya Indonesia, Dharma Mangala.

Balon Hitam

Seorang anak laki-laki kecil berkulit hitam terus saja memperhatikan seorang penjual balon di sebuah tempat keramaian di tengah kota. Orang itu memang nampak seperti seorang pedagang yang baik hati karena dia melepaskan sebuah balon merah, membiarkan balon itu perlahan-lahan membubung tinggi ke angkasa.

Dengan cara demikian dia bermaksud menarik perhatian orang banyak agar membeli balonnya.Tak lama kemudian, kembali dia melepaskan sebuah balon, kali ini yang berwarna biru, selang berapa lama kemudian dia melepaskan lagi balon berwarna kuning, lalu balon hijau, kemudian yang putih. Semua balon yang dilepasnya naik membubung tinggi ke langit sampai akhirnya menghilang dari pandangan.

Anak kecil berkulit hitam itu terus menerus memandang balon berwarna hitam dan akhirnya bertanya : "Pak, kalau balon hitam itu dilepaskan, apakah dia juga dapat naik membubung tinggi sama seperti balon-balon yang lain ?"

Penjual balon itu tersenyum penuh pengertian. Ia segera memutuskan benang yang mengikat balon hitam itu dan balon hitam itupun perlahan-lahan naik membubung tinggi ke angkasa. Dengan ramah penjual balon itu berkata, "Nak, bukan warnanya melainkan apa yang ada di dalamnya yang membuatnya naik."

Pesan Moralnya : "Jangan menilai seorang dari penampilannya, tetapi nilailah dia berdasarkan apa yang ada di hatinya."

Hukum 72

KAPAN NILAI INVESTASI BERLIPAT MENJADI DUA?
GUNAKAN HUKUM 72
Oleh: Safir Senduk

Kalau Anda melakukan investasi sekali saja, maka ada saatnya dimana jumlah investasi Anda akan berlipat dua. Sebagai contoh, bila Anda menginvestasikan Rp 1 juta pada deposito yang memberikan suku bunga 12% per tahun (di roll over setiap tahun), maka uang Rp 1 juta Anda akan berlipat dua dalam waktu enam tahun.

Cara menghitungnya adalah dengan menggunakan Hukum 72. Bagi angka 72 dengan suku bunga dari produk investasi Anda. Ini berarti:
= 72 : 12
= 6 tahun.
Itulah jangka waktu yang dibutuhkan agar investasi Anda bisa berlipat dua.

Tentunya, semakin tinggi hasil investasi Anda, maka akan semakin cepat juga investasi Anda berlipat dua. Sebagai contoh, kalau suku bunga deposito Anda adalah 24% per tahun (di roll over setiap tahun), maka uang Rp 1 juta Anda akan berlipat dua dalam waktu 3 tahun (72 : 24 = 3). Bandingkan apabila suku bunga deposito Anda cuma 12%, dimana butuh 6 tahun agar uang Rp 1 juta Anda menjadi berlipat dua.

sumber : www.perencanakeuangan.com

Xiao Bai dan Kura-kura Kecil

Suatu hari, seekor kura-kura kecil berjalan perlahan di atas tanah sambil menggerak-gerakkan ekor kecilnya. Tiba-tiba ia melihat seseorang mucul di hadapannya dan ia merasa ketakutan. Dengan kakinya yang pendek, ia berusaha lari secepatnya.

Ternyata, orang yang muncul tadi adalah seorang anak laki-laki bernama Xiao Bai. Ia melihat seekor kura-kura kecil yang sedang berusaha melarikan diri, kemudian mengangkatnya. Saat itu juga, si kura-kura kecil menarik kepala, kaki, dan ekornya masuk ke dalam tempurungnya. Dengan penuh rasa ingin tahu, Xiao Bai memukul-mukul tempurung si kura-kura agar ia mau keluar. Ia juga berusaha menarik kepala, kaki, dan ekor si kura-kura malang itu.

Betapapun kerasnya ia mencoba, semakin dalam kura-kura kecil bersembunyi dalam tempurungnya. Berulang kali Xiao Bai mengerahkan seluruh tenaganya, mengetuk tempurung si kura-kura, menggulingkannya ke depan dan ke belakang, tetapi si kura-kura tetap bersembunyi di dalam rumahnya.

Setelah bosan mencoba, Xiao Bai bertanya kepada ayahnya, "Ayah, bagaimana saya dapat membunuh kura-kura tersebut?"

Ayahnya tersenyum dan menjawab, "Mudah sekali. Lemparkan saja kura-kura itu ke dalam air, ia pasti akan mati tenggelam!"

Kemudian Xiao Bai menuruti perkataan ayahnya dan melemparkan si kura-kura ke dalam kolam dan menyaksikan hewan malang itu tenggelam dengan cepat ke dasar kolam. Xiao Bai sangat senang dan berkata, "Wow! Sangat mudah, kura-kura itu memang tenggelam!"

Tak lama kemudian, Xiao Bai melihat sesuatu mengambang di atas air. Ternyata si Kura-kura! Kura-kura kecil itu meregangkan kepala dan kakinya, mengibaskan ekornya dan berenang di kolam dengan riangnya.

Perbedaan antara kebijaksanaan dengan kebodohan hanyalah masalah pemikiran.
Seorang yang bodoh terikat kepada hal-hal yang ia lihat dengan matanya.
Seorang yang bijaksana akan mengarah pada pencarian jalan
kesunyataan. Berdasarkan kisah ini, jika Xiao Bai menggunakan waktunya untuk
mempelajari sifat alamiah kura-kura, ia tidak akan menghabiskan energinya
untuk membunuh kura-kura kecil dan mungkin saja si kura-kura
mau menjadi temannya.

(Dikutip dari Majalah Buddhis Indonesia Edisi 079 tahun 2000 )

Kepingan Uang Yen

Sebuah kisah yang amat menggugah hati orang terjadi di propinsi Ciang Si kota Nan Chang. Pada tahun 1938 bertepatan masa peperangan dimana Presiden Ciang Kai Sek yang saat itu masih menjabat sebagai komandan laskar yang bertempat di Nan Chang.

Saat waktu luang, banyak tentara pergi berbelanja keperluan sehari-hari. Saat itu mata uang yang digunakan adalah Yen. Kaum wanita yang sudah berusia lanjut dan lemah tampak berjajaran di sepanjang jalan menjual handuk dan kaos kaki bagi keperluan tentara.

Suatu hari, seorang nenek tua menangis terisak-isak di sebuah jalan. Orang yang lewat menanyai sebabnya, rupanya seseorang telah membeli banyak sekali dagangannya dengan uang Yen palsu. Ketika sadar uang itu palsu, si pembeli sudah lenyap entah kemana.

Kebetulan lewat seorang tentara yang baru mendapat gajian dan berbelanja di sekitar jalan itu. Melihat sang nenek sangat sedih, maka dia menghiburnya, "Tak usah sedih Nek, gaji saya cukup. Tukarkan uang palsumu kepada saya sebagai kenang-kenangan. Nah, ini ambillah. Semoga dapat menjadi modal usahamu kelak".

"Mana boleh? Mana mungkin saya menerima sementara anda yang mengorbankan uangmu". Si Nenek terus bersikeras tidak mau menerima tawaran si tentara tapi karena tak tega menolak ketulusannya, akhirnya menerima juga dengan ucapan terima kasih yang mendalam.

Selang beberapa bulan si Tentara berdinas kembali ke kota Nan Chang dan mencari Nenek yang malang itu. Dia berkata bahwa kepingan Yen palsu itu telah menyelamatkan nyawanya.

Ceritanya ketika dia berada di barisan depan dalam medan pertempuran, tiba-tiba sebuah peluru menghantam ke dadanya. Tamat sudah kali ini, pikirnya hingga pingsan karena ketakutan. Tapi begitu mata di buka, sakitnya tidak terasa. Dirabanya bagian dada tapi tak ada darah sedikitpun. Waktu menyentuh kepingan logam yang berada di kantong kirinya ternyata uang Yen palsu itu sudah cekung karena peluru itu. Rekan seperjuangannya menjadi tak habis berpikir, bagaimana mungkin peristiwa tersebut dapat terjadi. Berita itu meluas ke seluruh kota Nan Chang.

~~~

Siapa bilang perbuatan baik dan jahat tiada balasannya? Cuma karena waktu yang belum matang, hingga pembalasan karma belum tampak. Inilah salah satu kesaksian betapa pentingnya memupuk jasa pahala dan kebajikan.

Karena itu, menegakkan jasa kebajikan secara samar (tanpa diketahui orang) akan mendatangkan anugerah yang tak disangka. Demikianlah Hukum Karma itu.

KEARIFAN EMAS

Seorang pemuda mendatangi Zen-sei dan bertanya, "Guru, saya tak mengerti mengapa orang seperti Anda mesti berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amat perlu, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain."

Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, "Sobat muda, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku.Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana.
Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?" Melihat cincin Zen-sei yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, "Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu." "Cobalah dulu, sobat muda. Siapa tahu kamu berhasil."

Pemuda itu pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya.
Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak.
Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak.
Ia kembali ke padepokan Zen-sei dan melapor, "Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak."

Zen-sei, sambil tetap tersenyum arif, berkata,"Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian."

Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud.Ia kembali kepada Zen-sei dengan raut wajah yang lain.Ia kemudian melapor, "Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar."
Zen-sei tersenyum simpul sambil berujar lirih,"Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya "para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar" yang menilai demikian. Namun tidak bagi "pedagang emas".

" Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas "

http://www.sahabatsurgawi.net/renungan_bermakna/makna_maret0406.html

Titik Es Dalam Hati

Di sebuah perusahaan rel kereta api ada seorang pegawai, namanya Nick. Dia sangat rajin bekerja, dan sangat bertanggung-jawab, tetapi dia mempunyai satu kekurangan, yaitu dia tidak mempunyai harapan apapun terhadap hidupnya, dia melihat dunia ini dengan pandangan tanpa harapan sama sekali.

Pada suatu hari semua karyawan bergegas untuk merayakan ulang tahun boss mereka, semuanya pergi dengan cepat sekali. Yang paling tidak sengaja adalah, Nick terkunci di sebuah mobil pengangkut es yang belum sempat dibetulkan.

Nick berteriak, memukul pintu dengan keras, semua orang di kantor sudah pergi merayakan ulang tahun bosnya, maka tidak ada yang mendengarnya. Tangannya sudah merah kebengkak2an memukul pintu mobil itu, suaranya sudah serak akibat berteriak terus, tetapi tetap tidak ada orang yang mempedulikannya, akhirnya dia duduk di dalam sambil menghelakan nafas yang panjang.

Semakin dia berpikir semakin dia merasa takut, dalam hatinya dia berpikir dalam mobil pengangkut es suhunya pasti di bawah 0 derajat, kalau dia tidak segera keluar dari situ, pasti akan mati kedinginan. Dia terpaksa dengan tangan yang gemetar, mencari secarik kertas dan sebuah bolpen, menuliskan surat wasiatnya.

Keesokkan harinya, semua karyawan pun datang bekerja. mereka membuka pintu mobil pengangkut es tersebut, dan sangat terkejut menemukan Nick yang terbaring di dalam. Mereka segera mengantarkan Nick untuk di tolong, tetapi dia sudah tidak bernyawa lagi. Tetapi yang paling mereka kagetkan adalah, listrik mobil untuk menghidupkan mesin itu tidak dibuka, dalam mobil yang besar itu juga ada cukup oksigen untuknya, yang paling mereka herankan adalah suhu dalam mobil itu hanya 28 derajat saja.Tetapi Nick malah mati "kedinginan"!!

Nick bukanlah mati karena suhu dalam mobil terlalu rendah, dia mati dalam titik es di dalam hatinya. Dia sudah menghakimi dirinya sebuah hukuman mati, bagaimana dapat hidup terus?

Percaya pada diri sendiri adalah sebuah perasaan hati. Orang yang mempunyai rasa percaya diri tidak akan langsung putus asa begitu saja, dia tidak akan langsung berubah sedih terhadap keadaan hidupnya yang jalan kurang lancar. Tanyalah pada diri kita sendiri, apakah kita sendiri sering langsung memutuskan bahwa kita tidak mampu untuk mengerjakan suatu hal, sehingga kita kehilangan banyak kesempatan untuk menjadi sukses? Kehilangan banyak kesempatan untuk belajar mandiri? untuk jadi lebih mengerti kehidupan ini? Yang mempengaruhi semangat kamu bukanlah faktor-faktor dari luar, melainkan hatimu sendiri. Sebelum berusaha sudah dikalahkan oleh diri kita sendiri, biarpun ada banyak bantuan yang tertuju pada dirimu tetap tidak akan membantu...

Ikan Hiu dan Lumba-Lumba

Ikan Hiu
Seperti yang kita tahu, ikan hiu berenang dan mencari mangsa bersama-sama. Namun salah satu dari mereka akan mengalami nasib sial, perutnya terluka karena terbentur batu karang dan mengeluarkan darah. Ikan Hiu yang lain akan memangsanya sebagai makanan mereka.

Lumba – lumba
Seperti ikan hiu, lumba – lumba berenang dan mencari mangsa bersama-sama. Namun tidak seperti ikan hiu, lumba – lumba sangat pintar, penyayang, dan menyenangkan yang melindungi temannya yang terluka.

Dalam contoh budaya korporat perusahaan, ada budaya ikan hiu dan lumba – lumba. Dalam Budaya Ikan Hiu, manajemen puncak mendukung semua eksekutifnya untuk berkompetisi secara tajam, tidak hanya dengan kompetitor (pesaing) eksternal namun dengan kalangan internal mereka sendiri. Termasuk jika seseorang ingin mendaki tangga perusahaan, ia tidak hanya harus membuat koleganya terlihat bodoh, namun harus berani menggeser supervisor terdekatnya yang membuka peluang.

Saya tidak menyuruh Anda mengakui budaya hiu itu buruk, karena tiap-tiap korporat mempunyai jenis budaya sendiri. Ketika budaya tertentu menolak orang tertentu, ia belum berhasil menarik orang lain. Pada umumnya, budaya ikan hiu itu menarik anak muda, yang umumnya menganut pemikiran bertahan menjadi yang terbaik, dan tidak ragu lagi membersihkan organisasi dari orang yang tidak cocok dalam keyakinannya, mereka tidak pantas mendapatkan posisi tertentu. Memang, banyak perusahaan yang mendukung kompetisi yang kuat dimana tekanan diberikan eksekutif untuk menunjukkan perbaikan yang terus-menerus dalam pembagian pasar, dan eksekutif biasanya mendapatkan pekerjaan baru. Perusahaan – perusahaan itu percaya bahwa budaya tersebut memiliki efek menyaring eksekutif dengan nilai dan sikap kompetitif yang diperlukan agar perusahaan mereka menjadi no.1. Akibatnya, eksekutif perusahaan – perusahaan tersebut, kerap kerja lembur, dan terlibat dalam manuver politik hanya untuk menjaga pekerjaan mereka tidak dikelola orang lain.

Dalam budaya lumba – lumba, komitmen tim yang kuat diperlukan. Perusahaan harus menunjukkan mereka memiliki nasib yang sama dengan karyawan dan kemungkinan terus bekerja pada saat yang krisis. Contohnya : Kebijakan Bill Hwelaat dan Dave Packard yang tidak akan merekrut dan menghancurkan perusahaan. Kebijakan ini diuji berkali – kali pada tahun 1970 – an, ketika kemunduran dalam usaha memaksa perusahaan mengadopsi kebijakan dua mingguan sembilan hari dengan jalan staf mendapatkan potongan 10% gaji untuk waktu kerja yang berkurang 10% ketika perusahaan lainnya berhenti sementara.


(dikutip dari hal 49-50, Penerapan THE ART OF WAR SUN TZU dalam Strategi Politik, Angelica Low, 2003)

Formula Pengembangan Karir

oleh : Richard Leider

Paling tidak, bila Anda ingin pindah kerja, minimal 1 tahun Anda berada dalam kantor itu. Namun bagaimana Anda membuat pilihan karir Anda ?
Jangan khawatir, Richard Leider, seorang Career Consultant dari Amerika Serikat mempunyai formula yang dapat membantu Anda mewujudkan rencana Anda.

T + 2P + E + V

Artinya :
T = Talent atau bakat
Untuk mengetahui bakat Anda mudah saja, tanyakan diri Anda apa kelebihan dan
kelemahan Anda ? Bagaimana Anda memfokuskan kelebihan Anda dan mengatur kelemahan Anda ?

Percayakah Anda bahwa mayoritas orang tidak memanfaatkan bakat mereka.
Mereka tidak memilih karir, karir yang memilih mereka.
Mereka tenggelam dalam setumpuk pekerjaan tertentu karena memang mereka
harus bekerja, atau seseorang bilang mereka bagus dalam pekerjaan itu.

Orang muda cenderung memulai karir dari jalan yang terbuka, terlepas karir itu cocok dan sesuai dengan bakatnya ataupun tidak. Memang tidak bisa disalahkan karena tuntutan jaman telah membuat orang mengambil kesempatan yang belum tentu sesuai bakatnya.

Kemudian sebelum disadari, pekerjaan tersebut sudah mengambil setengah dari hidup mereka. Lalu muncul pertanyaan, " Mengapa saya melakukan pekerjaan ini ? Mengapa saya memulai jalan karir ini, mengapa saya tidak mengikuti bakat saya ?"

Penyesalan tiada berarti. Anda menyesal berarti Anda rugi 2 kali, pertama karena salah jalan dan yang kedua karena Anda menyesali. Lebih baik, sejak awal Anda pertanyakan kembali apa bakat Anda dan cari pekerjaan yang sesuai.

2P = Passion dan Purpose, artinya Gairah dan Tujuan
Aristoteles pernah berkata, " Di mana kebutuhan duniamu dan bakatmu bertemu, terletaklah panggilan hidup Anda !". Wah ini berarti Anda perlu juga bertanya ke diri Anda tentang apa yang perlu dilakukan dalam organisasi Anda.

Apa yang Anda tuju adalah tujuan dimana semua keinginan itu berkumpul dan Anda memiliki gairah untuk mencapainya. Tentu saja gairah atau pun minat Anda akan lebih cepat sampai ke tujuan bila bergabung dengan bakat yang dimiliki.

Tempatkan bakat Anda untuk bekerja pada area dari kebutuhan yang Anda percaya.
Memilih pekerjaan bagi Anda tentu merupakan kesempatan yang lebih bermakna
dari sekedar bangun pagi dan membayar tagihan handphone.

E = Environment berarti lingkungan
Ternyata lingkungan kerja juga mempengaruhi pengembangan karir Anda. Apa yang akan terjadi bila Anda bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan gaya kerja dan temperamen Anda ? Bisa-bisa kemampuan Anda yang seharusnya berada di atas rata-rata tidak muncul dan bahkan dapat membuat Anda kehilangan energi.

Kecocokan antara bakat, gairah kerja dan tujuan didukung dengan lingkungan kerja yang sesuai mampu meningkatkan energi bekerja yang hebat dan karir Anda pun dapat melejit.
Lingkungan yang mendukung seseorang mengekspresikan diri dapat memberi suntikan energi dalam melakukan pekerjaan.

V = Vision atau pandangan
Ini adalah elemen terakhir yang dapat mendongkrak karir Anda. Dengan melakukan visioning atau mencoba memandang masa depan, berarti melihat karir Anda di masa mendatang.

Bakat, tujuan, gairah kerja dan lingkungan adalah semua tentang gaya bekerja dan pilihan pekerjaan. Dengan kata lain, Visi menggambarkan bagaimana pekerjaan cocok untuk Anda sepanjang hidup Anda. Memang tidak mudah untuk mencapai Visi yang jelas dari tiap-tiap orang, tetapi ini bukan berarti tidak layak untuk di coba bukan ?

Baju-Baju yang Menipu

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Mereka meminta janji.

Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge."Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut."Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat."Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya."Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung ?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard.

"Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?" Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.

Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS.

Kita, seperti pimpinan Harvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai.
Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai.
Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, acap menipu.

Apa yang Membuat Seseorang Menarik?

Sejak lama para peneliti berusaha mencari tahu hal-hal apa saja yang membuat seseorang tertarik pada yang lain. Mereka mengukur tiap bentuk dan sudut wajah manusia, mempelajari tubuh simetri para penari, meneliti perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh model Playboy yang paling digemari lelaki, bahkan melakukan pengujian terhadap bau keringat untuk mencari tahu seberapa jauh hal itu mempengaruhi ketertarikan seseorang.

Namun semua itu masih belum bisa membuka tabir rahasia mengenai apa yang membuat orang saling tertarik. Dan bagaimana faktor-faktor tersebut membuat orang saling jatuh cinta, adalah sesuatu yang lebih misterius lagi.

Tapi setidaknya ada beberapa daftar ilmiah mengenai penentu ketertarikan yang diperoleh. Beberapa di antaranya mudah dideskripsikan, seperti mata indah dan feminin. supermodel, serta pinggul menarik dari lelaki tegap. Namun hal lainnya berada dalam tataran bawah sadar, sehingga memotivasi para peneliti untuk mencari jawabannya.

Pada akhirnya ditemukan bahwa cinta yang langgeng lebih tergantung pada perilaku dibandingkan masalah biologi. Meski hal-hal tertentu sudah menjadi bawaan sejak seseorang belum lahir.

Simetri tubuh

Berdasarkan konsepnya, tubuh manusia berkembang dari sel-sel yang membelah. Bila masing-masing divisi tumbuh sempurna, hasilnya adalah bayi yang bagian kanan dan kiri tubuhnya simetri. Namun alam tidak selamanya bekerja seperti itu. Mutasi genetis dan pengaruh lingkungan sering mengubahnya, dan hasilnya berdampak seumur hidup.

Tubuh yang simetris menunjukkan bahwa seseorang memiliki dasar genetis yang bagus untuk tumbuh baik, seimbang, sehat, subur, sehingga menjadi pilihan baik untuk meneruskan keturunan.

"Masuk akal bila seseorang menjadikan ukuran simetri sebagai dasar memilih pasangan," kata ahli biologi evolusioner Randy Thornhill dari University of New Mexico. "Bila Anda memilih pasangan yang tubuhnya simetri, maka keturunan Anda cenderung akan tumbuh seimbang juga."

Thornhill telah meneliti masalah simetri selama 15 tahun. Ia memindai wajah dan tubuh ke dalam komputer untuk mendeskripsikan apa yang disebut rasio simetri. Baik lelaki maupun wanita memberi nilai tinggi pada orang dengan tubuh simetris, yang dianggap lebih menarik dan lebih sehat dibanding mereka yang tubuhnya tidak simetris.

Berdasarkan wawancara, Thornhill juga menemukan bahwa lelaki dengan derajat simetri tinggi, memiliki lebih banyak pasangan seksual dibanding lelaki yang derajat simetrinya rendah.

Bentuk tubuh yang sexy

Bentuk tubuh seseorang tentu saja merupakan faktor penting juga. Dan para ilmuwan memiliki banyak bukti mengenai hal itu. Salah satunya adalah psikolog Devendra Singh dari University of Texas yang meneliti rasio pinggang ke pinggul (waist-to-hip ratio atau WHR).

Perempuan dengan WHR 0,7 - atau memiliki pinggul yang jaraknya cukup rendah dari pinggang - adalah kelompok yang dianggap lebih menarik bagi para pria.

Analisa terhadap model-model Playboy dan peserta Miss Amerika menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka memiliki WHR 0,7 atau lebih rendah.

Berdasar penelitian Singh, secara umum, wanita dengan WHR 0,67 hingga 1,18 dipandang lebih menarik. Sedangkan WHR 0,8 hingga 1,0 pada pria dianggap lebih seksi di mata wanita, meskipun bahu yang lebar memiliki nilai lebih.

Lalu alasan ilmiah apakah yang tersembunyi di balik rasio di atas? Sepertinya semua berkaitan dengan kemampuan dan kekuatan untuk membesarkan anak.

Perlu diketahui, cadangan tenaga dalam bentuk lemak yang disimpan tubuh ditentukan oleh hormon-hormon seks: testosteron pada pria, dan estrogen pada wanita. Bila seorang wanita memproduksi estrogen dalam jumlah banyak, maka WHR-nya akan mengikuti proporsi yang sesuai. Hal yang sama terjadi pada testosteron pria.

Menurut study, orang-orang dengan WHR ideal juga memiliki potensi lebih kecil terkena penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Wanita dengan WHR ideal juga cenderung tidak mengalami kesulitan di saat hamil.

"Gagasan dasar di balik itu adalah bahwa kecantikan tubuh tidak sekedar sesuatu yang menarik dipandang, tapi sebenarnya memberi informasi mengenai kesehatan dan kesuburan," kata Singh.

Wajah yang menunjukkan kesuburan

Lebih jauh, struktur dari wajah seseorang juga memberi petunjuk mengenai kesuburannya. Estrogen pada wanita mempengaruhi pertumbuhan tulang wajah bagian bawah dan dagunya, membuatnya relatif kecil dan pendek. Sedangkan tulang alis tumbuh sedemikian sehingga membuat mata menjadi tampak lebar, kata Thornhill. Sementara pada pria, testosteron mempengaruhi bentuk muka bagian bawah dan rahang menjadi lebih besar.

Pria dan wanita yang memiliki bentuk wajah seperti di atas dianggap lebih menarik, ungkap Thornbill, karena hal itu menunjukkan tingkat kesehatan reproduksinya.

Ketertarikan orang akan bentuk-bentuk seperti itu terbukti dengan maraknya bisnis operasi plastik, yang pada dasarnya bertujuan untuk membuat seseorang memiliki wajah dengan kaidah-kaidah tertentu yang dianggap indah.

Bau yang menggoda

Dalam laporan penelitian bulan lalu, disebutkan bahwa bau dan penampilan seorang wanita akan tampak lebih menarik pada saat-saat tertentu dalam suatu bulan.
Dan uniknya, pria yang bertubuh simetris juga memiliki bau lebih enak.

Ini terbukti dalam percobaan yang dilakukan Thornbill, dimana ia meminta para wanita sukarelawan untuk membaui pakaian dalam pria yang terkena keringat. Hasilnya, para sukarelawan menganggap bau pakaian dalam pria dengan tubuh simetris (sukarelawan tidak diberi tahu siapa pemilik pakaian) lebih menarik dan menggairahkan.

Sampai di sini kita mungkin bertanya-tanya, dan mulai bingung, apakah kriteria seseorang menarik atau tidak adalah sesuatu yang terlihat dan kita sadari? Karena dalam beberapa kasus, sukarelawan mengaku tidak membaui apapun dari pakaian dalam pria simetris, namun masih tetap mengaku tertarik.

"Saya pikir pendeteksian terhadap jenis bau-bau seperti ini berada di bawah kesadaran kita," kata Thornhill.

Sebuah penelitian tahun 2002 menemukan bahwa banyak perempuan lebih menyukai bau dari pria yang secara genetis mirip dengan genetisnya, dibanding pria yang secara genetis berbeda atau terlalu identik. Yang terakhir ini mungkin sifat alami untuk menghindari perkawinan antar saudara.

Pembauan di bawah sadar ini mungkin berkaitan dengan pheromone, sinyal-sinyal kimia dari tubuh yang berfungsi untuk menyampaikan kondisi reproduktif. Gen manusia mengandung lebih dari 1.000 gen olfactory - bandingkan dengan sekitar 300 gen penerima gambar di mata - sehingga tak heran bila pheromone mendapat banyak perhatian dari para peneliti dan pembuat minyak wangi.

Hanya saja, peran pheromone dalam kehidupan manusia masih menjadi sesuatu yang diperdebatkan.

Padahal di dunia binatang, pheromone secara jelas berfungsi sebagai daya tarik seksual. Gajah-gajah jantan dewasa, misalnya, meningkatkan daya tarik seksualnya menggunakan campuran kimiawi yang tidak dapat diproduksi oleh gajah-gajah muda.

Milos Novotny, dari Institut Riset Pheromone, Universitas Indiana, telah menemukan bahwa molekul-molekul khusus yang dihasilkan tikus jantan mampu menarik perhatian tikus betina, sekaligus mengusir, bahkan membuat marah tikus jantan lain.

Tetapi banyak peneliti yang belum meyakini gagasan bahwa senyawa tak berbau ini memiliki peran dalam membuat seseorang menjadi menarik. Ahli biologi evolusioner, Jianzhi Zhang dari Universitas Michigan, adalah salah seorang diantaranya.

Tahun 2003, Zhang menyatakan bahwa gen yang bermutasi sekitar 23 juta tahun lalu pada primata di Afrika dan Asia - yang dianggap sebagai nenek moyang manusia - memungkinkan mereka untuk melihat warna. Ini membuat para pejantan menyadari bokong betina-betina berubah warna menjadi merah terang saat mereka siap kawin.

"Dengan perkembangan seperti itu, tidak diperlukan kepekaan pheromone untuk mengetahui apakah monyet betina siap untuk kawin," kata Zhang. "Penggunaan petunjuk visual adalah suatu keunggulan dibanding pheromone karena kita dapat melihatnya dari jauh."

Namun begitu, sebuah penelitian yang dilakukan tahun lalu, menunjukkan pheromone manusia mempengaruhi area seksual di otak para wanita dan pria gay dalam pola yang sama.

Seks visual

Pheromone, seperti bau-bauan yang lain, menyebar melalui udara menumpang partikel lain. Senyawa ini biasanya melayang-layang sekitar 10 inci di atas tanah. Sehingga kecil kemungkinan pheromone menimbulkan gairah yang tiba-tiba saat pasangan bertemu.

Gairah lebih mudah terpicu lewat pandangan. Ingat bagaimana para pria bersuit-suit saat melihat gadis sexy lewat. Kekuatan visual ini seolah mengalahkan kedigdayaan pheromone.
Lebih parah lagi, tujuan pheromone adalah organ khusus yang disebut volmeronasal, yang kini tidak berkembang lagi pada manusia. Padahal seharusnya dari organ tersebut, bau-bau menggairahkan bergerak ke otak, terpisah dari bau lain.

Menurut Zhang, setelah nenek moyang kita bisa melihat warna, gen penting yang berfungsi untuk menerima sinyal pheromone menjadi makin tidak berfungsi. Namun mekanisme untuk menghasilkan pheromone masih bekerja. Dan dalam kasus tertentu, secara tidak sadar kita masih tertarik pada pheromone yang dikeluarkan lawan jenis.

Hubungan yang langgeng

Pada akhirnya ketertarikan satu sama lain pada manusia seringkali lebih ditentukan oleh faktor kebiasaan. Hubungan yang dekat kadang lebih berperan dibanding apa yang kita lihat dan kita cium.

Tahun lalu J. Philippe Rushton, seorang psikolog dari Universitas Western Ontario, mencari tahu hubungan gen dengan pemilihan pasangan. Diperoleh bahwa kesamaan genetis memiliki peran hingga 34 persen dalam pertemanan dan pemilihan pasangan.

"Teori di balik ini adalah bahwa beberapa gen bekerja baik bila dikombinasikan dengan gen serupa," kata Rushton.

Bila pasangan Anda hampir mirip secara genetik, maka Anda kemungkinan besar akan memiliki hidup perkawinan yang bahagia, lanjtnya. Ini karena seseorang biasanya akan lebih perhatian dan bersedia berkorban bagi orang yang secara genetis mirip dengannya.

Pasangan dengan gen mirip biasanya juga memiliki personalitas dan budaya tidak terlalu berbeda. Dan itulah yang seringkali menyatukan wanita dengan pria: kecocokan.

Cinta sejati

Beberapa orang sering beranggapan ketertarikan secara seksual akan berujung pada rasa cinta yang kuat. Namun sebenarnya yang manakah lebih memotivasi kita, seks memunculkan cinta, atau cinta menuju pada hubungan seks?

Penelitian terhadap otak orang-orang yang sedang jatuh cinta menunjukkan tingginya aktivitas cinta dibanding seks. "Cinta yang romantis adalah salah satu pengalaman manusia yang paling kuat," kata Helen Fisher, seorang antropolog dari universitas Rutgers. "Cinta jelas jauh lebih kuat dari keinginan seks."

Karenanya apa yang membuat seseorang tertarik pada orang lain, makin menjadi misterius. Urutan bagi masing-masing orang berbeda-beda. Namun banyak orang menempatkan unsur kesetiaan di urutan atas.

Peneliti dari Cornell University, Stephen Emlen, melakukan penelitian terhadap 1.000 orang berusia 18 hingga 24 untuk mencari tahu manakah di antara sifat-sifat seperti penampilan fisik, kesehatan, status sosial, ambisi, kepercayaan, dan lainnya yang berperan penting dalam hubungan.

Kebanyakan orang memilih kesetiaan sebagai hal utama dalam menentukan pasangan jangka panjang. Setelah itu baru penampilan fisik, komitmen terhadap keluarga, kekayaan, dan status.
Artinya, pada manusia, unsur-unsur budaya menjadi lebih berperan dibanding fisik semata, meski yang terakhir ini seringkali menjadi pemicu munculnya ketertarikan.

Sumber: LiveScience.com
Penulis: Wsn
www.kompas.co.id

1 ONS BUKAN 100 GRAM.

Saya forward dari milist tetangga :

1 ONS BUKAN 100 GRAM.

PENDIDIKAN YANG MENJADI BUMERANG.

Seorang teman saya yang bekerja pada sebuah perusahaan asing, di PHK akhir tahun lalu (2005). Penyebabnya adalah kesalahan menerapkan dosis pengolahan limbah, yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kesalahan ini terkuak ketika seorang pakar limbah dari suatu negara Eropa mengawasi secara langsung proses pengolahan limbah yang selama itu dianggap selalu gagal.

Pasalnya adalah, takaran timbang yang dipakai dalam buku petunjuknya menggunakan satuan pound dan ounce. Kesalahan fatal muncul karena yang bersangkutan mengartikan 1 pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons) = 100 gram, sesuai pelajaran yang ia terima dari sekolah. Sebelum PHK dijatuhkan, teman saya diberi tenggang waktu 7 hari untuk membela diri dengan cara menunjukkan acuan ilmiah yang menyatakan 1 ounce (ons) = 100 g.

Usaha maksimum yang dilakukan hanya bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan ons (bukan ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10 kilogram. Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara internasional tidak bisa ditemukan.

SALAH KAPRAH YANG TURUN-TEMURUN.

Prihatin dan penasaran atas kasus diatas, saya mencoba menanyakan hal ini kepada lembaga yang paling berwenang atas sistem takar-timbang dan ukur di Indonesia, yaitu Direktorat Metrologi. Ternyata, pihak Dir. Metrologi pun telah lama melarang pemakaian satuan ons untuk ekivalen 100 gram.

Mereka justru mengharuskan pemakaian satuan yang termasuk dalam Sistem Internasional (metrik) yang diberlakukan resmi di Indonesia. Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan 'Ons' bukanlah bagian dari sistem metrik ini dan untuk menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua anak timbangan (bandul atau timbal) yang bertulisan "ons" dan "pound".

Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, ternyata tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang legal atau pengakuan internasional atas satuan ons yang nilainya setara dengan 100 gram. Dan dalam sistem timbangan legal yang diakui dunia internasional, tidak pernah dikenal adanya satuan ONS khusus Indonesia. Jadi, hal ini adalah suatu kesalahan yang diwariskan turun-temurun.

BAGAIMANA KESALAHAN DIAJARKAN SECARA RESMI ?

Saya sendiri pernah menerima pengajaran salah ini ketika masih di bangku sekolah dasar. Namun, ketika saya memasuki dunia kerja nyata, kebiasaan salah yang nyata-nyata diajarkan itu harus dibuang jauh karena akan menyesatkan.

Beberapa sekolah telah saya datangi untuk melihat sejauh mana penyadaran akan penggunaan sistem takar-timbang yang benar dan sah dikemas dalam materi pelajaran secara benar, dan bagaimana para murid (anak-anak kita) menerapkan dalam hidup sehari-hari. Sungguh memprihatinkan. Semua sekolah mengajarkan bahwa 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, dan anak-anak kita pun menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari.

"Racun" ini sudah tertanam didalam otak anak kita sejak usia dini. Dari para guru, saya mendapatkan penjelasan bahwa semua buku pegangan yang diwajibkan atau disarankan oleh Departemen Pendidikan Indonesia mengajarkan seperti itu. Karena itu, tidaklah mungkin bagi para guru untuk melakukan koreksi selama Dep. Pendidikan belum merubah atau memberikan petunjuk resmi.

TANGGUNG JAWAB SIAPA ?

Maka, bila terjadi kasus-kasus serupa diatas, Departemen Pendidikan kita jangan lepas tangan. Tunjukkanlah kepada masyarakat kita terutama kepada para guru yang mengajarkan kesalahan ini, salah satu alasannya agar tidak menjadi beban psikologis bagi mereka; acuan sistem timbang legal yang mana yang pernah diakui / diberlakukan secara internasional, yang menyatakan bahwa : 1 ons adalah 100 gram, 1 pound adalah 500 gram?

Kalau Dep. Pendidikan tidak bisa menunjukkan acuannya, mengapa hal ini diajarkan secara resmi di sekolah sampai sekarang ? Pernahkah Dep. Pendidikan menelusuri, di negara mana saja selain Indonesia berlaku konversi 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram ?

Patut dipertanyakan pula, bagaimana tanggung jawab para penerbit buku pegangan sekolah yang melestarikan kesalahan ini ? Kalau Dep. Pendidikan mau mempertahankan satuan 'ons yang keliru' ini, sementara pemerintah sendiri melalui Direktorat Metrologi melarang pemakaian satuan "ons" dalam transaksi legal, maka konsekwensinya ialah harus dibuat sistem baru timbangan Indonesia (versi Depdiknas). Sistem baru ini pun harus diakui lebih dulu oleh dunia internasional sebelum diajarkan kepada anak-anak.

Perlukah adanya sistem timbangan Indonesia yang konversinya adalah 1 ons (Depdiknas) = 100 gram dan 1 pound (Depdiknas) = 500 gram? Bagaimana 'Ons" dan "Pound" (Depdiknas) ini dimasukkan dalam sistem metrik yang sudah baku diseluruh dunia ? Siapa yang mau pakai?

HENTIKAN SEGERA KESALAHAN INI.

Contoh kasus diatas hanyalah satu diantara sekian banyak problema yang merupakan akibat atau korban kesalahan pendidikan. Saya yakin masih banyak kasus-kasus senada yang terjadi, tetapi tidak kita dengar. Salah satu contoh kecil ialah, banyak sekali ibu-ibu yang mempraktekkan resep kue dari buku luar negeri tidak berhasil tanpa diketahui dimana kesalahannya. Karena ini kesalahan pendidikan, masalah ini sebenarnya merupakan masalah nasional pendidikan kita yang mau tidak mau harus segera dihentikan.

Departemen Pendidikan tidak perlu malu dan basa-basi diplomatis mengenai hal ini. Mari kita pikirkan dampaknya bagi masa depan anak-anak Indonesia. Berikan teladan kepada bangsa ini untuk tidak malu memperbaiki kesalahan.

Sekalipun hanya untuk pelajaran di sekolah, dalam hal Takar-Timbang-Ukur, Dep. Pendidikan tidak memiliki supremasi sedikitpun terhadap Direktorat Metrologi sebagai lembaga yang paling berwenang di Indonesia. Mari kita ikuti satu acuan saja, yaitu Direktorat Metrologi.

Era Globalisasi tidak mungkin kita hindari, dan karena itu anak-anak kita harus dipersiapkan dengan benar. Benar dalam arti landasannya, prosesnya, materinya maupun arah pendidikannya. Mengejar ketertinggalan dalam hal kualitas SDM negara tetangga saja sudah merupakan upaya yang sangat berat. Janganlah malah diperberat dengan 'pelajaran sampah' yang justru bakal menyesatkan.

Didiklah anak-anak kita untuk mengenal dan mengikuti aturan dan standar yang berlaku SAH dan DIAKUI secara internasional, bukan hanya yang rekayasa lokal saja. Jangan ada lagi korban akibat pendidikan yang salah. Kita lihat yang nyata saja, berapa banyak TKI diluar negeri yang berarti harus mengikuti acuan yang berlaku secara internasional. Anak-anak kita memiliki HAK untuk mendapatkan pendidikan yang benar sebagai upaya mempersiapkan diri menyongsong masa depannya yang akan penuh dengan tantangan berat.

ACUAN MANA YANG BENAR ?

Banyak sekali literatur, khususnya yang dipakai dalam dunia tehnik, dan juga ensiklopedi ternama seperti Britannica, Oxford, dll. menyajikan tabel-tabel konversi yang tidak perlu diragukan lagi. Selain pada buku literatur, tabel-tabel konversi semacam itu dapat dijumpai dengan mudah di-dalam buku harian / diary/agenda yang biasanya diberikan oleh toko atau produsen suatu produk sebagai sarana promosi.

Salah satu konversi untuk satuan berat yang umum dipakai SAH secara internasional adalah sistem avoirdupois / avdp. (baca : averdupoiz).
1 ounce/ons/onza = 28,35 gram (bukan 100 g.)
1 pound = 453 gram (bukan 500 g.)
1 pound = 16 ounce (bukan 5 ons)

Bayangkan saja, bagaimana jadinya kalau seorang apoteker meracik resep obat yang seharusnya hanya diberi 28 gram, namun diberi 100 gram. Apakah kesalahan semacam ini bisa dikategorikan sebagai malapraktek ?

KALAU BUKAN KITA YANG MENYELAMATKAN - LALU SIAPA ?.

Melalui tulisan ini saya ingin mengajak semua kalangan, baik kalangan pemerintah, akademis, profesi, bisnis / pedagang, sekolah dan orang tua dan juga yang lainnya untuk ikut serta mendukung penghapusan satuan "ons dan pound yang keliru" dari kegiatan kita sehari-hari.

Pengajaran sistem timbang dengan satuan Ounce dan Pound seharusnya diberikan sebagai pengetahuan disertai kejelasan asal-usul serta 'rumus konversi yang benar'. Hal ini untuk membuang kebiasaan salah yang telah melekat dalam kebiasaan kita, yang bisa mencelakakan / menyesatkan anak-anak kita, generasi penerus bangsa ini.

Bila anda merasa sependapat dengan saya, setuju untuk menghentikan kesalahan ini demi masa depan anak bangsa Indonesia, silahkan diperbanyak / difoto copy dan disebar-luaskan sendiri.

Bila anda ragu-ragu terhadap kebenaran tulisan ini, silahkan menanyakannya langsung kepada Direktorat Metrologi atau Balai Metrologi setempat dikota anda berada.

Terima kasih saya ucapkan kepada anda yang peduli dan mau berpartisipasi menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia.

Argumentum & Hominem

Apa yang dimaksud dengan Argumentum ad Hominem ?
Arti : Argumentasi terhadap pribadi ( personal ).
Definisi : Argumentum ad Hominem adalah cara berargumentasi yang keliru dimana orang yang mengemukakan argumentasi yang diserang bukannya argumen itu sendiri. Kekeliruan ini ada dalam beberapa bentuk, misalnya penyerangan terhadap karakter, kebangsaan, atau agama orang ybs yang tidak ada hubungannya dengan argumentasi yang di kemukakan.

Selain itu, seseorang bisa diserang dengan alasan karena ia ingin mendapatkan kesimpulan yang menguntungkan. Atau, seseorang bisa diserang oleh karena asosiasi atau teman-temannya.

Ada tiga bentuk utama dari penyerangan terhadap pribadi orang ( Argumentumad Hominem ) :

1. Abusive ad Hominem.
Argumentasi yang dikemukakan bukannya menyerang pernyataan rekan diskusi, melainkan ditujukan pada pribadi rekan diskusi yang mengumukakan pernyataantsb.
Contoh :
Pendapat Anda mengenai masalah kecantikan tidak masuk akal, karena Anda sendiri tampangnya jelek.
Pendapat Anda mengenai agama saya pastilah salah, karena Anda itu golongan tidak beragama yang najis.

2. Circumstantial ad Hominem.
Argumentasi yang dikemukakan bukannya menyerang pernyataan rekan diskusi, melainkan ditujukan kepada hubungan antara pribadi rekan diskusi yangmengemukakan pernyataan dengan situasinya.
Contoh :
Pendapat Anda mengenai point yang dikemukakan Mr. ABC tidak bisa diterima karena Anda satu agama dengan Sdr. ABC.
Pendapat Mr. ABC tidak berlaku karena Mr. ABC dibiayai oleh kelompok tertentu.
Pendapat Anda mengenai agama saya pasti salah, karena Anda tidak seagama dengan saya.

3. Tu Quoque ad Hominem.
Argumentasi ini menyerang rekan diskusi yang ditujukan kepada persoalan bahwa orang tsb tidak mempraktekkan apa yang di sampaikannya.
Contoh :
Anda mengatakan kepada saya untuk seharusya tidak minum minuman keras, tetapi Anda sendiri masih kecanduan alkohol lebih dari setahun ini.
Anda mengatakan bahwa Kitab Suci saya salah mengenai masalah ini, padahal dalam Kitab Suci Anda juga ada dinyatakan hal yang sama.

Pembuktian : Identifikasikan sebuah argumen dan tunjukkan bahwa karakter atau situasi disampaikan dalam argumentasi tersebut tidak mempunyai hubungan dengan benar atau tidaknya masalah yang sedang didiskusikan.

Sumber :Posting Bro Wijaya
Dharmajala Edisi 14 Mei 2005

SOICHIRO HONDA : "Lihat Gagal Saya"

Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan.
Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah.
Namun ia terus bermimpi dan bermimpi...

Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya.
Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor.
Merk kendaraan ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki "raja jalanan".

Namun, pernahkah anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda – Soichiro Honda - diliputi kegagalan? Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.

"Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.

Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi catut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.

Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin.Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih?

Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.

Kuliah

Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

"Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya," ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.

Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena sedang siap perang, tidak memberikan dana.

Ia pun tidak kehabisan akal dan mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat untuk digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda.
Siapa sangka, "sepeda motor" - cikal bakal lahirnya mobil Honda – itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor.

Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.

Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan-kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru.

Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.

= = = = = = = = = = =

5 Resep keberhasilan Honda :
1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.

BELAJARLAH MENULIS DI ATAS PASIR

Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir.

Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar pipi temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir:
"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU"

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, di mana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya.

Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu:
"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU".

Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya: "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu ?"

Temannya sambil tersenyum menjawab : "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir, agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut, dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi,kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin."

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karena cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu.

Belajarlah menulis diatas pasir.

Life is an everlasting learning, learn how to be honest to your own heart and learn to have a big opened heart to love deeply and to forgive quickly.

Siapa nama keluarga Anda?

Pada saat masa pemerintahan tiga kaisar dan lima raja, di Cina, nama keluarga selalu panjang dan biasanya hanya satu nama dari ibu dan bukan nama ayah. Sebab karakter nama keluarga di Cina dibuat dari dua jenis individu, pertama yang berartikan perempuan dan satunya yang mengartikan tanggal kelahiran. Dan, itu berarti bahwa nama keluarga berasal dari garis ibu.

Sebelum tiga dinasti dari Xia, Shang dan Zhou (2140-256 BC), masyarakat Cina selalu memulai nama keluarganya dengan Xing dan nama marga (Shi). Dengan menggunakan nama keluarga, hal itu berarti menandakan dari daerah mana dia berasal. Selain tentunya, nama keluarga juga dapat memberitahukan mengenai nama suku asal.

Namun demikian, hanya kaum bangsawan yang dapat memakai nama marganya. Untuk lelaki dan perempuan dari nama marga yang sama dapat menikah, namun mereka tidak diperbolehkan menggunakan nama keluarga yang sama.

Hal ini dikarenakan berdasarkan penemuan pada zaman dahulu, pernikahan yang dilakukan tersebut dapat mengganggu kelangsungan generasi selanjutnya. Dalam acara yang keagamaan ataupun pesta penting, pemberian nama suku di tulis di atas lentera atau lampion selanjutnya diletakkan di tempat yang dianggap dapat dilihat semua orang.

Nama marga, mengindikasikan adanya keturunan dari leluhur. Selain itu juga dituliskan pada batu nisan lelaki yang berarti harapan untuk kembali lagi. Hal ini terus berlangsung selama 800 tahun dan sepanjang masa kekaisaran Tang Tai Zong (627 AD).

Pada masa pemerintahan, Gao Shi Lian, mereka melakukan penelitian dan ditemukan terdapat lebih dari 593 perbedaan nama keluarga. Selanjutnya mereka menulis dan mempublikasikannya dalam buku yang diberi nama Annal of Surnames, yang merupakan petunjuk untuk menyeleksi setiap orang agar dapat disusun.

Buku berjudul "Surnames of Hundred Families", sangat terkenal di Cina, karena disitu tertulis nama keluarga selama 1000 tahun pada masa dinasti dari utara (960 AD). Dengan rekod 438 nama keluarga, 408 belum menikah dan 30 nama keluarga yang berasal dari dua nama keluarga.

Berdasarkan statistik di Cina, dengan nama keluarga Zhang, dimiliki hampir 100 juta, dibuat berdasarkan nama keluarga di Cina. Berikut ini 10 nama keluarga Cina, Zhang, Wang, Li, Zhao, Chen, Yang, Wu, Liu, Huang dan Zhou.

Sementara itu nama keluarga yang berada di bawah sepuluh besar, terdapat nama, Xu, Zhu, Lin, Sun, Ma, Gao, Hu, Zheng, Guo dan Xiao. Dan, yang menempati posisi ke tiga dari 10 yang utama nama keluarga menempati 10% populasi, yaitu Xie, He, Xu, Song, Shen, Luo, Han, Deng, Liang dan Ye.

Selanjutnya adalah 15 nama keluarga, yang menempati empat besar dari grup nama keluarga adalah, Fang, Cui, Cheng, Pan, Cao, Feng, Wang, Cai, Yuan, Lu, Tang, Qian, Du, Peng dan Lu.
Dengan jumlah total 70% dari populasi di Cina memiliki nama keluarga. Dan, 30% sisanya, adalah nama keluarga Mao, Jiang, Bai, Wen, Guan, Liao, Miao dan Chi.

Sekarang, Anda masuk di dalam nama keluarga yang mana?

IMPIAN DUNIA

Dalam malam yang panjang ...
Para insan timbul dan tenggelam.
Mereka semua bermain dalam suka dan duka, bertemu-berpisah...
Siapakah yang dapat menghindari lahir – tua – sakit dan mati ... ?

Manusia di dunia ribut-ribut ...
Siapa yang harus menanggung ...
Lautan Karma yang bergelombang ...
Pasang-surut silih berganti ...
Gelombang samsara berlalu di dalam kehidupan dan kematian ...
Sebab dan akibat selalu bergandengan ....
Bagaimana menghindari ... ?

Kelahiran dan kematian ...
Berulang-ulang ...
Dan berulang-ulang ...
Ada sebab tentu ada akibat, kita sendiri yang menerimanya.
Kebodohan menimbulkan kemelekatan dan
Kemelekatan menyebabkan keserakahan....
Semua hanya berputar di dalam lingkaran samsara .

Ingat dan jangan pernah lupa tentang kelahiran kembali ...
Setiap orang harus berpikir ...
Baik dan buruk pasti berakibat. ...
Kebajikan dan kejahatan pasti ada balasannya,
Hanya saja datangnya cepat atau lambat ...

Sejak dulu hingga sekarang ...
SIAPAKAH YANG DAPAT MELOLOSKAN DIRI DARI HUKUM KARMA ?

BILA ENGKAU

Bila Engkau tidak bisa menjadi pohon cemara di bukit,
Jadilah belukar yang indah di tepi parit.

Bila Engkau tak bisa menjadi belukar,
Jadilah rumput yang membuat jalan-jalan semarak.

Bila Engkau tak bisa menjadi gurami,
Jadilah teri yang terindah di tambak.

Bila Engkau tak bisa menjadi komandan,
Jadilah prajurit yang tangguh.

Bukan kebesaran yang menentukan menang atau kalah,
Yang penting jadilah wajar, apa adamu, dan menjadi dewasa

-Douglas Malloch-

BAO : SIMBOL KEADILAN

“Cermin yang terang benderang digantungkan tinggi-tinggi”, mengacu kepada pejabat yang menjunjung kebenaran–––– dalam hal ini, Hakim Bao.

Di antara pejabat dan politikus yang menjunjung kebenaran di Tiongkok, Hakim Bao pastilah yang paling terkenal, berpengaruh dan populer.
Bao Zheng (tahun 999-1062 Sesudah Masehi) dari Dinasti Song Utara adalah dari Hefei di propinsi Anhui. Tidak ada pejabat pemerintah di dalam keluarganya, selain mereka yang bergelar sarjana. Ia adalah putra tunggal orang tua yang sudah paruh baya. Menaati ajaran Confucian untuk “tidak pergi jauh ketika orangtuamu masih hidup”, Bao pun bertekad menjadi putra yang patuh sebelum melayani negara. Maka baru setelah berusia 26 tahun, setelah menikah dan meninggalkan istrinya untuk merawat orangtuanya, ia berangkat untuk mengikuti ujian di ibukota kerajaan. Pada usia 28, Bao menjadi calon terkuat di dalam ujian itu. Ia segera pulang membawa berita gembira tersebut, namun ketika melihat orangtuanya yang sudah tua, ia berpikir: “Waktu yang tersisa untuk merawat mereka sudah tidak lama lagi, sedangkan waktu untuk melayani negara masih lama. Biarlah aku mengundurkan diri dari jabatan pengawas pajak dan tinggal di rumah merawat orangtuaku.”
Ia berusia 39 tahun ketika orangtuanya meninggal 10 tahun kemudian. Bao bekerja sebagai hakim selama 26 tahun dan memimpin lebih dari 1000 kasus pengadilan. Ia teliti, berakal-budi, dan mampu membaca situasi dengan keakuratan ajaib. Dengan berani ia melawan pejabat-pejabat korup dan bersikeras membela rakyat biasa. Hal ini membuatnya dijuluki Bao Qingtian (Bao sang Langit Cerah).
Fakta bahwa rakyat memandangnya sebagai keturunan dewa menunjukkan betapa mereka menghormati dan membutuhkannya. Hal ini terjadi di kabupaten Duan, sebuah kota yang terkenal karena papa tintanya, di mana Bao, pada usia 42 tahun, menjabat sebagai hakim selama 3 tahun. Walaupun ia sendiri pecinta kaligrafi, Bao tidak membawa pulang satu pun papan tinta Duan itu setelah menyelesaikan masa tugasnya. Hal ini menunjukkan betapa ia menjunjung kebenaran.
Sepuluh tahun kemudian, Bao dipromosikan menjadi penasihat sang kaisar setiap kali sang kaisar berbuat salah. Ketika itu, Kaisar Ren Zong sedang mabuk kepayang kepada selirnya, Zhang, dan mengangkat paman Zhang, yaitu Zhang Yaozuo sebagai menteri keuangan. Bao, yang telah lama mengamati sanak saudara kerajaan dengan jabatan-jabatan negara, menemukan Zhang tidak cukup kompeten untuk jabatan tersebut. Berkali-kali ia menegur sang kaisar, namun Ren Zong tidak mendengarkannya dan malah memberi Zhang empat jabatan lain yang lebih penting. Bao menegur sang kaisar dengan bahasa yang sangat keras, bahkan sampai wajah sang kaisar terkena ludahnya!
Ketika Ren Zong kembali ke istana, selirnya, Zhang, muncul untuk mengucapkan terima kasih atas jabatan yang telah diberikannya kepada pamannya. Sambil menyeka wajahnya, sang kaisar mengamuk: “Xuanhuishi, Xuanhuishi (nama resmi paman Zhang). Kamu hanya mempedulikan Xuanhuishi! Apa kamu tidak tahu bahwa Bao Zheng itu penasihatku?”. Di kemudian hari, Zhang mau tidak mau mengundurkan diri dan barulah kasus ditutup. Bagaimanakah Bao demikian mujur di dalam hubungannya dengan sang kaisar? Sesungguhnya, itulah cara Ren Zong meraih popularitas dengan menunjukkan betapa dirinya berjiwa besar.
Ketika Bao dipromosikan menjadi kepala pengawas di istana kerajaan pada usia 60 tahun, ia mencopot dua pejabat berpangkat tinggi, yaitu sansishi (yang bertanggung jawab atas urusan keuangan).
Segeralah Ren Zong menginginkan Bao menjadi sansishi. Akan tetapi Ouyang Xiu yang bertanggung jawab atas dokumen-dokumen rahasia negara, menentang keputusannya. Ouyang, yang biasanya mendukung Bao, ingin melindungi reputasi Bao: sebab dalam hal ini, mungkin saja Bao dituduh mengingini jabatan sansishi. Ouyang berdebat bahwa walaupun Bao dikenal selalu menjunjung kebenaran, janganlah ia dikecualikan dari pengawasan.
Demikianlah Bao untuk sementara waktu dibebas-tugaskan. Dan baru setelah Ren Zong mendesak, pada akhirnya ia menerima jabatan tersebut. Ia meninggal karena sakit pada usia 64 tahun.


Sumber :
Lin Shan (2006). DONGENG NAGA (DRAGON TALES): SEJARAH TIONGKOK DARI DINASTI TANG HINGGA DINASTI MING. Lucky Publishers. Batam Centre.

Apa yang Paling Kuat di Dunia ini???

Ada orang bertanya, apakah yang paling kuat di dunia ini?
Besi dan baja paling kuat, namun api membara dapat melarutkannya.
Api membara paling kuat, namun air dapat memadamkannya.
Air bah paling kuat, namun matahari dapat menguapkannya.
Matahari paling kuat, namun lapisan awan dapat menutupinya.
Awan paling kuat, namun topan dapat mengembusnya.
Badai angin paling kuat, namun gunung tinggi dapat menahannya.
Gunung tinggi paling kuat, namun pendaki gunung dapat menaklukkannya.
Singa dan harimau paling kuat, namun lalat atau semut dapat menggigitnya.
Orang jahat paling kuat, namun ketakutan dapat mengejutkannya.
Kematian paling kuat, namun orang yang memahami kebenaran mampu mengatasinya. Kalau begitu, apakah yang paling kuat?
Orang yang mempunyai keyakinan paling kuat.
Orang yang mempunyai keyakinan, dia bisa tidak takut pada langit dan bumi, tidak merasa gentar terhadap hidup maupun mati,
Dia bisa bersandar pada faramita (kesempurnaan) di dalam hatinya, tidak kaget dengan kemuliaan dan kehinaan duniawi, benar-benar memahami akan hakikat dan arti kehidupan. Orang yang memiliki pandangan arif dan bijaksana paling kuat.
Orang yang memiliki pandangan arif bijaksana, mengetahui mana yang benar atau salah, baik atau jahat, mengetahui karma sebab-akibat, mengetahui manfaat baik atau buruk, mengetahui baik, jahat, kesesatan dan kesadaran, tidak akan tersesat.Orang yang memiliki kearifan paling kuat.
Orang yang memiliki kearifan mengerti tentang segala sesuatu, memahami kebajikan dan moralitas, mampu membuka pikirannya, rendah hati dan penuh perhatian, memahami segala sesuatu dengan mendalam, mengambil keputusan yang adil, jujur, dan rasional. Orang yang mempunyai belas kasih paling kuat.
Kekuatan belas kasih, memperlakukan dengan baik terhadap segalanya. Kekuatan belas kasih, mengatasi keinginan irasional dan nafsu pribadi. Kekuatan belas kasih, membuat masalah menjadi lancar dan harmonis: kekuatan belas kasih, timbul dari hati yang lapang.Orang yang lemah lembut paling kuat.
Kelembutan dapat mengatasi kekerasan. Gigi dan lidah, gigi lebih keras dibanding lidah, namun saat manusia mulai tua, gigi mulai tanggal, sedangkan lidah tetap utuh seperti semula. Maka dari itu sebagai manusia harus berdasarkan kelembutan bukan kekerasan, mengandalkan keteguhan dan tidak bermalas-malasan untuk memenangkan kesuksesan. Di atas dunia ini, pada umumnya orang pasti berharap diri sendiri menjadi seorang yang kuat, namun di antara orang yang kuat pasti masih ada yang lebih kuat, sebagaimana yang disebut bahwa di luar manusia masih ada manusia, di luar langit masih ada langitnya, kuda yang liar di tunggangi oleh orang yang sesuai, obat beracun pasti ada orang yang tahu penawarnya dengan cara racun dilawan dengan racun. Maka, di atas dunia ini tidak ada yang benar-benar paling besar dan kuat, yang ada hanya kebaikan paling besar, dan hanya sebab akibat yang paling kuat.

love u in many languages

1> English - I love you

2> Afrikaans - Ek het jou lief

3> Albanian - Te dua

4> Arabic - Ana behibak (to male)

5> Arabic - Ana behibek (to female)

6> Armenian - Yes kez sirumen

7> Bambara - M'bi fe

8> Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi

9> Belarusian - Ya tabe kahayu

10> Bisaya - Nahigugma ako kanimo

11> Bulgarian - Obicham te

12> Cambodian - Soro lahn nhee ah

13> Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a

14> Catalan - T'estimo

15> Cheyenne - Ne mohotatse

16> Chichewa - Ndimakukonda

17> China - Wo ai ni

18> Corsican - Ti tengu caru (to male)

19> Creol - Mi aime jou

20> Croatian - Volim te

21> Czech - Miluji te

22> Danish - Jeg Elsker Dig

23> Dutch - Ik hou van jou

24> Esperanto - Mi amas vin

25> Estonian - Ma armastan sind

26> Ethiopian - Afgreki'

27> Faroese - Eg elski teg

28> Farsi - Doset daram

29> Filipino - Mahal kita

30> Finnish - Mina rakastan sinua

31> French - Je t'aime, Je t'adore

32> Gaelic - Ta gra agam ort

33> Georgian - Mikvarhar

34> German - Ich liebe dich

35> Greek - S'agapo

36> Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo

37> Hiligaynon - Palangga ko ikaw

38> Hawaiian - Aloha wau ia oi

39> Hebrew - Ani ohev otah (to female)

40> Hebrew - Ani ohev et otha (to male)

41> Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw

42> Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae

43> Hmong - Kuv hlub koj

44> Hopi - Nu' umi unangwa'ta

45> Hungarian - Szeretlek

46> Icelandic - Eg elska tig

47> Ilonggo - Palangga ko ikaw

48> Indonesian - Saya cinta padamu

49> Inuit - Negligevapse

50> Irish - Taim i' ngra leat

51> Italian - Ti amo

52> Japanese - Aishiteru

53> Kannada - Naanu ninna preetisuttene

54> Kapampangan - Kaluguran daka

55> Kiswahili - Nakupenda

56> Konkani - Tu magel moga cho

57> Korean - Sarang Heyo

58> Latin - Te amo

59> Latvian - Es tevi miilu

60> Lebanese - Bahibak

61> Lithuanian - Tave myliu

62> Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu

63> Malayalam - Njan Ninne Premikunnu

64> Mandarin Chinese - Wo ai ni

65> Marathi - Me tula prem karto

66> Mohawk - Kanbhik

67> Moroccan - Ana moajaba bik

68> Nahuatl - Ni mits neki

69> Navaho - Ayor anosh'ni

70> Norwegian - Jeg Elsker Deg

71> Pandacan - Syota na kita!!

72> Pangasinan - Inaru Taka

73> Papiamento - Mi ta stimabo

74> Persian - Doo-set daaram

75> Pig Latin - Iay ovlay ouyay

76> Polish - Kocham Ciebie

77> Portuguese - Eu te amo

78> Romanian - Te ubesk

79> Russian - Ya tebya liubliu

80> Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort

81> Serbian - Volim te

82> Setswana - Ke a go rata

83> Sign Language - ,\,,/ (represents position of fingers when signing 'I Love You')

84> Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan

85> Sioux - Techihhila

86> Slovak - Lu`bim ta

87> Slovenian - Ljubim te

88> Spanish - Te quiero / Te amo

89> Swahili - Ninapenda wewe

90> Swedish - Jag alskar dig

91> Swiss-German - Ich lieb Di

92> Tagalog - Mahal kita

93> Taiwanese - Wa ga ei li

94> Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe

95> Tamil - Nan unnai kathalikaraen

96> Telugu - Nenu ninnu premistunnanu

97> Thai - Chan rak khun (to male)

98> Thai - Phom rak khun (to female)

99> Turkish - Seni Seviyorum

100> Ukrainian - Ya tebe kahayu

101> Urdu - mai aap say pyaar karta hoo

102> Vietnamese - Anh ye^u em (to female)

103> Vietnamese - Em ye^u anh (to male)

104> Welsh - 'Rwy'n dy garu

105> Yiddish - Ikh hob dikh

106> Yoruba - Mo ni fe

Nb : ada yg mau nambahin? ^_^

TEMAN ADALAH HADIAH

Oleh: Tidak Diketahui

Teman adalah hadiah dari yang di atas buat kita. Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek. Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik. Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja, atau malah menjengkelkan. Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek. Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam, saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll.

Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka. Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKAN-lah karena mereka pada dasarnya buruk, tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta karena justru ia membutuhkan cinta kita, membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita. Mereka tidak akan bilang bahwa "lutut" mereka luka atau mereka "takut air", mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll. Itulah cara mereka mempertahankan diri.

Mereka akan bilang:
"Menari itu tidak menarik"
"Tidak ada yang cocok denganku"
"Teman-temanku sudah lulus semua"
"Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku"
"Kisah hidupku membosankan"

Mereka tidak akan bilang:
"Aku tidak bisa menari"
"Aku membutuhkan kamu denganku"
"Aku kesepian"
"Aku butuh diterima"
"Aku ingin didengarkan"

Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek, entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh kemasan. Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya buat kita.