Selasa, 24 Juni 2008

Selingkuh

Tolong saya Dok", kata Budi yang perwira militer pada dokter.
"Apa yang bisa saya bantu?", tanya dokter.
"Beberapa hari yang lalu waktu saya pulang dari kantor, saya menangkap basah istri saya sedang berselingkuh dengan lelaki lain. Lalu saya ambil pistol saya dan saya acungkan pada istri saya. Lelaki selingkuhannya berkata bahwa percuma saya membunuh istri saya karena saya akan masuk penjara dan tidak pernah lagi bisa bersama istri saya. Saya luluh, lalu ia mengajak minum kopi".
"Lalu apa masalahnya?", tanya dokter.
"Dua hari kemudian istri saya melakukan hal yang sama dengan lelaki yang sama. Saya todongkan pistol ke arah lelaki selingkuhan istri saya, tapi sekali lagi ia membujuk bahwa kalaupun ia mati, istrinya akan berselingkuh lagi dengan lelaki lainnya. Saya luluh dan ia mengajak saya minum kopi".
"Jadi apa hubungannya dengan kedatanganmu ke sini?", tanya dokter.
"Tadi saya memergoki istri saya melakukan hal yang sama lagi. Di depan mereka, saya todongkan pistol ke mulut saya, lalu lelaki itu berkata bahwa kalau saya mati akan rugi karena justru memberi peluang seluas-luasnya kepada kami untuk selalu bersama-sama. Saya luluh dan iapun mengajak saya minum kopi".
"Langsung ke pokok persoalan aja deh", kata dokter tak sabar.
"Kopi itu bisa merusak kesehatan saya nggak Dok?".

BUTA HURUF

Di teras ada seorang kakek sedang memperhatikan surat dari anaknya yg berada di luar kota.kemudian datang cucunya sambil bingung memperhatikan kakeknya yg aneh.
lalu cucu bertanya: "kek,sedang apa sihh. kok kayaknya bingung gitu"
kakek : "ini lho cu... tulisannya kok susah di baca"
cucu : "wah...kakek perlu di bawa ke dokter mata nihhh"
setelah itu si kakek di antar cucunya pergi ke dokter mata untuk di periksa matanya. setelah sekian lama ganti-ganti lensa, kakek tetep aja ga bisa baca tulisan yg di berikan oleh dokter. dokter pun kewalahan juga dan bertanya kepada kakek.
dokter : "apakah kakek bener-bener ga kelihatan tulisan segede ini"
kakek : "lho... nak dokter, kakek masih bisa melihat kok"
dokter : "lha terus kenapa kakek kok ga bisa menebak tulisan yg saya tunjuk?"
kakek : "nak dokter ini bagaimana sih.mata saya tuh tidak apa-apa,cuma saya tuh buta huruf. jadi saya ga bisa nebak tulisan itu"
cucu & dokter : ??!!!?!?!?!???

KEPALA SEKOLAH BARU

Seorang pria yang baru saja diangkat menjadi Kepala Sekolah menjalankan tugas pertamanya dengan mengelilingi gedung sekolah tempatnya bekerja. Pada saat dia sedang mengelilingi gedung di lantai dua, dia mendengar keributan yang luar biasa dari salah satu ruang kelas. Dia memasuki ruang kelas, dilihatnya seorang laki-laki yang paling tinggi di kelas itu. Si Kepala Sekolah mengetahui bahwa anak laki-laki itulah yang bersuara paling keras. Dia meraih tangan anak lelaki itu, membawanya ke halaman sekolah, dan berkata, "Berdiri di situ dan jangan beranjak sedetik pun sebelum kuperbolehkan kau pergi!"

Kepala sekolah itu lalu kembali ke ruangan kelas yang ribut tadi, dan berkata, "Walaupun kelas kalian sedang kosong, usahakanlah untuk tetap tenang, jangan pelihara kebiasaan buruk seperti temanmu tadi, suka ribut dan berbicara dengan suara yang sangat keras."Selama setengah jam Kepala Sekolah yang baru itu men ceramahi seluruh isi kelas. "Nah, sekarang," katanya, "Apakah ada pertanyaan?"
Tiba-tiba seorang murid perempuan berdiri dan berkata, "Pak, kapan guru kami tadi selesai dihukum?"

PENYESALAN

Penyesalan selalu datang terlambat ! Cry
Hey penyesalan, on time donk....!

Anak yang sempurna

Dua orang ibu yang sudah lama tidak bertemu temannya dari satu daerah.
karena satu daerah, sudah pasti akrab, karena merasa senasib sepenanggungan. Mereka masing-masing menanyakan keluarganya.
Ibu 1: "Aku punya anak lelaki yang kelakuannya sangat sempurna."
Ibu 2: "Apakah dia merokok?"
Ibu 1: "Oh, tidak!...tidak sama sekali! "
Ibu 2: "Dia kadang minum bir?"
Ibu 1: "Oh, jelas tidak! Dia anak baik-baik"
Ibu 2: "Dia pernah begadang, suka pulang larut malam ke rumah?"
Ibu 1: "Tidak pernah sama sekali! Namanya juga anak andalan keluarga"
Ibu 2: "Wah, berarti dia betul-betul anak lelaki yang sempurna, omong-omong berapa sih usianya?"
Ibu 1: "Minggu depan dia akan genap berusia enam bulan!"

Tips Membuat Surat Lamaran Pekerjaan

Sudah ribuan lamaran kerja dikirim tapi belum ada balasan? Mungkin salah satu tips dibawah ini adalah masalahnya..

1. JANGAN TERLALU BANYAK MENGGUNAKAN SINGKATAN

Dgn Hrmt.

ttrk dgn ikl lwg krj yg dmt pd srt kbr edisi sls , sy brmskd mengisi lwg yg bpk bthkn,

rdri thn 1999 - 2004 , sy tlh bkj di aptk km farma , di bag cln srv. dri thn 2004-2005 , sy bkj di LC bank sbg kabag keu. dri thn 2005- smp skrg jd tkg pkr di BIp

2. JANGAN TERLALU BANYAK LAMPIRAN

sebagai bahan pertimbangan bapak , bersama ini saya sertakan :
a. foto copy KTP bapak saya
b. pas foto saya waktu disunat
c. surat kelakuan baik seluruh keluarga saya
d. bon hutang selama 1 tahun
e. proposal permintaan sumbangan pembangunan mesjid di Rt saya

3. BAHASANYA SOK GAUL

Dgn hromat banget , boss!!!!

halo boss , capee deeehhh!!!! apa kabar nich.....? baik baik aja dong , iya kan iya dong , bener kan bener dong....? saya mo ngelamar kerja nich..boleh dong...please. ..boleh ya...?

4. BAHASANYA SOK PREMAN.

gue pernah kerja di kantor bokap, tapi lantaran gue sering bolos sama sering ngegodain skertaris kantor, gue dikeluarin, setan banget deehhh!!!! makanya sekarang gue ngelamar kerja di kantor elo , ga usah khawatir soal jabatan deh.....gue sih yg penting dibayar gede sama elo. ok deh!! gue tunggu panggilan kerja! dari elo di rumah gue , kalo sampe tiga hari belom juga ada panggilan , elo bakal tau sendiri akibatnya... .!!!!!!!

5. BAHASANYA SOK AKRAB.

Dengan hormat ,

hai apa kabar nih...? baik baik aja kan ...? saya juga ketika menulis surat ini dalam keadaan sehat wal afiat, semoga
kamu juga baik baik aja seperti saya disini. ngomong ngomong gimana kabar anak anak , sehat kan ..? istri pasti makin cantik aja.....salam aja ya buat mereka. oya ..hampir lupa, saya bermaksud melamar pekerjaan pada perusahaan kamu bisa kan?

6. TERLALU RESMI DAN BERTELE TELE.

Dengan segala hormat,

Setelah saya membaca iklan lowongan pekerjaan di surat kabar ternama di ibukota yang oplagnya 3 juta exemplar per harinya , saya sangat tertarik sekali dengan iklan yang anda muat di halaman 16 kolom 6 seperti pada lampiran surat lamaran saya ini. oleh karena itu saya bermaksud untuk melamar pekerjaan tersebut dan juga sekalian harapan saya , dengan surat lamaran ini kita bisa mempererat tali silaturahmi antara kita berdua, bukankah dalam agama pun telah diterangkan betapa pentingnya arti sebuah silaturahmi.

Cabin Announcement [gaya bences]

Ledis en jentelmen, bekudis tempel semen, sesuai peraturan penerbangan, jadi eike mawar kasi liat cara pake itu sabuk yang ada di pinggang yey, baju buat mengapung-apung, dan masker oksigen dikala napas sesek.

biar yey nantinya bisa selamet, coba sini diliat dulu cara pasang itu sabuk yang melilit di pinggang yey, cara ngunci biar gak gampang lepas, ngencengin, dan ngelepasinnya.

baju ngapung ada di bawah kursi yang yey dudukin, jangan dipake kecuali nanti mas kapiten ngajak berenang bareng. eit jangan lupa, itu barang jangan yey pindah-pindahin yaa, apalagi dibawa pulang buat pajangan salon. yang ketauan sama eike, bakalan ditabok kanan kiri atas bawah depan belakang deh ih...

cara make'nya, itu baju dikalungin di leher yey, ati ati kekencengan tar gak bisa napas. makanya kudu ati-ati deh yah.

biar bisa ngapung, yey tarik itu pencetan warna merah delima, atau yey tiup itu pipa nya. kalo nanti keluar lewat jendela darurat, itu baju apung dikembangin pas di luar aja deh, nanti mampet di jendela karena gak muat. aihh.. ampe kritiing tangan eike narikin pencetannya
keras amirr.. gimana sih nih..

eh, asal yey semua pada tau ya, ini pesawat ada dua pintu darurat di depan, ada dua di belakang, dan ada dua lagi jendela darurat di tengah-tengah. jadi keluarnya jangan rebutan ya.

kalo nanti tiba-tiba napas sesek dan bukan karena sabuk yang di pinggang kekencengan bukan pula karena salah masang pelampung, masker oksigen bakalan nongol dari atas kepala yey, tarik aje dah trus napas kayak biasa.

kalo ada anak kecil, yey yey yang ude tuwir mesti nolongin anaknya dulu baru yey pake sendiri.

kartu gambar biar selamet ada di kantong kursi di depan yey duduk, silakan dibaca dan dihayati dengan seksama yaaah.. endang sukamti cintya lamusu, terimakasi God blesss yuuu... mariii.

orang IT & pasangan

a. Apa yang menarik dari lawan jenis-nya?
orang IT suka dengan user interface yang indah dan gampang digunakan.

b. bagaimana menarik perhatiannya ?
Jangan jual mahal. Karena orang2 IT tidak suka yang mahal-mahal. Buatlah diri anda shareware atau kasih dia versi trial-nya sekali-kali. Jangan sampai di-crack. Karena kalo sampai
di-crack anda akan digunakan seumur hidup tanpa dinafkahi.

c. Apa yang membuatnya jatuh cinta?
orang IT akan jatuh cinta jika anda benar-benar powerfull, bisa diandalkan, tidak mudah heng atau ngambek.

d. Apa yang membuatnya cepat bosan?
sesuatu yang monoton akan cepat membuat dia bosan. Anda harus menyiapkan dengan
release atau versi2 yang berbeda. mungkin tahun ini rambut anda sedikit berombak buatlah tahun depan lurus dan ganti nama anda tiap tahun dengan menambahkan angka dibelakangnya. contoh, jika nama anda sekarang adalah Maya, maka buatlah nama anda menjadi Maya 1.1
kemudian tahun depan menjadi Maya 1.2 dan seterusnya.

e. Apa ciri-cirinya jika dia benar-benar jatuh cinta?
Jika dia bersama anda, dia akan sering bilang gini : Ciamik dan keren mbo!!! setiap kali menggunakan anda.

f. Tanda-tanda Jika dia telah bosan.
tanda-tandanya gampang, jika dia jarang menggunakan anda dan mulai mencari alternatif lain. tidak usah bingung sudah saatnya anda meninggalkan dia. tetaplah anda jadi multiuser.

g. Bagaimana sebenarnya yang ada di pikiran orang-orang IT?
orang IT selalu menilai seseorang dari sistem operasinya.
Jika anda menggunakan Windows, maka berarti anda mudah digunakan, user interface yg lumayan indah. Tetapi banyak bug-nya.
Jika anda menggunakan Linux. Maka anda adalah orang-orang yang berbiaya rendah. Mau diajak susah dan yang pasti sering menyusahkan juga.
Jika anda menggunakan Mac OS. Ciri-cirinya adalah anda sangat menarik tetapi sangat mahal.
jika menggunakan Unix. Kelihatanya biasa-biasa saja tetapi ternyata multiuser!

Playboy & surat kaleng

Seorang anak muda, ya...sekitar 25 tahunlah, datang ke bar langganannya dan memesan minuman dengan wajah lesu.
Bartender yang sudah di kenalnya bertanya,
"Tumben, wajahmu lesu banget dan seperti orang ketakutan. Ada masalah dengan cewekmu? Apa cewekmu kau hamili sehingga kamu harus menikahi dia?"
Anak muda itu menjawab,
"Ya memang aku lagi ada masalah berat. Aku dapat surat kaleng dari seorang suami yang istrinya sering aku godain dan aku ajak ke hotel, bahkan dia akan membunuhku apabila aku tidak segera menghentikan perbuatanku"
Bartender sembari menuangkan minuman berkata,
"Ya.... kamu harus berhenti. Mulai saat ini kamu jangan menggoda istrinya lagi"
"Bagaimana aku harus berhenti?" tanya si anak muda sambil melanjutkan,"Sedang aku sendiri belum tahu suami siapa yang mengirim surat itu"
Pada suatu hari di sebuah stasiun kereta api
ada seorang pemuda bertanya kepada salah seorang
petugas di stasiun tersebut.

Pemuda : Numpang tanya mas, kereta api dari Jakarta sampai jam berapa?
Petugas : Jam 10:15 pagi.
Pemuda : Kalau yg dari Semarang?
Petugas : Jam 09:00 pagi.
Pemuda : Kalau yg dari Solo?
Petugas : Lebih kurang 15 menit lagi.
Pemuda : Sekarang sudah jam berapa?
Petugas : 07:45
Pemuda : Wah, kalau begitu sebentar lagi donk!
Petugas : Emangnya kenapa? ada yg mau dijemput?
Pemuda : Ah...enggak ada kok mas.
Petugas : Jadi?
Pemuda : Saya cuma mau melintasi rel ini kok.
Petugas : !!!!!!!!

Rabu, 04 Juni 2008

melihat ke dalam

hari ini tgl 4 juni 2008,
daku bangun jam 7 pagi, pertama dicari adalah makan pagi.
menu hari ini, seperti biasanya, mie goreng.
pagi ini, kompi yg biasa dipakai, monitornya error, no sinyal, padahal kemarin malam masih bisa nyala.
main game ps2, menamatkan skenarionya Nobunaga;s Ambition.
td sempet main RE 4, tp blm tamat.
lalu ada tlp dr teman, mengabarkan ttg puja di tempat andry dekat ptc jam 5 sore ini, dan jam 8 malam ada diskusi Dharma di Vihara Samanthabhadra.
duduk sebentar, lalu mikir utk pake internet di komputer anes.
buka kompas online, trs baca2 info terbaru.
bentar lg mau mandi, trs jemput mama di toko.
ah... bosan hidup yg seperti ini...

perbaiki diri lagi...
semoga besok lebih baik dari hari ini.



By : Zen

Selasa, 03 Juni 2008

Seni Perang Sunzi

Seni Perang Sunzi adalah kitab zaman kuno tentang teori militer, juga merupakan salah satu kitab zaman kuno Tiongkok yang mempunyai pengaruh paling besar dan paling luas di dunia. Pikiran taktik dan strategi serta filsafat yang dibeberkan dalam kitab itu dimanfaatkan secara luas di bidang militer, politik, dan ekonomi.

Seni Perang Sunzi selesai ditulis pada 2500 tahun yang lalu, merupakan karya tentang Seni Perang yang bersejarah paling lama di dunia, yaitu lebih awal 2300 tahun daripada Tentang Perang (On War), karya Clausewitz Eropa.

Pengarang Seni Perang Sunzi bernama Sun Wu, adalah ahli militer pada Zaman Perang Chunqiu. Sun Wu dalam sejarah dihormati sebagai “Nabi Militer” atau “Nabi Perang”. Pada masa hidupnya, sekali peristiwa, Sun Wu melarikan diri ke Negara Wu untuk menghindari api perang yang berkobar di kampung halamannya. Di Negara Wu, Sun Wu dipercayai Raja Negara Wu untuk memimpin pasukan negeri tersebut. Dengan tentara sebanyak 30 ribu orang, Sun Wu berhasil mengalahkan 200 ribu tentara Negara Chu. Keberhasilan gemilang itu sangat menggemparkan negara-negara yang lain pada waktu itu. Dengan menyimpulkan pengalaman perang pada akhir Zaman Chunqiu dan perang-perang sebelumnya, Sun Wu menyelesaikan karya Seni Perang Sunzi, yang di dalamnya dicatat hukum obyektif militer dan seperangkat Seni Perang yang lengkap.

Buku Seni Perang Sunzi berisi 6000 lebih huruf Kanji (mandarin) dan terbagi menjadi 13 episode yang masing-masing membeberkan satu tema. Misalnya, dalam Episode Taktik dipaparkan argumentasi tentang masalah dapat atau tidaknya perang dilancarkan, yang menunjukkan secara mendalam lima faktor pokok yang menentukan menang atau kalahnya suatu perang, yakni politik, kondisi cuaca, geografi, jenderal dan hukum. Faktor politik adalah faktor yang paling penting di antaranya. Sedangkan dalam Episode Berperang dijelaskan bagaimana melakukan perang. Di Episode Taktik Serangan dijelaskan bagaimana menyerang negara musuh. Sun Wu menganjurkan agar mengusahakan kemenangan maksimal dengan korban seminimum mungkin, yaitu berusaha menaklukkan lawan tanpa berperang, menduduki kota musuh tanpa serangan hebat, serta membasmi negeri musuh tanpa perang berlarut lama. Untuk mencapai tujuan itu, Sun Wu dalam bukunya menandaskan pentingnya mencapai kemenangan melalui taktik dan strategi. Ditunjukkannya, taktik terbaik dalam berperang ialah mengusahakan sukses melalui politik dan taktik, taktik kedua ialah mengusahakan kemenangan melalui pendekatan diplomatik, taktik ketiga ialah mengusahakan kemenangan dengan mengandalkan kekuatan dan taktik terakhir adalah serangan kekuatan bersenjata terhadap kota. Menurut Sun Wu, ketika berperang, seseorang tidak hanya harus tahu akan kekuatannya sendiri, tapi juga harus mengetahui keadaan lawannya.

Dalam buku Seni Perang Sunzi terkandung banyak pikiran filsafat. Misalnya, kalimat “mengetahui diri dan lawan, akan menang selalu” kini telah menjadi kata-kata yang sering diucapkan rakyat Tiongkok. Dalam Seni Perang Sunzi dibahas pula hubungan serentetan kontradiksi dan perubahannya dengan perang, antara lain, hubungan antara musuh dan diri sendiri, hubungan subyektif dan obyektif, banyak dan sedikit, ofensif dan defensif, menang dan kalah, keuntungan dan kemalangan. Justru di atas dasar penelitian kontradiksi dan syarat perubahannya itulah, Seni Perang Sunzi menyimpulkan banyak strategi dan taktik dalam peperangan.Pikiran filsafat yang termanifestasi di dalamnya menempati kedudukan penting dalam sejarah perkembangan pikiran filsafat Tiongkok.

Seni Perang Sunzi adalah suatu kitab militer mahabesar tentang strategi dan taktik berperang. Pikiran yang tercantum di dalamnya secara luas dimanfaatkan ahli militer berbagai zaman. Banyak taktik yang tercantum di dalamnya kini sangat populer di kalangan rakyat. Dengan pikiran militer dan filsafat serta taktik yang mengandung perubahan tak terbilang banyaknya, buku Seni Perang Sunzi mempunyai pengaruh luas di bidang pikiran kemiliteran dunia, dan mempunyai reputasi yang tinggi. Buku tersebut sekarang diterbitkan dalam edisi 29 bahasa, antara lain, edisi bahasa Inggris, Rusia dan Jepang. Dewasa ini tidak sedikit sekolah militer di banyak negara memakai buku Seni Perang Sunzi sebagai bahan pengajaran. Dilaporkan, selama Perang Teluk tahun 1991, kedua pihak yang terlibat dalam peperangan pernah mengadakan penelitian tentang Seni Perang Sunzi untuk menarik keuntungan dari pikiran militernya.

Sekarang pikiran yang tercantum dalam Seni Perang Sunzi juga secara luas dimanfaatkan di bidang masyarakat dan perdagangan. Banyak pengusaha menerapkan strategi dan taktik Seni Perang Sunzi dalam penyelenggaraan perusahaan dan pemasaran produknya. Dengan dimanfaatkannya untuk tujuan sipil, buku kemiliteran itu terus memainkan peranan positifnya.

Tambahan info :

http://www.chinese-wiki.com/index.php/Sun_Zi_Art_of_War

Lima Masa Emas Dalam Sejarah Tiongkok

Selama sejarah masyarakat feodal 2000 tahun yang lalu, di Tiongkok berturut-turut muncul beberapa kali masa emas, yang dalam catatan sejarah dipuji sebagai “Masa Makmur”, misalnya “Masa Makmur Wenjing” pada Dinasti Han Barat, “Masa Makmur Zhenguan” pada Dinasti Tang, “Masa Makmur Yongxuan” pada Dinasti Ming dan “Masa Makmur Kangxi, Yongzheng dan Qianlong” pada Dinasti Qing, dinasti terakhir dalam sejarah Tiongkok. Ada juga “Masa Makmur Negara-negara Berperang” yang sedikit dikenal orang.

Kelima “masa makmur” itu semuanya muncul setelah meredanya kekacauan zaman sebelumnya dan mencapai puncaknya pada masa pertumbuhan pesat dinasti yang baru berkuasa. Misalnya, Dinasti Han Barat yang didirikan di atas dasar reruntuhan Dinasti Qin sebelumnya, baru mencapai masa emasnya setelah mengalami “rehabilitasi” selama 170 tahun. Sedangkan “Masa Makmur Kaiyuan” pada Dinasti Tang muncul setelah kerusuhan pada akhir Dinasti Sui berakhir dan setelah menempuh jalan perkembangan yang berliku-liku selama hampir seratus tahun. Sedangkan “Masa Emas Yongxuan” pada Dinasti Ming baru dicapai pemerintah setelah mengusir penguasa Dinasti Yuan ke luar Tembok Besar dan mencapai penyatuan kembali wilayah serta mengalami penyelenggaraan negara selama setengah abad. Sejak masa pertengahan Wanli, situasi pemerintahan Dinasti Ming sangat tidak stabil. Pada masa pemerintahan Chongzhen, Dinasti Ming akhirnya digulingkan oleh pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Li Zicheng. Sebelum tentara Dinasti Qing memasuki bagian tengah Tiongkok dari Benteng Shanhaiguan, kerusuhan yang terjadi selama berkuasanya Dinasti Ming telah berlarut hampir setengah abad lamanya. Setelah memasuki bagian tengah Tiongkok, tentara Qing seluruhnya memerlukan waktu 20 tahun untuk membasmi pasukan pemberontak petani pimpinan Li Zicheng dan pimpinan Zhang Xianzhong serta membasmi kekuatan pendukung Dinasti Ming. Justru di atas dasar kekacauan Dinasti Ming itulah, didirikan satu dinasti feodal yang baru. Setelah 70 tahun berkuasanya, situasi di Tiongkok berubah dari kekacauan menjadi ketenteraman. Sedangkan Zaman Negara-negara Berperang juga sama halnya seperti beberapa masa makmur tersebut, yaitu diwujudkannya penyatuan dan masa makmur pada Dinasti Qin setelah mengalami kekacauan pada masa berperang 7 negara. Dengan demikian, jelaslah bahwa berbagai masa emas atau masa makmur mempunyai ciri khasnya yang sama, yaitu negara bersatu, ekonominya makmur, situasi politiknya stabil, masyarakat tenteram, kekuatan negaranya kuat dan kebudayaannya makmur.

Setiap “masa makmur” pada dinasti-dinasti tersebut mencapai ketenteraman dan kestabilan negara dalam jangka panjang di bawah syarat “penyatuan kembali” tanah air, di mana ekonomi berkembang mantap, bahan makanan mencapai swasembada dan negara menjadi perkasa.

Kitab Sejarah ( Book of Historian )

Kitab Sejarah adalah ensiklopedia sejarah Tiongkok, sekaligus kitab sastra riwayat yang besar dan berpengaruh mendalam terhadap ilmu sejarah dan kesusasteraan Tiongkok pada masa kemudian. Kitab Sejarah dilahirkan pada Zaman Dinasti Han Barat, kira-kira abad ke-satu Sebelum Masehi. Kitab Sejarah mencatat sejarah sepanjang 3000 tahun sejak zaman dahulu kala dan Zaman Dinasti Barat, menyangkut bidang-bidang ekonomi, kebudayaan dan sejarah. Kitab Sejarah adalah buku sejarah kronologis pertama Tiongkok yang mengutamakan catatan riwayat. Buku itu sekaligus menginisiatifkan kesusasteraan riwayat Tiongkok.

Sebelum memperkenalkan sumbangan Kitab Sejarah terhadap ilmu sejarah dan kesusasteraan Tiongkok, marilah kita berkenalan dengan pengarangnya bernama Sima Qian. Sima Qian adalah sejarahwan dan sastrawan yang hidup pada masa Dinasti Han Barat yang berkuasa pada abad ke-1 Sebelum Masehi. Ia dilahirkan di keluarga sejarahrawan. Ayahnya adalah pejabat sejarah pemerintah Dinasti Han Barat. Sima Qian waktu masih kecil pandai sekali dan suka berpikir. Ia mempunyai pandangannya sendiri terhadap figur sejarah dan insiden dalam sejarah. Waktu ia masih muda, Sima Qian berkelana ke mana-mana untuk menyaksikan adat istiadat, keadaan ekonomi dan jenis produk berbagai daerah. Ia mengunjungi banyak obyek wisata dan tempat peninggalan sejarah untuk mengumpulkan riwayat dan bahan tentang figur sejarah terkenal sesuatu tempat. Pada kemudian hari, Sima Qian mewarisi profesi ayahnya dan menjadi pejabat urusan sejarah pemerintah Dinasti Han Barat. Pada waktu itu, catatan tentang zaman dahulu kala semuanya diselesaikan pada masa peperangan antara negara-negara kepangeranan dan ditulis menurut pandangan pengarang yang berbeda, lagi pula pikirannya sangat sempit. Sima Qian yang berpangkat pejabat urusan sejarah berencana menyunting satu buku sejarah yang lengkap. Namun malang sekali, Sima Qian waktu kebetulan dijatuhkan hukuman berat soal politik pemerintah, sehingga badan dan rohaninya terpukul berat. Walaupun pemerintah melantiknya kembali, tapi perasaan hatinya berubah sama sekali. Menyunting Kitab Sejarah pada waktu itu menjadi satu-satunya tujuan kehidupannya. Akhirnya Sima Qian menyelesaikan Kitab Sejarah dalam 13 tahun. Kitab Sejarah terbagi dalam 103 lembaran dengan 500 ribu huruf mandarin.

Kitab Sejarah dipuji orang sebagai satu buku yang mencatat sejarah seperti apa adanya. Memang Sima Qian tidak berpandangan sama seperti pejabat-pejabat sejarah yang lalu, yang menganggap pencatatan sejarah sebagai tugas untuk menyenandungkan prestasi dan hasil raja dan menteri yang beijaksana. Lingkup catatan Kitab Sejarah jauh lebih luas daripada catatan sejarah yang lain yang terdapat pada masyarakat feodal. Bidang yang disentuhnya dalam Kitab Sejarah tidak hanya terbatas pada politik, melainkan menghubungkan politik, ekonomi, militer, kebudayaan serta astronomi, geologi dan adat istiadat, sehingga menyatukannya menjadi satu substansi tunggal, dalam rangka memperlihatkan satu dunia sejarah yang beraneka ragam. Setelah mengalami perlakuan tidak adil atas dirinya sendiri, Sima Qian lebih-lebih memperhatikan nilai perseorangan. Salah satu perbedaan antara Kitab Sejarah dan catatan sejarah yang lalu ialah, Kitab Sejarah memanifestasikan kecintaan dan kebencian yang tegas. Kitab itu disamping membelejeti dan menyintir kelas penguasa feodal, khususnya kelompok penguasa Dinasti Han, juga mencerminkan perlawanan rakyat yang luas terhadap kekuasaan lazim feodal dengan memuji sejumlah banyak tokoh lapisan bawah dan melukiskan serentetan pahlawan patriotik.

Kitab Sejarah mempunyai nilai kesusasteraan yang tinggi. Keseniannya terutama termanifestasi pada figur yang berkarakter dan berwatak diri sendiri yang berhasil dicatatnya berdasarkan bahan sejarah yang benar. Misalnya dalam Kitab Sejarah tercatat pemberontak gagah berani, pahlawan yang berambisi tapi kelihatannya tak becus, tokoh berbudi dan berani tapi tidak berjabatan, jenderal yang menang selalu, pembunuh yang tak segan-segan mengorbankan diri serta pelajar yang kelihatannya lemah tapi sangat bijaksana, janda yang memiliki kekayaan tak terbilang banyaknya, dan gadis cantik yang berani melakukan "kawin lari"... kesemua tokoh itu membentuk bagian paling menarik dan paling penting dalam Kitab Sejarah.

Kitab Sejarah sangat sederhana bahasanya, tapi ekspresinya jelas dan bahasanya hidup, khususnya banyak menampilkan penulisan seperti lakon opera sehingga menambah daya menarik buku tersebut.

Dinasti Qing

Dinasti Qing yang berkuasa antara tahun 1644 dan 1911 adalah dinasti terakhir dalam sejarah Tiongkok dengan sepuluh kaisar berturut-turut naik takhta di Beijing dengan masa berkuasanya berlangsung selama 268 tahun.

Luas wilayah Dinasti Qing pada masa puncaknya pernah mencpai 12 juta kilometer persegi. Pada tahun 1644, pasukan pemberontakan pimpinan Li Zicheng menyerbu masuk ke Beijing dan menggulingkan pemerintahan Dinasti Ming. Kaisar terakhir Dinasti Ming, yaitu Kaisar Chongzhen gantung diri di sekitar istana. Pasukan Dinasti Qing menggunakan kesempatan runtuhnya pemerintah Dinasti Ming menyerbu masuk dari Benteng Shanghaiguan, tempat strategis yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan Dinasti Ming, dan mengalahkan pasukan pemberontakan petani Li Zicheng. Setelah itu, Dinasti Ming memindahkan ibu kotanya dari Shengjing (Shenyang sekarang) Tiongkok Timur Laut ke Beijing. Setelah itu, pasukan Dinasti Qing berangsur-angsur menindas pasukan pemberontakan petani dan kekuatan-kekuatan anti Dinasti Ming sehingga setapak demi setapak menyatukan Tiongkok.

Pada awal masa berkuasanya, pemerintah Dinasti Qing mengambil kebijakan yang menganjurkan penggarapan tanah tandus serta mengurangi dan membebas pajak sehingga masyarakat dan ekonomi baik di pedalaman maupun di daerah perbatasan mengalami perkembangan tertentu. Sampai pada pertengahan abad ke-18, ekonomi feodal mencapai satu puncak yang baru dan masa itu dipuji sejarahwan sebagai “Masa Makmur Kangxi, Yongzheng dan Qianlong”. Pada waktu itu, sistem monarki pemerintah pusat berkembang lebih lanjut, kekuatan negara meningkat, tata tertib sosial stabil. Pada akhir abad ke-18, jumlah penduduk di Tiongkok sudah mencapai 300 juta jiwa kurang lebih.

Tahun 1661, Zheng Chenggong memimpin armada menyeberangi Selat Taiwan dan mengalahkan kolonialis Belanda yang sudah bercokol di Taiwan selama 38 tahun. Pada awal tahun kedua, kolonialis Belanda menyerah diri dan Taiwan kembali ke pangkuan tanah air.

Pada akhir abad ke-16, Rusia Tsar mengadakan ekspansi ke timur. Pada waktu tentara Dinasti Qing menyerbu masuk ke pedalaman, pasukan Rusia Tasar dengan menggunakan kesempatan itu menduduki Yaksa dan Nibuchu?. Pemerintah Dinasti Qing berkali-kali menuntut agresor Rusia Tasar menarik diri dari wilayah Tiongkok. Tahun 1685 dan 1686, Kaisar Kangxi memerintahkan tentara Dinasti Qing dua kali menyerbu pasukan Rusia Tsar di Yaksa. Tentaran Rusia terpaksa menyetujui mengadakan perundingan untuk menyelesaikan masalah perbatasan sektor timur Tiongkok-Rusia. Tahun 1689, wakil-wakil Tiongkok dan Rusia mengadakan prundingan di Nichersink? Dan secara resmi menandatangani perjanjian perbatasan pertama, yaitu Perjanjian Nibuchu?

Pada masa pertengahan berkuasanya Kaisar Qianlong, tentara Dinasti Qing menaklukkan kekuatan-kekuatan separatis di Xinjiang Tiongkok Barat Laut dan berhasil menyatukan daerah tersebut. Sementara itu, pemerintah Dinasti Qing mengambil serentetan kebijakan untuk mengembangkan ekonomi, kebudayaan dan hubungan lalu lintas di daerah perbatasan.

Sebelum masa berkuasanya Kaisar Daoguang. pemerintah Dinasti Qing pernah mencapai prestasi gemilang di bidang kebudayaan dengan munculnya banyak pemikir dan pujangga yang terkemuka, antara lain, Wang Fuzhi, Huang Zongxi dan Cao Xueqin. Ensiklopedia Siku dan Kumpulan Buku Zaman Kuno Dan Zaman Sekarang, yang merupakan kitab berpengaruh besar yang disusun oleh pemerintah. Di bidang iptek, Dinasti Qing juga mencapai taraf yang cukup tinggi, khuusnya di bidang arsitektur.

Pada masa Dinasti Qing, pemerintah tetap menjunjung kebijakan pengembangan pertanian sebagai kebijakan pokoknya, tapi dalam hubungan dengan luar negeri, Dinasti Qing sangat terisolasi karena cenderung menutup diri.

Setelah masa pertengahan, berbagai kontradiksi masyarakat Dinasti Qing mulai meruncing, sementara itu perjuangan pemberontakan juga kerap kali terjadi, di antaranya pemberontakan Balianjiao mengakhiri masa emas pemerintahan Dinasti Qing.

Akibat Perang Opium pada tahun 1840 dan agresi imperialisme setelah itu, pemerintah Dinasti Qing terpaksa menandatangani serentetan perjanjian pincang dengan agresor. Berdasarkan perjanjian-perjanjian pincang tersebut, Tiongkok berangsur-angsur terjerumus ke dalam sosial semi feodal dan semi kolonial. Pada akhir masa Dinasti Qing, pemerintahannya sangat bobrok dan pikirannya kaku. Tiongkok pada waktu kelihatannya seperti pengecut yang penuh rasa rendah diri sehingga setapak demi setapak memasuki masa bangkrut dan rakyatnya hidup dalam kesengsaraan. Dengan demikian di Tiongkok meletuslah serentetan gerakan anti imperialisme dan feodalisme, antara lain, pembeorntakan Taiping Tianguo dan Nianjun. Untuk menyelamatkan kekuasaannya, kelas pengusasa juga mengadakan sebagian kegiatan reformasi di tubuh intern, misalnya Gerakan Belajar Ilmuwan Barat dan Reformasi Wuxu, dengan tujuan membawa Tiongkok ke jalan makmur dan merdeka, tapi upaya itu semuanya berakhir dengan kegagalan. Pada waktu itu tak terbilang banyaknya tokoh berjuang bermandi darah untuk menyelamatkan bangsa dari krisis. Sejarah modern Tiongkok merupakan suatu masa yang penuh patriotisme. Tahun 1911, kekuasan Dinasti Qing digulingkan oleh Revolusi Xinhai. Dengan demikian berakhirlah sistem kekaisaran feodal yang sudah berlangsung selama dua ribu tahun lebih. Tiongkok pun mulai maju ke satu periode yang baru.

Tambahan info :

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Qing

Dinasti Ming

Dinasti Ming didirikan pada tahun 1368 dengan ibu kotanya di Nanjing. Kaisar Ming Taizu, yaitu kaisar pertama Dinasti Ming, bernama Zhu Yuanzhang. Selama 31 tahun berkuasanya, Kaisar Ming Taizu berupaya keras memperkuat kekuasaan pemerintah pusat. Untuk mengintensifkan kekuasaannya, Kaisar Ming Taizu berturut-turut menghukum mati banyak menteri yang pernah berjasa besar terhadap Dinasti Ming. Setelah Kaisar Ming Taizu meninggal dunia, cucunya Kaisar Jian Wendi naik takhta, namun pada hari kemudian pasukannya dikalahkan oleh pasukan pimpinan pamannya yang bernama Zhu Li. Setelah naik takhta, Zhu Li menganugerahi dirinya gelar Kaisar Ming Chengzu dan memindahkan ibu kota dari Nanjing ke Beijing pada tahun 1421.

Walaupun Dinasti Ming memperkuat kekuasaan pemerintah pusat, namun banyak kaisar pada dinasti itu sangat tolol atau berusia terlalu muda untuk menangani urusan negara dengan sebaik-baiknya sehingga kekuasaan berangsur-angsur dipegang oleh pejabat kasim. Pada Dinasti Ming, orang kasim di istana bersekongkol dan mempersekusi menteri yang tulus dan jujur sehingga pemerintahan semakin bobrok dan kontradiksi sosial meruncing. Pada pertengahan masa Dinasti Ming terjadi beberapa kali pemberontakan petani, namun semuanya ditindas oleh pasukan Dinasti Ming.

Pada masa Dinasti Ming terdapat seorang negarawan bernama Zhang Juzheng. Ia mengusulkan pemerintah mengadakan reformasi untuk meredakan kontradiksi sosial dan menyelamatkan kekuasaan Dinasti Ming. Berkat reformasi yang diprakarsai oleh Zhang Juzheng, penyelenggaraan pemerintahan berhasil dibenahi, pertanian dibangkitkan, irigasi diperbaiki dan bermacam-macam pajak dapat disatukan sehingga pada derajat tertentu meringankan beban rakyat.

Pada masa Dinasti Ming, pertanian mengalami perkembangan yang lebih besar daripada di masa dinasti-dinasti sebelumnya. Selain pertanian, industri tekstil, pembuatan porselin, penambangan besi, pengecoran perunggu, pembuatan kertas dan pembuatan kapal juga mengalami perkembangan yang relatif cepat. Sementara itu, kegiatan ekonomi dan kebudayaan Dinasti Ming dengan luar negeri sangat berkembang. Yang patut disebut ialah Zheng He, pelayar terkenal Dinasti Ming. Ia berturut-turut untuk tujuh kali memimpin armada berlayar ke “Samudera Barat”, yaitu Pasifik Selatan dan Barat serta Samudera India. Selama pelayarannya, Zheng He dan armadanya pernah berkunjung ke 30 lebih negara dan daerah Asia dan Afrika.

Pada masa Dinasti Ming, ekonomi komoditas mengalami perkembangan besar dan muncul benih kapitalisme. Pada awal masa Dinasti Ming, di masyarakat terdapat banyak tanah tandus tanpa pemilik. Untuk mengembangkan pertanian, Kaisar Ming Taizu memberikan tanah tandus kepada para pengungsi yang mengembara ke sana kemari supaya mereka menetap di suatu daerah. Selain itu, Kaisar Ming Taizu melaksanakan kebijakan peringanan dan pembebasan pajak pertanian sehingga jumlah petani yang memiliki tanahnya sendiri bertambah dengan besar-besaran. Pada waktu itu banyak jenis baru tanaman, antara lain, tembakau, kentang, jagung dan kacang tanah berturut-turut memasuki Tiongkok. Pada waktu itu, industri kerajinan tangan Tiongkok, antara lain, pembuatan porselin dan tekstil juga mencapai taraf yang cukup tinggi. Bahkan di Tiongkok muncul pemilik puluhan perkakas tenun dan “buruh tenun” yang khusus untuk dipekerjakan. Kesemua itu menyatakan bahwa kapitalisme sudah menunjukkan benihnya di Tiongkok. Pada masa Dinasti Ming, di daerah-daerah yang mana kaya akan produk dan mudah lalu lintasnya terbentuk banyak pusat perdagangan, baik yang besar maupun yang kecil. Kota-kota besar seperti Beijing, Nanjing, Suzhou, Hangzhou dan Guangzhou merupakan daerah yang cukup makmur di Tiongkok pada waktu itu.

Pada masa Dinasti Ming, penciptaan novel sangat makmur. Ketika itu muncul banyak novel yang terkenal, antara lain, “Tepi Air”, “Sam Kok” atau “Tiga Negara”, “Ziarah Ke Barat” dan “Jinpingmei”. Sementara itu di Dinasti Ming muncul pula sejumlah buku yang berpengaruh cukup besar, antara lain, “Catatan Wisata Xu Xiake” di bidang geografi, “Bencao Gangmu” karya Li Shizhen di bidang kedokteran, “Kitab Ilmu Pertanian” karya Xu Guangqi di bidang pertanian, “Tian Gong Kaiwu” karya Song Yingxing di bidang industri dan kerajinan tangan serta “Ensiklopedia Yong Le”, kitab literatur yang sangat berharga.

Pada masa akhir Dinasti Ming, gejala terpusatnya tanah garapan sangat serius; tanah garapan yang dimiliki oleh keluarga kekaisaran dan raja terdapat di mana-mana. Sementara itu, pajak pertanian yang dikenakan oleh pemerintah juga semakin bertambah sehingga kontradiksi sosial semakin meruncing. Sebagian pejabat berharap agar kontradiksi sosial dapat diredakan dan meminta pemerintah membendung kekuasaan istimewa yang dinikmati oleh pejabat orang kasim dan keluarga ningrat. Pejabat yang berpandangan demikian sering memberi kuliah dan komentar tentang pemerintahan dan disebut sebagai “Golongan Partai Donglin”. Kemudian pejabat “Golongan Partai Donglin” mengalami persekusi oleh bangsawan dan pejabat orang kasim dan ini lebih-lebih meningkatkan ketidaktenteraman sosial.

Sementara itu, perjuangan di pedesaan juga semakin menajam. Pada tahun 1627, di Propinsi Shaanxi Tiongkok Barat Laut terjadi bencana alam, tapi pemerintah setempat tetap mengenakan pajak berat terhadap rakyat sehingga penduduk di sana mengadakan pemberontakan. Pasukan pemberontakan petani kemudian berhasil mengalahkan pasukan Dinasti Ming dan menyerbu masuk ke Beijing pada tahun 1644. Kaisar Chongzhen yang berkuasa pada masa itu terpaksa gantung diri di Beijing, berakhirlah Dinasti Ming.

Tambahan info :

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Ming

Dinasti Yuan

Temujin dari Mongolia mendirikan negaranya pada tahun 1206, dan pada tahun 1271, Kublai-Khan menetapkan nama negaranya sebagai Yuan, dan pada tahun 1279, menetapkan ibu kotanya di Dadu ( Beijing sekarang ) setelah mengalahkan Dinasti Song. Bangsa Mongol semula menetap di sebelah barat Gurun Pasir, Temujin mengalahkan berbagai marga, menyatukan Mongol dan mendirikan Negara Mongol, menamakan dirinya sebagai Genghis Khan.

Tiongkok pada masa Dinasti Tang ( 618-907) dan Dinasti Song ( 960-1279) adalah negara yang paling maju di dunia, memiliki daya tarik bagi negara-negara tetangga baik di bidang ekonomi maupun kebudayaan. Pada Dinasti Yuan ( 1206-1368 ), utusan, pedagang yang timbal balik antara Timur dan Barat lebih banyak dari pada masa sebelumnya. Dinasti Yuan kerap berhubungan dengan Jepang dan berbagai negara Asia Tenggara. Pada tahun 1275, anak pedagang Venezia, Marco Polo mengikuti ayahnya berkunjung ke Tiongkok dan menetap selama 17 tahun. Marco Polo meninggalkan karyanya “ Perjalanan ”, salah satu dokumen penting bagi orang Barat untuk mengenal Tiongkok dan Asia. Di bidang budaya, Melodi Yuan paling mengagumkan, tokoh representatif, antara lain Guan Hanqin dan Wang Shifu, dan karya representatif, antara lain “ Dou E Yuan ” dan “ Xi Xiang Ji ”.

Pada tahun 1333, pemberontakan kaum tani dengan agama dan persekutuan rahasia sebagai ikatan menyebar luas ke seluruh negeri. Pada tahun 1351, kaum tani buruh yang membenahi Sungai Kuning memicu pemberontakan dengan “ kain merah ” sebagai tandanya. Pada tahun 1341, Kepala Tentara “ Kain Merah ” Zhu Yuanzhang berhasil menggulingkan Dinasti Yuan dan mendirikan Dinasti Ming.

Tambahan info:

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Yuan

Dinasti Song

Pada tahun 960 Masehi, Zhao Kuangyin yang disebut sebagai Kaisar Songtaizu setelah naik tahta mendirikan Dinasti Song melalui suatu kudeta dan berakhirlah situasi terpecah belahnya Tiongkok. Dinasti Song berkuasa selama 319 tahun dalam sejarah sebelum diruntuhkan oleh Dinasti Yuan pada tahun 1279 Masehi. Dinasti Song terbagi menjadi Song Utara dan Song Selatan. Pada masa berkuasanya Dinasti Song Utara, Etnis Qidan di bagian utara Tiongkok mendirikan Negara Liao yang berkuasa antara tahun 947 dan tahun 1125 Masehi. Sedangkan Etnis Dangxiang mendirikan Negara Xixia (1038-1227) di bagian barat laut Tiongkok. Pada tahun 1115 Masehi, Etnis Nuzhen di bagian utara Tiongkok mendirikan negara Jin yang berkuasa antara tahun 1115 dan 1234 Masehi. Negara Jin yang didirikan Etnis Nuzhen membasmi Negara Liao Etnis Qidan pada tahun 1125 dan pada tahun 1127 menginvasi ke Kaifeng, ibu kota Dinasti Song dengan membajak dua kaisar Dinasti Song, yaitu Kaisar Songhui dan Kaisar Songqin. Invasi pasukan Negara Jin itu menandaskan berakhirnya Dinasti Song Utara. Setelah itu, Kaisar Song Gaozong naik takhta di Yingtianfu (Shangqiu, Propinsi Henan, Tiongkok Tengah sekarang). Kemudian ia melarikan diri ke Lin’an (Hangzhou sekarang) untuk mendirikan Dinasti Song Selatan. Zaman Dinasti Song Utara adalah masa berkonfrontasi melawan Negara Liao, Xia dan Jin, tiga pemerintahan etnis minoritas di bagian utara; sedangkan Dinasti Song Selatan merupakan masa melesat dan dinasti tersebut setelah berpindah ibu kota ke bagian selatan Tiongkok.

Setelah Dinasti Song Utara menyatukan bagian utara, Tiongkok mengalami perkembangan sangat besar di bidang sosial, ekonomi dan kebudayaan. Perdagangan Tiongkok dengan luar negeri pada waktu itu juga sangat makmur. Pada Dinasti Song Utara diadakan reformasi politik oleh sebagian pejabat, namun reformasi itu gagal membantu pemerintah Dinasti Song Utara memelihara kemakmuran dalam jangka panjang biarpun berhasil menyelesaikan sejumlah kontradiksi yang terdapat pada masa itu. Pemberontakan kaum tani yang dipimpin oleh Fang La dan Song Jiang sempat menggoyahkan kekuasaan bobrok pemerintah Kaisar Song Huizong. Setelah Negara Jin Etnis Nuzhen menggulingkan pemerintah Dinasti Song Utara, pemerintah Dinasti Song yang berkuasa di bagian selatan Tiongkok sudah kehilangan ambisi untuk menyatukan kembali bagian utara. Bersamaan itu, orang Qidan di bagian utara Tiongkok mendirikan Negara Liao (947-1125 Masehi); Etnis Dangxiang mendirikan Negara Xixia (1038-1227 Masehi) di bagian barat laut Dinasti Song. Dengan demikian, terbentuklah konfigurasi berkonfrontasi antara tiga negara, yaitu Dinasti Song, Negara Liao dan Negara Xixia. Pada tahun 1115, Etnis Nuzhen mendirikan Negara Jin di bagian utara Tiongkok. Negara Jin membasmi Negara Liao pada tahun 125 dan pada tahun 1127 menyerbu masuk ke Kaifeng, ibu kota Dinasti Song dengan membajak Kaisar Song Huizong dan Kaisar Song Qin, berakhirlah pemerintah Dinasti Song Utara. Setelah itu Kaisar Song Gaozu bernama Zhao Gou naik takhta di Yingtianfu, Nanjing (Shangqiu, Propinsi Henan sekarang), kemudian melarikan diri ke Ling’an (Hangzhou sekarang). Aksi militer melawan pasukan Negara Jin yang dipimpin oleh jenderal terkenal Yue Fei dalam pandangan mata pihak penguasa hanya merupakan aksi untuk mempertahankan kekuasaannya.

Pada masa itu berkuasanya Dinasti Song, Tiongkok mencapai banyak prestasi di bidang iptek. Teknologi kompas dan cetak serta pembuatan mesiu yang merupakan tiga penemuan besar dalam sejarah diwarisi dan dikembangkan terus pada zaman itu. Di antaranya, penemuan teknologi cetak dengan huruf lepas yang diciptakan oleh Bi Sheng 400 tahun lebih awal daripada penemuan teknologi cetak huruf lepas Eropa. Su Song telah menciptakan jam astronomi yang pertama di dunia. Buku “Mengxibitan” karya Shen Kuo mempunyai kedudukan tinggi dalam sejarah iptek dunia. Kegiatan kebudayaan pada waktu itu juga sangat makmur. Agama Dao, agama Buddha dan agama lainnya yang berasal dari luar negeri sangat populer pada masa itu. Sedangkan kitab sejarah “Xintangshu” yang disunting oleh Ouyang Xiu pada Zaman Dinasti Song Utara memberikan sumbangan sangat besar terhadap catatan sejarah Dinasti Tang. Kitab “Zizhi Tongjian” yang disusun oleh Sima Guang lebih-lebih adalah teladan buku kronologi. Di bidang kesusasteraan, pada masa itu muncul pengarang prosa yang terkemuka, antara lain, Ouyang Xiu dan Sushi. Sajak Songci yang muncul pada waktu itu merupakan masa emas perkembangan kesusasteraan zaman tersebut, di mana muncul banyak penyair terkenal, antara lain, Yan Shu, Liu Yong, Li Qingzhao dan Xin Qiji. Pada Zaman Dinasti Song dan Dinasti Jin kemudian, opera juga mengalami perkembangan yang sangat besar. Masa itu juga terkenal dengan lukisan yang mengutamakan isi pemandangan alam, burung dan bunga. Lukisan Qingming Shanghetu yang dari Zhang Zeduan adalah karya lukisan abadi dalam sejarah lukisan Tiongkok.

Tambahan info:

http://id.wikipedia.org/wiki/Lima_Dinasti_dan_Sepuluh_Negara

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Liao

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Song

http://id.wikipedia.org/wiki/Xia_Barat

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Jin_%281115-1234%29

Dinasti Sui dan Dinasti Tang

Dinasti Sui didirikan oleh Yang Jian, yang kemudian disebut sebagai Kaisar Sui Wendi setelah naik takhta pada tahun 581 Masehi. Namun Dinasti Sui hanya berlangsung selama 37 tahun sebelum diruntuhkan pada tahun 618 Masehi.

Walaupun Dinasti Sui hanya memelihara kehadiran dalam jangka pendek dalam sejarah, namun Kaisar Sui Wendi memberikan sumbangan cukup besar. Salah satu sumbangannya ialah mendirikan jajaran jabatan yang baru dengan mencabut jajaran jabatan lama yang berlaku pada Dinasti Zhou Barat yang berkuasa antara tahun 1027 Sebelum Masehi dan 256 Sebelum Masehi. Jajaran jabatan yang didirikan Kaisar Sui Wendi secara singkat disebut sebagai “sistem jabatan tiga propinsi dan enam kementerian”. Selain itu, Kaisar Sui Wendi juga menyusun hukum pidana baru yang kurang kejam dibanding dengan hukum yang diberlakukan pada Dinasti Selatan dan Dinasti Utara, dua dinasti yang berkuasa sebelumnya. Yang patut disebut ialah sistem ujian kenegaraan yang didirikan Kaisar Sui Wendi. Sistem ujian kenegaraan adalah cara pemilihan pejabat pemerintah yang baru pada zaman kuno. Sumbangan lain lagi Kaisar Sui Wendi ialah ia memerintahkan pembuatan Terusan Besar dari Hangzhou Tiongkok Selatan ke Beijing Tiongkok Utara. Biarpun Sui Wendi banyak memberikan sumbangan, namun ia tetap diperingati dalam sejarah sebagai kaisar lalim dan justru karena kelalimannya yang luar biasa, ia akhirnya menimbulkan kemarahan sangat besar rakyat. Dan pada akhirnya ia dikenakan hukuman gantung dan berakhir pula Dinasti Sui.

Setelah runtuhnya Dinasti Sui, berdirilah Dinasti Tang yang berkuasa dalam sejarah selama 289 tahun antara tahun 618 Masehi dan 907 Masehi. Dinasti Tang terbagi menjadi paro pertama dan paro kedua dengan Insiden Anshi sebagai tanda batasnya. Paro pertama Dinasti Tang adalah masa makmur dan paro kedua merupakan masa bobroknya Dinasti Tang. Biarpun Dinasti Tang didirikan oleh Kaisar Tang Gaozu, tapi putranya Li Shimin, yaitu Kaisar Tang Taizong yang berhasil menyatukan Tiongkok dengan memakan waktu 10 tahun. Setelah Li Shimin naik takhta, Dinasti Tang yang berada di bawah pimpinannya mencapai perkembangan dan kemakmuran yang tiada taranya dalam sejarah, bahkan muncul “Pemerintahan Zhenguan Yang Unggul”, di mana Tiongkok berada di urutan depan dunia di bidang politik, ekonomi dan kebudayaan. Setelah itu muncul pula Pemerintahan Kaiyuan yang makmur pada masa kekuasaan Kaisar Tang Xuanzong, di mana negara menjadi kuat dan rakyat menjadi kaya. Namun justru pada masa berkuasanya Kaisar Tang Xuanzong, terjadi Insiden Anzhi yang mengakibatkan Dinasti Tang menempuh jalan bangkrut dan runtuh.

Pada Zaman Dinasti Sui dan Dinasti Tang, Tiongkok banyak berprestasi dalam pembaruan perundangan-undangan dan sistem, misalnya pada kedua dinasti itu didirikan sistem jajaran pejabat “tiga propinsi dan enam kementerian”, sistem ujian kenegaraan dan undang-undang perpajakan baru yang semuanya menimbulkan pengaruh menjangkau jauh terhadap masa kemudian. Pada Zaman Dinasti Sui dan Dinasti Tang, dijalankan kebijakan terbuka terhadap dunia luar sehingga pertukaran ekonomi dan kebudayaan antara Tiongkok dan luar negeri sangat makmur. Pada Dinasti Tang, penciptaan karya sajak sangat makmur dan muncul banyak penyair yang brilian, antara lain, Li Bai, Du Fu pada masa awal Dinasti Tang, Bai Juyi pada masa tengah dan Li Shangyin dan Du Mu pada masa akhir. Sedangkan gerakan bahasa kuno yang diprakarasi oleh Han Yu dan Liu Zongyuan juga berpengaruh besar terhadap masa kemudian. Dinasti Tang juga adalah suatu masa di mana penciptaan karya kaligrafi dan karya lukisan mengalami perkembangan sangat besar. Tari-tarian dan kesenian lukisan gua batu di Dinasti Tang juga mencapai taraf yang sangat tinggi. Di bidang ilmu pengetahuan, teknik cetak dan mesiu, dua penemuan besar dalam sejarah juga muncul pada kedua dinasti itu.

Pada masa akhir Dinasti Tang, politik dan pemerintahannya sangat kacau dan kerap kali terjadi pertarungan politik dan kekuasaan. Pemberontakan petani pun sering terjadi, di antaranya diberi nama Pemberontakan Huang Cao. Salah seorang pemimpinnya, Zhu Wen mula-mula membelot dan menyerah kepada pasukan Dinasti Tang, tapi kemudian ia menggulingkan Dinasti Tang dan mendirikan Dinasti Hou Liang, dinasti pertama Lima Zaman yang berkuasa sesudah Dinasti Tang, dengan mengangkat dirinya sebagai kaisar.

Tambahan Info:

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Selatan_dan_Utara

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Sui

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tang

Dinasti Wei, Dinasti Jin, Dinasti Selatan dan Utara

Zaman Dinasti Wei dan Dinasti Jin berlangsung antara tahun 220 dan 589 Masehi. Pada akhir abad ke-2, kekuasaan Dinasti Han Timur menjadi lemah dan bobrok. Sejak itu Tiongkok mulai memasuki masa terpecah belah yang berlangsung dalam waktu relatif panjang. Masa awal itu adalah berdirinya secara sejajar tiga negara, yaitu Negara Wei, Negara Shu dan Negara Wu yang berkuasa antara tahun 189 dan 265 Masehi. Setelah Zaman Tiga Negara atau Tiga Dinasti tersebut, Tiongkok memasuki Zaman Dinasti Jin Barat yang hanya mempertahankan kehadiran selama waktu yang pendek dalam sejarah, yaitu antara tahun 265 dan tahun 316 Masehi. Setelah Dinasti Jin Barat bangkrut, Tiongkok kembali berada dalam keadaan tercerai-berai. Keluarga Kekaisaran Dinasti Jin Barat mendirikan Dinasti Jin Timur di bagian selatan Tiongkok, yaitu sebelah selatan Sungai Yangtse yang melintang dari barat ke timur di bagian tengah Tiongkok. Dinasti Jin Timur berkuasa antara tahun 317 dan 420 Masehi. Namun pada masa itu di bagian utara Tiongkok terjadi peperangan antar etnis, di mana muncul banyak kekuasaan yang disebut sebagai Enambelas Negara.

Pada masa itu, ekonomi di bagian selatan Tiongkok mengalami perkembangan yang cukup pesat. Penduduk etnis minoritas di bagian barat dan utara Tiongkok berturut-turut berpindah ke Pedalaman. Perpindahan dan hidup bercampur penduduk berbagai etnis mendorong maju perbauran dan pertukaran antara satu sama lain. Di bidang kebudayaan, pada zaman itu agama Buddha dan agama Dao saling bertarung dan berkembang bersama, namun pihak penguasa biasanya memihak agama Buddha. Di bidang kesusasteraan dan kesenian, zaman itu juga telah mencapai prestasi yang sangat mengagumkan dan meninggalkan kepada masa kemudian banyak karya sajak, kaligrafi, lukisan dan kesenian gua batu seperti Gua Dunhuang yang sangat berharga.

Di bidang ilmu pengetahuan alam, Tiongkok pada waktu itu juga telah mencapai hasil yang cukup besar. Ambil contoh Zu Chongzhi. Dia adalah orang pertama yang dengan jitu berhasil menghitung nilai banding keliling dan diameter lingkaran sampai 7 angka di belakang koma. Sedangkan Buku Qimin Yaoshu, sebuah buku berisi panduan di bidang pertanian adalah kitab mahabesar dalam sejarah pertanian dunia.

Dinasti Selatan dan Dinasti Utara yang berkuasa antara tahun 420 Masehi dan 589 Masehi ekonominya lebih makmur di bagian selatan daripada bagian utara Tiongkok. Hal ini disebabkan migrasi penduduk di bagian tengah Tiongkok ke bagian selatan untuk melarikan diri dari peperangan. Berpindahnya penduduk dari utara ke bagian selatan Tiongkok tidak hanya menambah tenaga kerja, tapi juga mendatangkan banyak teknik produksi yang maju sehingga sangat mendorong maju perkembangan ekonomi setempat. Daerah di sekitar kota Yangzhou, Propinsi Jiangsu Tiongkok Timur adalah daerah yang paling berkembang ekonominya.

Di bidang kebudayaan, berbagai aliran pikiran pada waktu itu berkembang makmur. Sedangkan kesusasteraan pada Dinasti Selatan dan Dinasti Utara juga mencapai taraf yang cukup tinggi, khususnya di bidang penciptaan sajak.

Pertukaran dengan luar negeri pada Zaman Dinasti Selatan dan Dinasti Utara juga sangat makmur. Tiongkok pada waktu itu berhubungan luas dengan dunia luar, antara lain, Jepang dan Korea di sebelah timur, negara-negara di bagian Asia Tengah dan Roma di bagian barat serta negara-negara di Asia Tenggara.

Setelah runtuhnya Dinasti Jin Timur pada tahun 420 Masehi, Dinasti Selatan dan Dinasti Utara menjadi salah satu masa pemecahbelahan bagian selatan dan utara Tiongkok yang tidak banyak muncul dalam sejarah. Perkembangan ekonomi pada waktu itu agak tersendat karena terpecahbelahnya negara. Pada masa itu, bagian tengah Tiongkok dikuasai oleh kekuatan etnis minoritas, yang hidup campur dengan penduduk etnis Han, penduduk etnis mayoritas Tiongkok. Hidup campur antar penduduk berbagai etnis pada waktu itu adalah tiada taranya dalam sejarah. Justru pada waktu itulah, etnis-etnis minoritas di bagian utara berangsur-angsur diasimilasi oleh etnis Han dan menjadi satu bangsa. Maka perpecahan pada Dinasti Selatan dan Dinasti Utara memainkan peran sangat penting untuk mempercepat kesatuan bangsa, dan merupakan salah satu ranting penting yang tak bisa dihilangkan dalam proses perkembangan bangsa Tionghoa.

tambahan info :
http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Tiga_Negara

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Jin_%28265-420%29

http://id.wikipedia.org/wiki/Enam_Belas_Negara

Dinasti Han

Dinasti Han terbagi menjadi Dinasti Han Barat dan Dinasti Han Timur. Zaman Dinasti Han Barat dimulai dari tahun 206 Sebelum Masehi dan berakhir pada tahun 8 Masehi. Liu Bang, yang lazim disebut sebagai Han Gaozu adalah kaisar pertama Dinasti Han dengan Chang’an sebagai ibukotanya.

Selama 7 tahun berkuasanya, Kaisar Han Gaozu meningkatkan penguasaan sentralisasi pemerintah dan menjalankan serentetan kebijakan politik “pemberdayaan rakyat” sehingga kekuasaan negara menjadi lebih kokoh. Pada tahun 159 Sebelum Masehi, Kaisar Han Gaozu meninggal dan Kaisar Huidi naik takhta. Namun pada saat itu, kekuasaan sebenarnya dipegang oleh Permaisuri Lu Zhi yang berturut-turut berkuasa selama 16 tahun. Dengan demikian, ia juga menjadi salah seorang penguasa wanita yang jumlahnya tidak banyak dalam sejarah Tiongkok. Tahun 183 Sebelum Masehi, Kaisar Wendi naik takhta. Selama berkuasanya Kaisar Wendi dan kemudian Kaisar Jingdi, yaitu putranya antara tahun 156 Sebelum Masehi dan tahun 143 Sebelum Masehi mereka terus menjalankan kebijakan “pemberdayaan rakyat”, meringankan pajak yang sangat membebani rakyat sehingga ekonomi Imperium Dinasti Han berkembang makmur. Masa itu dipuji oleh sejarawan sebagai Zaman Wendi dan Jingdi Yang Ulung.

Melalui pemulihan ekonomi pada Zaman Wendi dan Jingdi Yang Ulung itu, kekuatan negara Dinasti Han berangsur-angsur menjadi perkasa. Pada tahun 141 sebelum Masehi, Kaisar Wudi naik takhta. Selama berkuasanya, ia mengirim Jenderal Wei Qing dan Jenderal Huo Qubing memimpin pasukan menangkis serangan pasukan Xiongnu, suku penggembala di bagian utara Tiongkok. Keberhasilan militer kedua jenderal itu memperluas lingkungan penguasaan Dinasti Han Barat dan menjamin perkembangan ekonomi dan kebudayaan bagian utara wilayah kekuasaan Dinasti Han. Kaisar Wudi pada masa usia lanjutnya menghentikan peperangan dan mengalihkan perhatiannya pada pengembangan pertanian sehingga ekonomi Dinasti Han Barat terus berkembang. Setelah itu, Kaisar Zhaodi naik takhta, kemudian terus berusaha mengembangkan ekonomi dan berkat upayanya itu, Dinasti Han memasuki masa emasnya.

Berkat pelaksanaan kebijakan “pemberdayaan rakyat” selama 38 tahun pada masa berkuasanya Kaisar Zhaodi dan Kaisar Xuandi, kekuatan negara Dinasti Han meningkat, namun bersamaan itu, kekuatan daerah juga meningkat pada waktu yang sama dan sangat mempengaruhi kekuasaan Imperium Dinasti Han. Pada tahun 8 Masehi, seorang bernama Wang Mang merebut kekuasaan dan mengubah nama negara menjadi Xin, berarti berakhirnya kekuasaan Dinasti Barat dalam sejarah.

Dinasti Han Barat adalah salah satu imperium paling kuat dalam sejarah Tiongkok. Selama berkuasanya Dinasti Han Barat, berkat pelaksanaan kebijakan “pemberdayaan rakyat” yang dimaksudkan untuk mengembangkan ekonomi, kehidupan rakyat stabil dan tenteram, ekonominya pun makmur. Dengan demikian pemerintahan Dinasti Han berjalan lancar dan stabil. Yang patut disebut ialah, Kaisar Wudi yang mulai berkuasa pada tahun 141 menerima usul Menteri Dong Zhongshu yang berisi “melarang segala aliran pikiran kecuali aliran Ru”. Sejak itu, Ajaran Ru menjadi teori penyelenggaraan negara yang selalu ditaati oleh berbagai dinasti pada hari kemudian.

Berkat kestabilan politik dan ekonomi, industri kerajinan tangan, perdagangan, kesenian humaniora dan ilmu pengetahuan alam semuanya mengalami perkembangan pesat. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, efisiensi produksi industri kerajinan tangan dengan metalurgi dan tekstil sebagai tulang punggungnya sangat ditingkatkan. Perkembangan industri kerajinan tangan juga memakmurkan perdagangan dan pada akhirnya terbukalah Jalan Sutra yang menjembatani pertukaran diplomatik dan perdagangan antara Dinasti Han dan negara-negara Asia Barat.

Dinasti Han Timur yang didirikan Liu Xiu, yaitu Kaisar Guangwu dimulai dari tahun 25 Masehi dan berakhir pada tahun 220 Masehi.

Pada tahun 25, Liu Xiu mengalahkan Wang Mang yang menggulingkan kekuasaan Han Barat untuk merebut kembali kekuasaan dan tetap menerapkan Han sebagai nama negara, tapi memindahkan ibukota dari Chang’an ke Luoyang Tiongkok Tengah. Pada tahun kedua berkuasanya, Kaisar Guangwu memerintahkan mengadakan reformasi terhadap kebijakan lama yang dijalankan oleh Wang Mang dengan membenahi tata tertib politik dan menciptakan enam jabatan Shangshu untuk menangani urusan negara. Sampai pada pertengahan abad kesatu Masehi, Dinasti Han Timur berangsur-angsur pulih kembali dan menjadi makmur seperti masa lalu berkat penyelenggaraan pemerintahan oleh tiga kaisar berturut-turut. Masa itu dipuji orang kemudian sebagai “pemulihan Kaisar Guangwu”.

Pada awal Dinasti Han Timur, berkat peningkatan lebih lanjut kekuasaan dan harmonisnya pemerintahan pusat dengan kekuatan lokal, negara semakin stabil dan mencapai taraf yang lebih tinggi daripada Dinasti Han Barat di bidang ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Pada tahun 105, seorang bernama Cai Lun menciptakan teknologi pembuatan kertas, suatu penemuan yang mengakhiri sejarah pemakaian kepingan bambu sebagai alat catatan. Sampai sekarang, teknologi pembuatan kertas masih sering disebut-sebut sebagai salah satu dari empat penemuan besar dalam sejarah Tiongkok. Di bidang ilmu pengetahuan, kalangan keilmuan Dinasti Han Timur dengan Zhang Heng sebagai wakilnya mencetak hasil yang sangat mengagumkan. Zhang Heng diperingati dalam sejarah karena penemuan globe dan alat pencatat dan pengukur gempa bumi. Selain itu, dokter terkenal dalam sejarah, Hua Tuo yang hidup pada masa akhir Dinasti Han Timur adalah dokter ahli bedah pertama yang melakukan pembedahan terhadap seorang pasien dengan menggunakan teknik pembiusan.

tambahan info :

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Han

Dinasti Qin

Dinasti Qin merupakan dinasti kerajaan kesatuan feodal yang pertama dalam sejarah Tiongkok. Lahirnya Dinasti Qin mempunyai arti sangat penting dalam sejarah Tiongkok.

Masa antara tahun 255 dan tahun 222 sebelum Masehi adalah Zaman Negara-negara Berperang dalam sejarah Tiongkok, juga merupakan masa akhir sistem masyarakat perbudakan. Waktu itu di Tiongkok terdapat banyak negara merdeka yang saling menyerbu dan mencaplok sehingga pada akhirnya hanya terdapat 7 negara yang besar, yaitu Qin, Qi, Chu, Wei, Yan, Han dan Zhao. Di antara 7 negara itu, Negara Qin yang terletak di bagian barat laut paling kuat karena paling awal mengadakan reformasi di bidang militer dan pertanian. Pada tahun 247 Sebelum Masehi, Yingzheng yang baru berusia 13 tahun naik takhta menjadi Raja Negara Qin, tapi baru mulai menangani urusan pemerintahan pada usia 22 tahun. Dan sejak ia mulai menangani urusan pemerintahan, Raja Yingzheng mulai melaksanakan ambisinya untuk mencaplok 6 negara yang lain dan menyatukan Tiongkok. Untuk itu, ia berusaha keras merekrut tenaga ahli yang dapat dimanfaatkannya. Misalnya, ia pernah memberikan tugas penting kepada mata-mata Negara Han bernama Zheng Guo untuk membangun “Saluran Irigasi Zheng Guo”. Berkat proyek tersebut, 40 ribu qing (satu qing kira-kira sama dengan 6,6667 hektar) tanah alkali Negara Qin menjadi tanah subur tanpa terpengaruh oleh bencana kemarau dan bencana banjir, sehingga menyediakan syarat material yang cukup bagi Negara Qin untuk menyatukan Tiongkok.

Selama hampir 10 tahun antara tahun 230 dan tahun 221 sebelum Masehi, Raja Ying Zheng berturut-turut membasmi 6 negara yang lain dan berhasil menyelesaikan usaha penyatuan Tiongkok. Dengan ini berakhirlah situasi terpecah-belahnya Tiongkok dan lahirlah Dinasti Qin yang bersatu dan bersifat monarki. Yingzheng dari Dinasti Qin juga menjadi kaisar pertama dalam sejarah Tiongkok, maka sering dipanggil “Kaisar Qinshihuang”, artinya kaisar pertama Dinasti Qin.

Disatukannya Tiongkok oleh Dinasti Qin mempunyai arti sangat besar dalam sejarah Tiongkok. Pertama, secara politik, Kaisar Qinshihuang membatalkan sistem pembagian wilayah kepada pangeran dan mulai melaksanakan sistem jun dan kabupaten, yaitu seluruh negeri dibagi menjadi 36 jun yang terdiri dari beberapa kabupaten. Pejabat pemerintah pusat dan daerah semuanya dilantik dan dipecat oleh kaisar, jabatan tidak boleh diwarisi. Sistem jun dan kabupaten yang dirintis oleh Dinasti Qin berkembang menjadi sistem baku dalam sejarah dua ribu tahun Tiongkok kemudian. Sekarang banyak kabupaten di Tiongkok masih menggunakan namanya yang ditetapkan pada Dinasti Qin.

Sumbangan penting lain lagi setelah penyatuan Tiongkok ialah Dinasti Qin berhasil menyatukan huruf Han atau Kanji. Sebelumnya, berbagai negara mempunyai hurufnya sendiri. Walaupun huruf-huruf Kanji itu sama asal usulnya dan hampir sama dalam ejaannya, namun perbedaannya tetap mendatangkan rintangan bagi penyebarluasan dan pertukaran kebudayaan. Setelah menyatukan Tiongkok, Dinasti Qin memerintahkan agar Huruf Kanji yang dinamakan Xiaozhuan dijadikan huruf Kanji yang dipakai di seluruh negeri. Setelah itu, perubahan huruf Kanji Tiongkok berkembang secara teratur. Ini mempunyai arti yang tak terbilang bagi pembentukan sejarah dan pewarisan kebudayaan Tiongkok.

Selain itu, Dinasti Qin menyatukan pula ukuran panjang, isi dan berat nasional. Dibanding dengan huruf Kanji, masalah ukuran lebih serius karena sebelum penyatuan, ukuran panjang, isi dan berat di berbagai negara sangat berlainan dan ini sangat merintangi perkembangan ekonomi. Sementara itu, Kaisar Qinshihuang menyatukan pula mata uang dan hukum sehingga menciptakan syarat bagi perkembangan ekonomi, juga sangat meningkatkan kedudukan pemerintah pusat.

Untuk meningkatkan kekuasaan monarki di bidang pikiran, pada tahun 213 Sebelum Masehi, Kaisar Qinshihuang memerintahkan membakar semua buku sejarah negara lain dan kitab Aliran Ru kecuali Kitab Sejarah yang disimpan oleh pejabat sejarah. Mereka yang berani menyimpan buku-buku itu bahkan dibunuh. Sementara itu, untuk menghadapi agresi kekuasaan etnis minoritas di bagian utara Tiongkok, Kaisar Qinshihuang memerintahkan menyambung tembok-tembok besar yang dibangun oleh negara-negara Qin, Zhao dan Yan pada masa lampau sehingga terbentuklah Tembok Besar sepanjang 5 ribu kilometer dari ujung barat ke ujung timur Tiongkok. Selain itu, Kaisar Qinshihuang juga mengerahkan 700 ribu tenaga dan mengalokasi dana dalam jumlah sangat besar untuk membangun Makam Gunung Lishan yang sekarang lazim disebut sebagai Makam Kaisar Qin dan prajurit dan kuda terakota Kaisar Qinshihuang.

Dengan disatukannya Tiongkok oleh Kaisar Qinshihuang, berakhir pula situasi terpecah belah Tiongkok dalam sejarah yang lama dan berdirilah satu imperium feodal multi etnis dengan etnis Han sebagai intinya. Sejak itu, terbukalah satu lembaran baru dalam sejarah Tiongkok.


tambahan info :
http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Qin

Dinasti Zhou Barat, Zaman Chunqiu, dan Zaman Negara-negara Berperang

Dalam acara Ruangan Kebudayaan kali ini kami perkenalkan Dinasti Zhou dan Zaman Negara-negara Berperang Chunqiu.

Dinasti Zhou adalah dinasti ke-3 menyusul Dinasti Xia dan Dinasti Shang. Dinasti Zhou kira-kira didirikan pada tahun 1027 sebelum Masehi dan berakhir masa kekuasaannya selama 770 tahun pada tahun 256 sebelum Masehi setelah dicaplok oleh Dinasti Qin. Dinasti Zhou dibagi menjadi Dinasti Zhou Barat dan Dinasti Zhou Timur. Dinasti Zhou Barat adalah masa kekuasaan Dinasti Zhou sebelum memindahkan ibukotanya. Sedangkan Dinasti Zhou Timur adalah masa kekuasaan sesudah pemindahan ibukotanya. Dinasti Zhou Timur juga terbagi menjadi dua tahap, yaitu Zaman Chun Qiu dan Zaman Negara-negara Berperang.

Dinasti Zhou Barat dimulai dari tahun 1027 sebelum Masehi dan berakhir pada tahun 771 sebelum Masehi setelah berkuasa selama 257 tahun. Setelah Raja Zhou Wuwang, yaitu raja pertama Dinasti Zhou memindahkan ibukota ke Gao (sebelah barat laut Chang’an Provinsi Shaanxi), ia memimpin pasukan koalisi menyerbu secara besar-besaran Negara Shang dan mendirikan Dinasti Zhou. Setelah Raja Zhou Chengwang naik takhta, kekuasaan Dinasti Zhou dikuasai oleh pamannya bernama Zhou Gong karena Raja Zhou Chengwang masih seorang anak. Setelah berhasil menstabilkan kedudukannya dalam pemerintahan, Zhou Gong memimpin pasukan menyerbu ke timur dan berhasil memadamkan pemberontakan. Dengan dipimpin oleh Zhou Gong, Dinasti Zhou mengambil serentetan langkah penting untuk memperkokoh hasil-hasil yang dicapainya. Masa berkuasanya Raja Zhou Chengwang dan Raja Zhou Kangwang pada masa kemudian disebut oleh sejarahwan sebagai “Zaman Cheng Kang Yang Ulung”.

Sistem hukum yang diberlakukan di Dinasti Zhou beraneka ragam, antara lain, Hukum Pertanahan, Hukum Agama, Hukum Protokol dan sebagainya.

Masa antara tahun 770 sebelum Masehi dan tahun 476 sebelum Masehi adalah Zaman Chunqiu. Seiring dengan berkembangnya ekonomi dan bertambahnya terus jumlah penduduk, pertarungan sengit untuk memperebutkan hegemonisme pun terjadi antar negara-negara besar waktu itu. Keadaan sosial pada masa itu juga mengalami perubahan besar. Di bidang pertanian, alat pertanian terbuat dari besi sudah muncul. Penggarapan dengan kerbau dan sapi juga mulai dipopulerkan. Usaha irigasi berkembang dan produksi padi-padian tumbuh. Zaman Chun Qiu adalah suatu masa peralihan di mana tata tertib politik dan sosial tradisional Dinasti Zhou Barat berangsur-angsur tercerai-berai.

Konghucu, pemikir dan ahli pendidikan pertama dalam sejarah Tiongkok justru dilahirkan pada masa akhir Zaman Chun Qiu. Dengan menyimpulkan hasil kebudayaan dan pikiran yang lalu serta memadukan situasi sosial yang goncang pada akhir Zaman Chunqiu, Konghucu mengajukan seperangkat pandangan teoretisnya sendiri mengenai masalah-masalah moral, politik dan sosial. Hasil pikirannya adalah Konghucuisme yang merupakan dasar aliran Ru zaman kuno yang berpengaruh sampai sekarang.

Zaman Negara-negara Berperang antara tahun 403 dan tahun 221 sebelum Masehi adalah zaman peperangan antar negara kepangeranan. Zaman Negara-negara Berperang dan Zaman Chunqiu tidak mempunyai perbatasan waktu yang jelas dalam sejarah. Namun menurut kebiasaan sekarang, berdirinya Negara Zhao, Negara Han dan Negara Wei pada tahun 403 sebelum Masehi dianggap sebagai awal Zaman Negara-negara Berperang dan masa berakhirnya jatuh pada tahun 221 sebelum Masehi di mana Dinasti Qin menyatukan enam negara berperang.

Sampai pada Zaman Negara-negara Berperang, situasi di Tiongkok sudah mengalami perubahan sangat besar, antara lain, banyak negara kepangeranan kecil sudah dicaplok dan hanya tertinggal 7 negara besar, yaitu Qin, Chu, Yan, Han, Zhao, Wei dan Qi, yang merupakan negara-negara utama pada Zaman Negara-negara Berperang. Pada zaman itu, negara-negara itu berturut-turut mengadakan reformasi, tapi reformasi yang diadakan di Negara Qin paling berhasil dan berpengaruh paling besar.

Walaupun perang terjadi dari tahun ke tahun pada Zaman Negara-negara Berperang, namun hal ini sama sekali tidak mempengaruhi perkembangan kebudayaan zaman kuno Tiongkok. Pada masa itu di masyarakat Tiongkok muncul kalangan tokoh yang baru, yaitu kalangan intelektual. Mereka semuanya memahir ilmu pengetahuan atau kebudayaan dan berperan besar dalam mendorong kemakmuran kegiatan ilmu pengetahuan dan kebudayaan waktu itu sehingga pikiran dan kebudayaan zaman kuno pada masa itu mencapai suatu puncak yang tiada taranya dalam sejarah. Pada zaman itu di Tiongkok muncul banyak aliran ilmu, antara lain, Aliran Ru dengan Konghucu dan Mengzi sebagai wakilnya; Aliran Dao dengan Laozi, Zhuangzi dan Liezi sebagai wakilnya; Aliran Fa dengan Han Fei sebagai wakilnya dan Aliran Mo dengan Mozi sebagai wakilnya. Aliran-aliran itu sangat dihormati oleh orang Tionghoa pada masa kemudian. Munculnya aliran-aliran pikiran dan ilmu itu di Tiongkok merupakan tanda kemakmuran bidang pikiran Zaman Negara-negara Berperang. Teori-teori itu tidak hanya berperan pendorong terhadap politik dan ekonomi waktu itu, tapi juga berpengaruh yang menjangkau jauh sampai zaman sekarang sehingga zaman itu tercatat dalam kitab sejarah pikiran Tiongkok sebagai satu lembaran yang sangat mengagumkan.

Tahun 230 sebelum Masehi, Raja Yingzheng Negara Qin memulai kampanye menyatukan Tiongkok. Dalam waktu 9 tahun setelah itu, Negara Qin berturut-turut membasmi 6 negara yang lain dan menyatukan Tiongkok pada tahun 221 sebelum Masehi. Dengan demikian, berakhirlah situasi terpecah-belah Tiongkok yang sudah berlarut selama 600 tahun.

tambahan info :
http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Zhou
http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Musim_Semi_dan_Gugur
http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Negara-Negara_Berperang

Shang, Dinasti Paling Awal Yang Tercatat Dalam Sejarah di Tiongkok

Di kalangan keilmuan Tiongkok, Dinasti Xia dianggap sebagai dinasti yang paling awal pada zaman kuno Tiongkok, namun data-data sejarah tentang Dinasti Xia pada pokoknya didasarkan pada catatan atau penuturan pada zaman sesudahnya dan sejauh ini belum terbukti secara kuat oleh hasil galian arkeologi. Dinasti pertama zaman kuno Tiongkok yang dapat dibuktikan secara kuat oleh data arkeologi adalah Dinasti Shang. Berikut akan kami perkenalkan Dinasti Shang sebagai dinasti paling awal yang tercatat dalam sejarah di Tiongkok.

Dinasti Shang yang didirikan kira-kira pada abad ke-16 sebelum Masehi dan runtuh pada abad ke-11 sebelum Masehi berlangsung kurang lebih 600 tahun. Pada masa awalnya, Dinasti Shang pernah beberapa kali memindahkan ibukotanya sampai pada akhirnya menjadikan Yin (di sekitar Anyang Provonsi Henan sekarang ini) sebagai ibukota. Hasil penelitian arkeologi membuktikan bahwa pada masa awal Dinasti Shang, peradaban Tiongkok sudah bekembang sampai taraf yang cukup tinggi dengan ditandai oleh aksara yang dikukir pada tempurung kura-kura atau tulang binatang serta kebudayaan perunggu. aksara pada tempurung kura-kura atau tulang itu ditemukan dengan sangat kebetulan. Pada awal abad ke-20, petani di Desa Xiaotun sebelah barat laut Anyang Provinsi Henan menjual tempurung kura-kura dan tulang binatang yang ditemukannya secara kebetulan sebagai bahan obat tradisional Tiongkok. Ada sarjana yang mengenali huruf kuno yang terukir di atasnya, maka mulailah mereka mencarinya. Tak lama kemudian, para ahli aksara kuno Tiongkok memastikan aksara yang terukir di atas tempurung kura-kura dan tulang itu adalah huruf Dinasti Shang, dan memastikan Desa Xiaotun sebagai Yinxi, peninggalan puing bekas tempat kedudukan ibukota Dinasti Shang yang disebut-sebut dalam buku zaman kuno. Penemuan dan penggalian Yinxi adalah penemuan arkeologis yang terpenting pada abad ke-20 di Tiongkok. Sejak penggalian yang pertama pada tahun 1928, di patilasan itu telah tergali banyak benda budaya yang berharga, antara lain, tempurung kura-kura dan tulang binatang berukirkan aksara kuno dan alat-alat perunggu. Aksara yang terukir di tempurung kura-kura dan tulang binatang adalah aksara zaman kuno. Pada Dinasti Shang, raja akan menujumkan baik buruknya sebelum melakukan sesuatu. Tempurung kura-kura dan tulang binatang adalah alat nujum. Sebelum dipakai, tempurung kura-kura dan tulang binatang harus diolah dengan dibersihkan darah dan daging yang melekat padanya, kemudian digergaji dan diasah rata. Setelah itu, di balik tempurung kura-kura atau tulang binatang dibuat goresan-goresan yang teratur dengan alat pisau. Penujum atau dukun mengukir namanya, tanggal nujum dan pertanyaan di atas tempurung atau tulang, kemudian goresan-goresan pada tempurung dan tulang itu disulut dengan api. Goresan-goresan itu akan retak terbakar, dan retakan-retakan itu dinamakan "zhao" atau "alamat dan pertanda". Dukun akan menganalisa arah retakan itu dan mendapat hasil nujum, lalu mengukir di atas tempurung kura-kura dan tulang binatang tentang tepat atau tidaknya nujum itu. Setelah nujum itu terbukti, tempurung kura-kura dan tulang binatang berukirkan kata-kata nujum itu disimpan sebagai arsip resmi. Sejauh ini di Patilasan Yinxi telah ditemukan lebih 160.000 keping tempurung kura-kura atau tulang binatang, di antaranya, ada yang masih utuh, ada pula yang berupa pecahan tanpa huruf yang terukir. Menurut statistik, jumlah berbagai huruf pada tempurung dan tulang itu kira-kira 4.000 lebih, dan yang sudah dibuktikan para ilmuwan melalui penelitian berjumlah sekitar 3.000. Dari sekitar 3.000 huruf itu yang dapat terbaca dan dijelaskan artinya hanya seribu lebih. Selebihnya tidak terbaca dan tidak diketahui artinya atau tafsiran para ilmuwan jauh berseberangan. Biarpun demikian, melalui seribu lebih huruf itu sudah dapat secara garis besar mengetahui keadaan politik, ekonomi , kebudayaan dll pada Dinasti Shang. Karya khusus penelitian paling awal tentang aksara pada tempurung kura-kura dan tulang binatang ditulis oleh Liu E yang terbit pada tahun 1913. Studi Tentang Huruf Pada Tempurung Kura Kura dan Tulang Binatang, karya Guo Moro, sejarawan dan sasterawan Tingkok yang terkenal pada tahun 1929 adalah karya khusus lainnya yang penting. Pakar yang kompeten di bidang penelitian ini antara lain Profesor Qiu Xikui dari Universitas Peking dan Profesor Li Xueqin dari Institut Sejarah Tiongkok. Sebagaiman halnya aksara pada tempurun kura-kura atau tulang binatang, alat-alat perunggu juga merupakan benda paling representatif dari Dinasti Shang. Pengecoran alat-alat perunggu pada Dinasti Shang sudah mencapai taraf teknik yang cukup tinggi. Alat-alat perunggu yang tergali dari patilasan Yinxi sudah ribuan, di antaranya, tripot persegi yang tergali di petilasan Yinxi pada tahun 1939 beratnya 875 kilogram, tingginya 133 sentimeter, panjang 110 sentimeter dan lebar 78 sentimeter. Bentuknya sangat megah dan merupakan salah satu karya masa puncak budaya alat perunggu. Hasil penggalian arkeologi dan penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa pada masa Dinasti Shang, negara sudah terbentuk dan sistem hak milik swasta juga sudah ditegakkan pada pokoknya. Sejak itu, sejarah Tiongkok memasuki zaman peradaban.


tambahan info :

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Shang

Dinasti Xia, Dinasti Pertama Dalam Sejarah Tiongkok

Dinasti Xia sebagai dinasti pertama dalam sejarah Tiongkok berlangsung hampir 500 tahun antara abad ke-21 dan ke-16 sebelum masehi. Wilayah sentral kekuasaannya terletak di sekitar bagian selatan Provinsi Shanxi Tiongkok Utara dan bagian barat Provinsi Henan Tiongkok Tengah. Pendiri Dinasti Xia, Da Yu adalah tokoh pahlawan sejarah yang berhasil menjinakkan banjir dan memberi kehidupan tenteram kepada rakyat. Konon, Da Yu berhasil menjinakkan Sungai Kuning yang hampir setiap tahun meluap sehingga mendapat dukungan rakyat marga dan pada akhirnya mendirikan Dinasti Xia. Berdirinya Dinasti Xia menandakan masyarakat primitif yang panjang telah digantikan oleh masyarakat sistem milik pribadi, sejak itu Tiongkok telah memasuki masyarakat sistem perbudakan. Pada masa akhir Dinasti Xia, kekacauan politik berkecamuk dalam Keluarga Kerajaan Xia dan kontradiksi kelas semakin meruncing. Khususnya Raja Xia Jie, raja terakhir Dinasti Xia setelah naik takhta hanya tahu berfoya-foya tanpa memikirkan perbaikan pemerintahan. Setiap hari ia cuma tahu minum arak dan main-main dengan selirnya tanpa peduli akan penderitaan rakyat. Menteri yang berani mengajukan nasihat segera dibunuhnya. Maka, negara-negara kepangeranan dari Dinasti Xia beramai-ramai melakukan pemberontakan. Pada saat itulah, salah satu negara kepangeranan bernama Shang mengambil kesempatan untuk menyerang pasukan Raja Xia Jie dan akhirnya berhasil mengalahkannya. Xia Jie kemudian meninggal dalam perajalanan pelariannya di Nan Cao dan tamatlah sejarah Dinasti Xia. Oleh karena bahan-bahan sejarah tentang Dinasti Xia yang tersiar sampai sekarang sangat sedikit, maka keberadaan Dinasti Xia dalam sejarah masih kontroversial sampai sekarang ini. Akan tetapi, genealogi Dinasti Xia tercatat dengan jelas dalam Catatan Sejarah, sebuah buku sejarah terkenal di Tiongkok. Para arkeolog juga ingin menggunakan instrumen arkeologi untuk menemukan peninggalan materi dan budaya Dinasti Xia, untuk seterusnya mengembalikan sejarah dinasti itu sebagai mana adanya.

Sejak tahun 1959, kalangan arkeologi Tiongkok mulai melakukan penyelidikan terhadap "patilasan Dinasti Xia" untuk mencoba menguak budaya dinasti tersebut. Kini, sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa "Kebudayaan Erlitou" yang mendapat namanya dari patilasan Erlitou, Yanshi, Provinsi Henan Tiongkok Tengah merupakan sasaran utama penjajakan budaya Dinasti Xia. Menurut hasil pengetesan, masa keberadaan patilasan budaya itu kira-kira 1.900 tahun sebelum Masehi termasuk dalam lingkup kronologi Dinasti Xia. Walaupun sekarang masih belum ada cukup bukti langsung untuk memastikannya sebagai budaya Dinasti Xia, namun bahan arkeologi yang kaya hasil penyelidikan tersebut dengan kuat telah mendorong penjajakan budaya Dinasti Xia. Alat-alat produksi yang tergali dari patilasan budaya Erlitou terutama adalah alat-alat dari batu, alat-alat dari tulang dan kulit kerang juga masih digunakan. Di dasar sejumlah rumah, lubang abu dan dinding kubur terdapat bekas penggalian tanah dengan alat dari kayu. Dengan menggunakan alat-alat yang masih primitif itu, rakyat pekerja pada waktu itu mengembangkan kerajinan dan kecerdasannya untuk menjinakkan sungai, menggarap tanah dan mengembangkan produksi. Walaupun sampai sekarang masih belum ditemukan alat-alat perunggu yang besar di patilasan Dinasti Xia, namun di Patilasan Kebudayaan Erlitou terdapat alat-alat seperti pisau, tusuk, pahat serta senjata dan bejana dari perunggu. Sementara itu ditemukan pula bekas tempat pengecoran perunggu dan digali sisa tembikar dan perunggu serta keping ketel pengecoran. Selain itu, di Petilasan Kebudayaan Erlitou ditemukan pula banyak benda jade atau giok yang taraf seni pembuatannya cukup tinggi antara lain barang hiasan bertatahkan batu permata dan alata musik dari batu, menunjukkan teknik kerajinan tangan dan pembagian kerja intern telah mengalami kemajuan tertentu. Dalam catatan dokumen kuno, yang paling patut diperhatikan ialah tentang penanggalan Dinasti Xia. Menurut dokumen penting tentang penanggalan Dinasti Xia yang kini masih ada, terbukti orang ketika itu sudah bisa memastikan bulan menurut posisi yang ditunjukkan oleh gagang bintang kejora, itulah penanggalan paling awal di Tiongkok. Sesuai dengan urutan 12 bulan penanggalan Dinasti Xia, masing-masing tercatat astrologi, meteorologi dan lain-lain serta hal-hal yang berkaitan dengan pertanian dan pemerintahan yang perlu dikerjakan. Ini pada taraf tertentu telah mencerminkan taraf perkembangan produksi pertanian Dinasti Xia dan telah menyimpan pengetahuan ilmu yang relatif bernilai dan paling tua di Tiongkok.


tambahan info :

http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Xia


3. Kemudian raja berkata, "Yang Mulia, maukah Anda berdiskusi denganku lagi?"
"Jika baginda ingin berdiskusi sebagai orang terpelajar, ya; tetapi jika baginda ingin berdiskusi sebagai raja, tidak."
"Bagaimana orang terpelajar berdiskusi?"
"Bila orang terpelajar berdiskusi akan ada kesimpulan, dan ada penyelesaian kekusutan; yang salah ditunjukkan kesalahannya dan dia mengakui kesalahannya tanpa marah."
"Dan bagaimana raja berdiskusi?"
"Bila raja mendiskusikan suatu masalah dan beliau mengemukakan suatu pandangan, jika ada yang berbeda pendapat dengan raja maka raja akan menghukum orang itu."
"Baik, kalau begitu sebagai orang terpelajarlah aku akan berdiskusi. Silakan Yang Mulia berbicara tanpa takut."
"Dengan senang hati, baginda."
"Nagasena, aku akan bertanya", kata raja.
"Bertanyalah, baginda."
"Aku telah bertanya, Yang Mulia."
"Kalau demikian saya telah menjawab."
"Apa yang telah Anda jawab?"
"Apa yang telah baginda tanyakan?"
Raja berpikir, "Bhikkhu ini benar-benar seorang terpelajar yang hebat, dia cukup mampu mendiskusikan apa pun juga denganku." Maka sang raja menyuruh Devamantiya, menterinya, untuk mengundang Nagasena ke istana bersama dengan banyak bhikkhu lain. Raja lalu pergi dengan bergumam: "Nagasena, Nagasena."


Sumber : Milinda Panha, Bagian Satu, Jiwa.

SEBUTIR PIL PAHIT UNTUK KITA SEMUA

Aku melihat saudaraku melalui mikroskop kritik

Dan aku berkata, “ Betapa kasarnya saudaraku itu !”

Aku melihatnya melalui teleskop penghinaan

Dan aku berkata, “Betapa kecilnya saudaraku itu !”

Kemudian aku melihat ke cermin kebenaran

Dan aku berkata, “Betapa miripnya saudaraku itu dengan diriku.”

( Bolton Hall )

Kalimat-kalimat di atas menggambarkan sifat kehidupan kita. Lingkungan kita adalah pantulan dari pikiran dan kepercayaan kita. Setiap orang masing-masing memberikan pengaruh, besar atau kecil kepada lingkungannya. Misalnya kita membenci seseorang, lalu kita menceritakannya kepada orang lain. Kebencian itu akan merambat ke orang lain, lama-kelamaan di sekitar kita akan penuh dengan kebencian. Kita dan orang-orang di sekitar kita saling mempengaruhi, oleh karena itu jika kita menyalahkan orang lain, menjelek-jelekan orang lain, maka itu berarti kita juga menjelek-jelekan kita sendiri.

Melihat kesalahan orang lain, sekecil apapun itu, adalah hal yang mudah dilakukan, tetapi biasanya kita tidak menyadari kesalahan kita sendiri. Kita mudah sekali menuding orang lain berbuat salah, tetapi kadang kala kita lupa mungkin kita juga melakukan kesalahan yang sama, mungkin kita juga punya andil dalam kesalahan itu. Misalnya kita menyelenggarakan suatu acara dan ternyata acara itu tidak seperti yang kita harapkan, lalu kita mulai mengatakan, “Teman-teman yang lain tidak membantu, ketua panitia tidak bekerja dengan sunguh-sungguh, dsb.” Karena terlalu sibuk mencari-cari kesalahan kita lupa bertanya pada diri sendiri sudahkah kita memberikan yang terbaik ? Jika teman-teman lain tidak bekerja, mengapa bisa seperti itu ? Apakah bukan karena kita tidak meminta bantuan mereka ? Atau mereka ingin membantu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan, dalam hal ini mungkin kita kurang terbuka terhadap mereka.

Dalam kehidupan ini kita tidak bisa menghindari kritikan dari orang lain. Tidak ada seorangpun yang selalu dipuji dan tidak ada yang selalu dikritik atau disalahkan. Jika kita disalahkan, dikritik oleh orang lain kita seharusnya berpikir apakah memang kita salah ? Kita tidak boleh membenci orang yang mengkritik kita, tidak semua orang yang mengkritik kita adalah musuh. Motivasi orang dalam melontarkan kritikan bermacam-macam, ada yang memeng bermaksud baik, ada yang ingin menjatuhkan, ada yang mengkritik untuk kepuasan/ kesenangan, ada yang merasa bangga bisa menemukan kesalahan orang lain. Terlepas dari semua motivasi itu, selama kritikan itu baik dan benar, maka dapat dijadikan pemacu semangat kita, jika kritikan itu tidak benar kita tidak perlu berkecil hati. Jangan sampai usaha kita terhalang olehnya. Pujian menimbulkan kebanggan, membuat kita cepat merasa puas, seperti gula-gula yang rasanya manis tetapi membuat kita sakit. Tetapi kritikan membuat kita terpacu untuk berusaha lebih baik lagi, seperti pil yang pahit yang menyembuhkan sakit. Kita tidak bisa hanya merasakan gula-gula terus-menerus, kita juga perlu merasakan pil pahit agar kita selalu terpacu untuk maju.

Sumber “Why Worry” karangan

Ven. K. Sri Dhammananda

BAGAIMANA MENEMUKAN KEBAHAGIAAN SEJATI?

Pendahuluan :

Tujuan utama yang ingin dicapai oleh diri kita adalah ingin bahagia, dan hal itu juga ingin dicapai oleh semua makhluk. Apa yang seharusnya kita lakukan untuk mendapatkannya? untuk hal ini, kita mencari berbagai cara untuk bahagia. Awalnya kita mencari di luar diri kita, kekayaan, uang, pasangan hidup, prestise, jabatan, dan sebagainya, namun tak juga menemukannya. sampai suatu masa, kita merasa bahwa jawabannya ada di dalam diri kita, untuk itu kita menempuh suatu jalan spritual yang sesuai dengan kita, demi meraih kebahagiaan.

Judul Asli : How to live without fear and worry.
Oleh : Ven. K. Sri Dhammananda Maha Thera
Sumber : Majalah Buddha Cakkhu No.24/XIII/92

Semoga semua makhluk memperoleh kebahagiaan dan penyebab-penyebabnya!
Be Happy


By: Zen

BAGAIMANA MENEMUKAN KEBAHAGIAAN SEJATI?

"Kebahagiaan merupakan hadiah yang harus dicari diperjuangkan oleh umat manusia dengan penuh kesabaran; Setengah jalan telah kita tempuh, kini marilah terus maju, Tujuan sudah berada di depan kita."

Apakah anda ingin bahagia? Jawabannya pasti "ya". Kita semua - tanpa kecuali - ingin bahagia, walaupun pengertian mengerti kebahagiaan itu sendiri dan cara untuk mencapainya berbeda-beda.

Seorang penulis berkata, 'Bahagia, menurut kebanyakan orang merupakan tujuan yang paling banyak dicari. Bagi orang-orang yang bernasib kurang baik, kebahagiaan seperti ujung dari pelangi yang berupa pot emas. Mereka mengejar pelangi selama hidupnya seperti mengejar bayangan masing-masing karena tidak mungkin mengejar sesuatu yang letaknya di dalam diri kita sendiri.'

Kebahagiaan berada dalam jalan mencapainya dan bukan pada tujuan yang hendak dicapai. "Ia bahagia jika memiliki cita-cita yang tinggi dan mulia. Ia bahagia jika dapat memperkaya kehidupannya, membiarkan orang-orang lain hidup damai, memberikan sumbangan agar dunia menjadi tempat tinggal yagn lebih baik. Ia bahagia jika pekerjaan, kewajiban, dan tugas sehari-harinya diliputi oleh kasih sayang."

Setiap manusia mengharapkan kebahagiaan. Mereka bekerja siang malam untuk mendapat kebahagiaan walaupun sekejap saja. Tetapi, betapapun keras usaha mereka, seringkali tujuan mereka bahkan bertambah jauh, mengapa hal ini dapat terjadi? Mencari Kebahagiaan kehidupan modern adalah perjuangan untuk memperoleh imbalan materi, kesenangan, dan kemewahan. Corak hidup ini membawa kegelisahan dan stress, bukan kebahagiaan. Dalam hidup seseorang terdapat momen-momen penting di masa semua materi memiliki nilai yang kecil jika dibandingkan dengan kesenangan bathin akibat pelepasan dari hal-hal duniawi.

Dalam kehidupan awam, pentingnya kesejahteraan ekonomi untuk mencapai hidup layak tak dapat diabaikan. Kita tidak dapat menganggap orang-orang dapat berbahagia jika mereka kelaparan dan hidup dalam keadaan yang menyedihkan. Kemiskinan dan kehidupan di daerah kumuh dapat melumpuhkan kebahagiaan manusia. Sungguh menyedihkan jika sebuah keluarga besar harus hidup, makan, tidur, dan "bereproduksi" di suatu pondok yang kecil di daerah yang kumuh. Keadaan menyedihkan dari lingkungan dan kehidupan para penghuninya sering menjadikan daerah tersebut sebagai lokasi pertumbuhan kegetiran dan kejahatan kecuali daerah itu merupakan kumpulan dari orang-orang suci yang mencari kedamaian di dalam kemiskinan.

Bagaimanapun juga, kaya dan miskin, kebahagiaan dan kesengsaraan adalah istilah-istilah yang saling berhubungan. Seseorang dapat saja kaya tetapi tidak bahagia, orang lain mungkin miskin tapi bahagia. Kekayaan adalah berkah jika digunakan dengan benar dan bijaksana. Tetapi bagian yang tragis dari kaum miskin adalah keegoisan mereka akan benda-benda materiil. Jika idaman mereka tidak terpenuhi, mereka hidup di dalam kebencian. Tragedi dari si kaya adalah kemelekatan pada harta mereka. Karena itu kebahagiaan tidak ditemukan pada kedua pihak, baik miskin maupun kaya.

Sejumlah orang menganggap bahwa seorang teman hidup yang cocok dan menyenangkan adalah sumber kebahagiaan. Hal ini mungkin saja terjadi. Lainnya menganggap bahwa anak-anak adalah sumber kebahagiaan lain, tetapi hal inipun bukan keadaan yang stabil. Seorang teman hidup dapat meninggal atau meninggalkan mereka, sementara itu ada anak-anak yang lebih banyak menimbulkan penderitaan dari pada kebahagiaan bagi orang tua mereka.

Kita harus belajar untuk puas dan bahagia dengan apa yang telah kita dapat, betapapun sedikitnya. Bahkan kita harus gembira dan puas dengan keadaan kita sekarang walaupun tidak sesuai dengan keinginan itu.

Seorang Istri Tanpa Anak

Suatu ketika terdapat pasangan miskin yang tidak mempunyai anak. Walaupun mereka bahagia dalam hal-hal lain, sang istri sangat menginginkan anak sendiri. Sang suami menyarankan untuk mengadopsi seorang anak tetapi sang istri tetap menginginkan anak yang berasal dari darah dagingnya sendiri. Mereka mencoba segala rencana tetapi tidak berhasil; sang istri bertambah tertekan dan rasa gelisah dan kekurangan bertambah kuat dan mulai mempengaruhi bathinnya. Tetapi sang suami berangsur-angsur mulai melihat perubahan pada diri istrinya. Sang istri berpura-pura hamil, lalu ketika ia pulang, ditemukannya sang istri sedang menggendong sebuah buntelan kecil dengan gembira. Ia memeriksa buntalan tersebut dan ternyata hanya merupakan sepotong kayu kecil. Sang istri merawat "bayi"nya, memakaikan bayi seperti layaknya seorang ibu. Ia bahkan membuat ranjang bayi yang hangat dan menina-bobokan "bayi"nya.

Sebenarnya ia mulai berprilaku seperti seorang anak kecil yang bermain dengan bonekanya. Sang suami yang sangat khawatir dengan keadaan istrinya, membawanya ke psikiater terkenal. Psikiater tersebut memeriksanya dengan seksama dan mencapai kesimpulan yang mengejutkan tapi sangat manusiawi, yaitu wanita tersebut akhirnya menemukan kebahagiaannya dengan membayangkan sesuatu yang tak dapat diraihnya dalam kenyataan. Sang psikiater memberi nasehat bahwa merenggut kebahagiaannya akan jauh lebih kejam daripada berusaha menyadarkannya dan membuang potongan kayu tersebut.

Kita melihat disini bahwa kadang-kadang keputusan kita mengenai orang lain harus didasari oleh perasaan dan bukan intelegensi semata-mata. Sambil lalu juga dapat dikatakan jika kita menginginkan sesuatu melewati batas, akan mempengaruhi bathin kita dan menganggu kestabilan perasaan kita. Keadaan menyenangkan dalam lingkungan politik, ekonomi, dan sosial seseorang berperan penting bagi kebahagiaannya dalam masyarakat.

Sir Philip Gibbs dalam bukunya, Jalan Pelepasan, berkata: "Apa yang dicari oleh manusia dalam pencarian abadinya tentang kebahagiaan, adalah sejumlah sistem pemerintahan dan masyarakat yang akan memberikan setiap individu suatu kesempatan penuh dan adil untuk mengembangkan kepribadiannya sepenuhnya: melalui pekerjaan yang menyenangkan dan secukupnya; melalui keamanan bagi diri sendiri, keluarga, serta teman-temannya; seseorang yang peka dan dermawan tak ada bahagia jika rakyat di sekitarnya menderita; melalui kesenangan minimum yang sepantasnya, dan kebebasan berpikir dan bertindak yang dibatasi hanya oleh kode etik untuk tidak merugikan tetangga-tetangganya. Dalam kebebasan berpikir dan bertindak tersebut, ia berkesempatan berpikir untuk berpetualang dan bersenang-senang; untuk menikmati keindahan, lebih mendalami pengetahuan, mengendalikan diri sendiri dan sekelilingnya, mencapai segala sesuatu yang bermanfaat untuk pikiran dan tubuh."

Agama Buddha mengajarkan kita untuk mengadopsi cara-cara yang benar dan tidak merugikan untuk meraih kebahagiaan. Tidak ada artinya berbahagia di atas penderitaan orang atau makhluk lain. Hal ini diuraikan oleh Sang Buddha sebagai berikut: 'Dapat hidup tanpa merugikan pihak lain adalah berkah utama.'

Unsur-unsur Kebahagiaan
Dalam usaha untuk mencapai hidup yang bahagia dan mempunyai arti, kita harus melatih rasa belas kasihan dan kebijaksanaan kita, dua hal yang dapat menuntun manusia menuju puncak kesempurnaan manusiawi. Jika kita ingin mengembangkan segi perasaan saja tanpa pikiran, akan membuat kita menjadi si tolol yang berhati emas, sementara berkembangnya pikiran tanpa perasaan akan membentuk pribadi pintar berhati batu tanpa perasaan. Menurut Sang Buddha, rasa belas kasihan dan kebijkasanaan harus dikembangkan bersama-sama oleh manusia untuk mencapai kebebasan. Hidup yang baik adalah hidup yang dilandasi oleh cinta dan bimbingan oleh pengetahuan.

Apakah rasa belas kasihan itu?
Rasa belas kasihan adalah cinta, kemurahan hati, keramahan dan toleransi. Belas kasihan tersebut berperan pada cinta dan perhatian terutama jika berada dalam situasi yang menguntungkan.

Dan apa pula kebijaksanaan itu?
Kebijaksanaan adalah pikiran yang melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, berperan dalam sifat-sifat mulia dari pikiran. Jika seorang pria melihat seorang wanita cantik dan terpikat olehnya, maka ia berharap untuk dapat melihatnya kembali. Ia memperoleh kenikmatan dan kepuasan dari kehadiran wanita tersebut. Tetapi jika situasi berubah dan ia tidak dapat melihatnya lagi, ia tidak boleh bertindak bodoh dan tidak masuk akal. Keadaan tak menyenangkan ini adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh manusia. Jika ia tidak memiliki kemelekatan, ia akan bebas dari penderitaan tersebut.

Walaupun tidak ada bantahan terhadap kebahagiaan yang diperoleh dari kesenangan indria, sebenarnya kesenangan hidup bersifat singkat dan tidak memberikan kebahagiaan abadi. Menyadari hal ini adalah bijaksana. Kebahagiaan meliputi unsur-unsur yang sederhana dan merupakan keadaan pikiran. Hal ini tak dapat ditemui dalam benda-benda materi di sekitar kita, seperti harta, kekuasaan, atau popularitas. Orang-orang yang mengumpulkan harta melebihi yang diperlukan selama hidupnya, akan kecewa pada saat mereka menyadari bahwa semua uang di dunia ini tidak dapat membeli kebahagiaan, dan semuanya sudah terlambat.

Pengejaran kesenangan tak dapat disamakan dengan pengejaran kebahagiaan. Kesenangan berlalu begitu saja dan tidak memberikan kebahagiaan abadi. Kesenangan dapat dibeli, tetapi kebahagiaan tidak. Kebahagiaan berasal dari dalam diri kita, berdasarkan kebaikan dan suara hati. Tak seorangpun yang bahagia jika ia tidak puas dengan dirinya sendiri.

Pengejaran ketenangan bathin hanya dapat dilakukan melalui pengembangan bathin atau meditasi. Banyak yang harus dilakukan, dan baru sedikit yang dikerjakan. Hanya dengan memahami dan membersihkan diri sendiri, benih-benih kebajikan kita yang tersembunyi dapat tumbuh dan menunjukkan sifat-sifat manusiawi kita. Tugas ini tidak mudah dan memerlukan ketekunan, ketegaran hati dan usaha. Kebahagiaan adalah parfum yang tak dapat kita semprotkan kepada orang-orang lain tanpa kecipratan sedikit untuk diri sendiri.

Jika anda ingin hidup damai dan bahagia, biarkanlah orang lain untuk hidup damai dan bahagia pula. Tanpa prinsip tersebut tidak mungkin ada kebahagiaan dan kedamaian di dunia. Dan jangan mengharapkan terima kasih dari orang lain. Dale Carnegie berkata, "Jika kita ingin menemukan kebahagiaan, jangan memikirkan terima kasih dan marilah berdana karena kepuasan yang terkandung didalamnya."

Manusia umumnya tidak menghargai segala sesuatu yang mudah didapat. Tetapi baru menghargainya jika sesuatu tersebut diambil. Udara dan organ-organ tubuh kita semuanya seperti sebagaimana mestinya dan kita bahkan menyalahgunakannya, kadang-kadang sudah terlambat. Seperti seekor ikan yang tidak mengetahui betapa berharganya air sampai ia dikeluarkan dari air. "Menurut pengamatan saya, manusia merasa bahagia jika mereka berkeinginan untuk bahagia," kata Abraham Lincoln.

Anda tak dapat memperoleh kebahagiaan dan kedamaian hanya dengan membaca paritta, tetapi perlu disertai dengan bekerja. Percaya akan dewa dan membacakan paritta untuk berkah perlindungan tidak ada salahnya, tetapi anda pun harus mengunci pintu rumah anda, karena tidak ada jaminan bahwa dewa tersebut akan menjaga rumah anda sampai anda pulang. laugh

Anda tidak boleh mengabaikan tanggung jawab anda. Jika anda berbuat sesuai dengan etika moral, pasti akan tercipta surga di dunia ini. Tetapi jika anda melanggarnya, anda dapat merasakan api neraka di dunia ini. Manusia menggerutu jika mereka tak dapat hidup wajar sesuai dengan hukum kamma dan menciptakan masalah mereka sendiri. Jika setiap orang mencoba untuk hidup terhormat, kita semua dapat menikmati kebahagiaan surgawi di dunia. Tidak perlu menciptakan surga sebagai imbalan bagi kebajikan atau nereka untuk menghukum perbuatan jahat. Kebajikan dan kejahatan memiliki balasannya masing-masing.

Salah satu pertanyaan yang paling membingungkan umat manusia adalah apakah benar-benar ada tempat yang disebut 'surga; dan 'neraka'. Manusia tidak memiliki pengertian yang jelas tentang konsep ini.

Dimanakah surga dan neraka?
Suatu ketika ada seorang bhikkhu yang gemar berkhotbah tentang surga dan neraka. Salah satu umatnya yang merasa bosan mendengar hal ini terus, suatu hari ia berdiri dan bertanya: “Katakan dimana adanya surga dan neraka? Jika engkau tidak dapat menjawab, berarti engkau pembohong!”. Sang bhikkhu menjadi takut dan terdiam. Hal ini semakin menambah amarah umat tersebut dan ia terteriak, “Jawab atau kupukul kau!". Sang bhikkhu cepat-cepat memutar otaknya dan menjawab, “Neraka ada disekitarmu sekarang, bersama amarahmu”. Menyadari kebenaran yang ada, umat tersebut menjadi tenang, dan mulai tertawa. Kemudian ia bertanya: “Lalu dimanakah surga?”. Yang dijawab oleh Sang bhikkhu, “Surga ada di sekitarmu sekarang, bersama gelak tawamu.”

Surga dan neraka terjadi dalam hidup kita dan muncul di dalam setiap bagian di dunia dimana terdapat makhluk hidup, tanpa terpisah-pisah.

Dimanakah Kebahagiaan?
Dimanakah kita mencari kebahagiaan? 'Di dalam dirimu', kata Sang Buddha. Tak seorangpun yang membantah bahwa kebahagiaan adalah keadaan hidup yang paling diinginkan. Kebahagiaan tidak terjadi demikian saja. Kebahagiaan adalah keadaan pada saat sadar yang tidak tergantung pada nafsu jasmani.

Pria yang Puas Tanpa Baju.
Seorang raja Timur yang sangat tidak bahagia menemui seorang ahli filsafat. Ahli tersebut mensehatkan Sang Raja untuk mencari pria yang paling bahagia dan senang dalam kerajaannya dan mengenakan baju. Setelah pencarian yang lama Sang Raja akhirnya menemukan pria tersebut tetapi ia tidak memiliki baju.

Seorang penulis terkenal berkata: [Berpedoman pada Sang Buddha] Jika engkau ingin menemukan pria yang paling senang dan bahagia di dunia ini, carilah pangeran dalam pakaian pengemis.

Keinginan yang tak terpuaskan adalah penyebab utama ketidak-bahagiaan. Singkirkan keinginan, dan anda akan bebas dari ketidak bahagiaan anda. 'Aku hanya mengajarkan satu hal, kata sang Buddha 'penyebab dukkha dan jalan menuju lenyapnya dukkha. Seperti laut yang memiliki satu rasa, begitu juga halnya dengan ajaran-Ku yang berhubungan dengan dukkha dan lenyapnya dukkha. Aku akan menunjukkan anda jalan dari khayal menuju nyata, dari gelap ke terang, dan dari kematian menuju kekekalan.'

Damai atau kepuasan juga bergantung pada kebutuhan seseorang.
Anjing menyukai tulang bukan rumput. Sapi menyukai rumput bukan tulang.
Begitu pula, sejumlah orang lebih menyukai kegembiraan dari pada damai;
bagi orang lain damai lebih penting dari pada kegembiraan.

Seperti makanan yang lezat bagi seseorang, tetapi dapat merugikan orang lain;
obat yang menyembuhkan penyakit seseorang dapat menyebabkan kematian bagi orang lain. Kesenangan seseorang dapat menyusahkan orang lain.

Kebahagiaan adalah keadaan bathin yang dapat diperoleh melalui pengembangan pikiran. Sumber-sumber luar seperti harta, popularitas kedudukan sosial, dan nama besar hanya merupakan sumber kebahagiaan sementara dan bukan sumber sejati dari kebahagiaan. Sumber yang sejati adalah pikiran yang terkendali dan dikembangkan. Pendapat bahwa ketenangan bathin tak dapat dicapai adalah salah. Setiap orang dapat mengembangkan kedamaian dan ketenangan di dalam dirinya melalui pembersihan pikiran.

=The End=