Rabu, 29 Agustus 2007

story from Tibet....

kemarin i baru balik dari jalan2 selama 10 hari, dr tgl 18 -27 agustus ini. ikut tour ke Chengdu (baca: Cengtu) - Jiuzhaigou (baca: ciucaikou) - Tibet (Lhasa).
karena capek banget, jadi baru sempet nulis hari ini.
i dapat pengalaman cukup banyak selama perjalanan ke sana, dan i pikir perlu di share ke teman-teman.

Kota Chengdu merupakan tempat transit kami, dan terakhir kami juga jalan2 di kota ini. kota ini jarang disinari matahari, namun cuacanya panas. dalam 1 thn, ada sekitar 200 hari tanpa cahaya matahari yg menyinari kota ini. Makanan khas Chengdu (baca: Cengtu) umumnya rasa pedas, cewek2nya hot ^^: selama di sana, i sering liat baju ama celana yg dipakai cewe2 di kota ini rata2 kurang bahan, dan juga terkenal dgn sebutan spicy girls. tipe2 cewe tahan banting (bukannya dibanting beneran loh, maksudku ulet), mandiri, semangat, dsb...
penyakitnya org kota ini : suka mahyong, kira2 90% penduduk kota Chengdu gila mahyong. sebenernya permainan ini termasuk ilegal oleh pemerintah China, tapi polisi di sana tidak mampu berbuat apa-apa karena kebanyakan mereka juga gila mahyong. ^^
motto penduduk kota ini : time is life. mereka betul-betul menikmati hidup mereka, tidak hanya sekedar mencari uang. sebagian besar waktu mereka (umumnya siang hari) dihabiskan di kedai teh (tea house) dan tentunya sambil main mahyong bersama.
di kota ini, i juga sempet foto2 panda di Panda Breeding, hewan langka dilindungi, yang sebagian besar populasinya berada di kota Chengdu ini. kalo mau nyumbang utk biaya hidup seekor panda, kita bisa kasi nama utk pandanya.

malem terakhir di kota ini, kami juga sempat nonton Sichuan Opera, yaitu : Changing Mask. pertunjukan special khas kota ini. di dekat tempat pertunjukan ini ada tempat bersejarah, yaitu istana kerajaan Shu-Han. dan di dalamnya terdapat makam Liu Bei (baca: Liu Pei), memorial of Zhuge Liang (penasehat ulung, ahli strategi, Perdana Menteri Shu-Han), patung-patung para jendral besar kerajaan Shu-Han seperti : Guan Yu (Kuan Kong), Zhang Fei, Ma Chao, Huang Zhong, Ma Dai, Jiang Wei, dsb...

di Jiuzhaigou (baca: ciucaikou) terkenal dengan pemandangan alamnya. kami ke huang long melihat danau 5 warna. lalu ke perkampungan orang Tibet. di sana ada 3 suku besar yg bermukim, yaitu : suku Tibet, suku Xiang, suku Han, sisanya adalah minoritas.
diceritakan bahwa pada dinasti Tang, pasukan Tibet dan Kerajaan Tang Raya sering bertempur di daerah ini. sampai ketika Puteri Wen Cheng (Puteri Tang Tai Zong/Lie Shi Min) dinikahkan ke Tibet sebagai tanda persahabatan untuk menciptakan perdamaian kedua negara. akhirnya pasukan Tibet ada yg menetap di daerah ini dan terputus komunikasi dengan pusat kerajaan di Lhasa.

perjalanan ke Tibet (Lhasa) adalah momen utama perjalanan ini. kota Lhasa dikelilingi oleh gunung-gunung sehingga perjalanan ke sana dari airport cukup jauh.
kami mengunjungi Potala Palace, istana Norbulingka (Istana Musim Panas Para Dalai Lama), dan mengunjungi Jonkhang Temple (sry kalau salah tulis, soalnya ga gitu inget namanya) dan -barkor street-tempat shopping di sekitar Wihara ini. Masyarakat Tibet di kota Lhasa tampak begitu bersemangat, mereka giat mengelilingi Istana Potala atau tempat-tempat yg dianggap suci. padahal awalnya kami kesulitan untuk beradaptasi di kota dengan ketinggian tempat 4000m lebih di atas permukaan laut ini. Pemandu lokal mengatakan bahwa berkunjung Tibet adalah impian bagi orang China. Orang China, bila memiliki cukup uang, berkeinginan ke Tibet. maklum, legenda di sini, Shangri La, negeri para dewa, dan juga letaknya yang dekat dengan pegunungan tertinggi di dunia menjadikan daya tarik tourisme di sini.

ada kejadian menarik selama perjalanan 10 hari ini.
salah seorang teman, tiba-tiba ambruk di pesawat ketika kami meninggalkan kota Lhasa, Tibet menuju kota Chengdu. untungnya ada dokter yg kebetulan ikut rute pesawat kami, sehingga pertolongan pertama bisa dilakukan. lalu teman ini dijemput dengan ambulans setiba di kota Chengdu menuju ruang ICU rumah sakit di sana.

ternyata dokter rs memvonis teman kami telah menderita jantung koroner.
tentu saja yg lain kaget, karena selain usia teman ini baru sekitar 35 thn, peserta tour ini banyak yg lebih tua usianya daripada teman ini dan ada yg beratnya melebihi standar, heheheh...

lalu beberapa teman mulai sadar untuk mengubah pola makan dan pola hidup mereka. karena melihat resiko yang tampak di depan mata mereka.
teman kami ini hanya 1 malam menginap di ruang ICU, dan besoknya pulang bersama kami ke singapore. dia tak bisa banyak bicara, dan tampak kesulitan jika mengambil nafas panjang.

kata dokternya, sebagian otot jantung dan pembuluh darahnya sudah rusak. sehingga teman kami dianjurkan untuk tidak banyak berbicara, mengangkat benda-benda berat, atau terlalu letih bekerja. semoga teman kita ini cepat sembuh dan bisa bekerja kembali. ^_^

Tidak ada komentar: