Jumat, 02 April 2010

Orang-orang berpikir bahwa selagi mereka dalam perjalanan spiritual, dan mereka di alam manusia, segala sesuatunya akan menjadi lebih baik. sebenarnya tidaklah demikian menurut Buddha. Apa yang membuat kita terlahir sebagai manusia sebagaimana saat ini? apa yang membuat saya dapat terlahir kembali sebagai seekor babi di pedalaman kalkuta? tidak lain karena karma negatif dan positif yang dihasilkan oleh kebiasaan pikiran maupun tindakan. Siapa yang menghasilkan karma negatif saya? saya. Siapa yang menghasilkan karma positif saya? saya. Mengapa saya melakukan karma negatif walaupun saya tahu ia akan membuat saya menderita? Saya tidak dapat mengatasinya karena saya dalam kontrol kebiasaan emosional saya. Inti permasalahan adalah kebiasaan marah, kemelekatan, kebencian -- semua emosi negatif.

Hal-hal yang harus dilakukan adalah mengkoreksi kebiasaan emosi negatif dan mengubahnya menjadi emosi positif. jika melakukannya, setiap tindakan, setiap kejadian yang kecil, setiap usaha, setiap gerakan dalam kehidupan kita sehari-hari akan menjadi positif. Kita tidak akan menghasilkan karma negatif baru. Dan jika kita memurnikan karma lama, kita tidak akan menderita karena akibatnya. Ini adalah sesuatu yang dapat kita lakukan dan manfaat yang diperoleh akan luar biasa. Saya percaya ini dapat berlaku untuk semua manusia, baik penganut Yahudi, Kristen, Muslim, maupun atheis. Kita hendaknya melakukannya dengan segera saat ini sehingga kematian di masa yang akan datang, atau sejam dari sekarang, tidak akan ada penyesalan. [Gehlek Rinpoche, 'Good Life, Good Death', 2005]

Latihan yang baik adalah bertanya pada diri Anda dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?". Ketika seseorang tidak mengerti tentang kematian, hidup akan menjadi sangat membingungkan. [Ajahn Chah]

Tidak ada komentar: